... waspada, banyak penipuan di sekeliling kita ...


Hati-hati akun Facebook anda di-hack
kemudian digunakan untuk minta uang

Jurus Pembukaan "Penipuan melalui Facebook"

Selamat malam Pak ...
Apa kabar ...
Ohh mau minta tolong, apa bisa ...
Begini mau pinjam uangnya, buat operasi keponakan, lusa saya gantikan secepatnya. Mudah-mudahan bisa?

Sudah beberapa kali saya dimintai uang oleh teman karib melalui Facebook. Ternyata akun Facebook-nya di-hack penipu yang kemudian digunakan untuk minta uang kesana-kemari. Ada juga penipu yang membuat akun Facebook baru dengan menggunakan nama dan identitas kepunyaan teman karib kita. Jadi ada banyak kemungkinan dan cara yang akan digunakan oleh penipu. Pokoknya hati-hati:-):-)

Kasus Pertama

Di bawah ini, contoh transkrip pembicaraan antara saya dengan seorang penipu (yang menggunakan akun teman). Pembicaraan ini terjadi pada hari Jumat 14 November, berlangsung cukup lama yaitu dari pukul 17:42 sampai dengan 20:53 wib. Hal ini terjadi karena saya melakukannya sambil santai, di antara beberapa kegiatan sehari-hari, yaitu mengantar kakak saya ke bandara, sholat Maghrib dan Isya, kemudian makan malam. Ternyata rentang waktunya hampir 3 jam, untung besok libur:-)






















Transkrip via Facebook dengan penipu pertama

Pada akhir pembicaraan sepertinya akun yang di-hack langsung dihapus (?) oleh penipu, sehingga sekarang sudah tidak bisa diakses:-) Pembicaraan terakhir tidak terbaca oleh penipu:-)

Buat teman-teman yang lain-lain, hati-hati kalau ada teman karib yang tiba-tiba minta tolong pinjam uang:-) Langsung diabaikan saja, dan si empunya akun Facebook diberitahu. Beres:-) Jika memang teman-teman kelebihan uang dan ingin transfer, nanti saya beri nomor rekening saya saja ... ha ... ha ... ha ... ha:-)


Pemilik akun Facebook sudah diberitahu.

Setelah akun Facebook berhasil diperbaiki oleh pemilik resmi, ternyata message dari penipu menjadi hilang; tidak terbaca lagi di inbox saya.


Ini adalah screenshot setelah akun Facebooknya berhasil diperbaiki
oleh pemilik asli (bandingkan dengan gambar pertama di atas).

Kasus Kedua

Baru beberapa jam kemudian, sudah ada yang mencoba menipu lagi. Ini dia:-):-)




Transkrip via Facebook dengan penipu kedua

Kasus Ketiga

Nah, ini ada lagi yang ketiga, baru masuk Sabtu 15 November 2014, malam hari:-) Ta ... ta ... ta ... ta ... ta ... ta:-) Yang ini agak lama juga, karena penipunya ternyata tidak punya kwitansi, jadi harus beli terlebih dahulu. Padahal ngakunya ada di Australia. Mana tahan:-) Rentang waktu penipuan dari pukul 19:01 wib. sampai dengan 21:45 wib. Wah, tambah njelehi, ternyata dia tidak tahu cara menulis kwitansi dengan benar. Capai deh!:-):-)















Penipu akhirnya tidak menghubungi lagi, mungkin akun Facebooknya sudah
kembali normal; dibetulkan oleh yang mempunyai akun resmi .

Penutup -- tadinya saya kira sudah berakhir:-)

Pagi ini tadi, Minggu 16 November 2014, saya buka Facebook melalui smartphone, ternyata pada saat membuka message, ikon pada akun Facebook yang habis digunakan untuk menipu menjadi berubah. Di bawah ini, saya sertakan screen captured yang menunjukkan setiap akun Facebook yang sudah pernah digunakan untuk menipu, nama pengguna tidak muncul secara normal seperti yang lain.

