Tradisi Rampogan Macan Tempo Doeloe

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...


1876: Acara 'Rampogan Macan.' Lukisan lithografi halaman 12 dari buku "The Indian Archipelago", the Hague, 1865-1876, object number 3728-430.
Pelukis: Louis Henri Wilhelmus Merckes de Stuers (1830–1869) (sumber foto)

Pertarungan harimau (Rampogan Macan)

Pada abad 19, terdapat dua kebiasaan yang terkait dengan harimau. Pertama, pertarungan harimau dengan kerbau; biasanya diadakan oleh pembesar pribumi, terutama bupati di Jawa. Seekor harimau dan kerbau diadu, biasanya kerbau yang memenangkan pertarungan. Pertunjukan kedua adalah rampokan harimau. Pada jenis kedua ini, biasanya diadakan oleh penguasa setempat, beberapa harimau dan macan tutul yang tertangkap dalam kandang, dilepas di lapangan yang dikelilingi oleh para pemegang tombak sampai tiga lapis. Setiap kali harimau berusaha melarikan diri maka pemegang tombak akan berusaha membunuh harimau atau macan tutul tersebut. Biasanya binatang-binatang tersebut akhirnya mati penuh luka, namun ada juga yang berhasil lolos dari kepungan.


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/itd/)  

Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788