Kasus Ketiga - lanjutan:-)

Lucu dan bloon juga nih penipu ketiga:-):-) Saya kira sudah berhenti dan akun Facebook-nya sudah berhasil diambil kembali oleh pemilik resminya. Ternyata, sewaktu saya sedang menunggu terapi refleksi, penipunya menghubungi lagi.

Tadinya saya sempat ragu-ragu, jangan-jangan yang ngomong ini pemilik resminya, maka saya hubungi pemilik resminya untuk memastikan bahwa akun resminya masih dibajak. Inilah pembicaran via WhatsApp dengan pemilik resmi.

 

Ternyata masih penipu yang sama. Halah! Foto profil akun bajakan sudah diganti pula. Apa kubilang, memang niat banget nih orang:-) Ha ... ha ... ha ... ha! Di bawah ini transkrip pembicaraan Minggu 16 November dan Senin 17 November 2014, dengan catatan: teman-teman pembaca tidak usah mengikuti tautan yang saya berikan kepada penipu tersebut di bawah ini:




















Kalau kita baca transkrip di atas, kelihatan bahwa penipu tidak mempunyai jalan pikiran yang logis saling terkait; sehingga alasan yang satu dengan yang lain tidak gayut. Namun demikian, si penipu ini memang seperti psikopat, jadi komentar terakhirnya pun masih bisa nyombong dengan bahasa pas-pasan menggunakan istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) seadanya saja, yang kemungkinan besar dia tidak tahu maknanya.


He is the real MORON:-):-)


Penipu yang terakhir (ketiga) ini, kelihatannya sangat kurang kemampuan kognitifnya. Kemungkinan besar dia hanya penipu hafalan, sehingga antara alasan satu dan yang lain tidak gayut. Namun demikian ternyata senjata hafalannya cukup lengkap. Pada sesi terakhir, setelah saya mengatakan dia penipu, maka dia mulai omong kasar, dan menutup pembicaraan, kemudian mengirimkan pengumuman yang seolah-olah berasal dari Facebook; yang isinya sebetulnya adalah pemanen data. ABAIKAN SAJA! Secara rinci hal ini saya tayangkan pada tiga gambar di bawah ini.


Penipu, karena sudah ketahuan, dia menutup pembicaraan
dan melanjutkan dengan tipuan berikutnya yaitu "Cancel Locking".


Ini adalah isi tipuan "Cancel Locking" bagian awal.


Ini adalah isi tipuan "Cancel Locking" bagian akhir.

Para Pemain Sinetron:-)

Para anggota yang terlibat dalam diskusi penipuan via Facebook, saya sertakan di sini sebagai catatan sejarah sepanjang masa ... ha ... ha ... ha ... ha. Terima kasih kepada Mas Josua. M. Sinambela yang membantu ngerjain penipu ketiga. Enjoy my men:-)


Ini adalah yang terlibat dalam diskusi penipuan di Facebook:-)

Penutup -- beneran:-)

Ternyata ketiga penipu Facebook yang menghubungi saya mempunyai gaya yang berbeda-beda:

  1. Yang pertama (menggunakan akun Facebook Pak Ali Agus) paling ngotot, paling tidak sopan dan tamak.
  2. Yang kedua sopan sekali sehingga tidak berlangsung lama, sangat sopan untuk ukuran orang mau menipu.
  3. Yang ketiga bloon banget, nulis kwitansi saja tidak bisa. Sampai jeleh saya. Mungkin dia sekarang bertambah pandai karena tahu (a) menulis kwitansi, dan (b) internet banking. Penipu ketiga ini lebih sopan dibanding yang pertama, tetapi masih kalah sopan dengan penipu kedua.

Jika anda menjumpai penipuan yang sejenis di Facebook, jika anda membutuhkan, gunakan poster di bawah ini untuk mengingatkan penipu:


Poster untuk mengingatkan penipu (unduh yang hires/lebih tajam).


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/artikel/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/artikel/)

Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788