Pedagang Indonesia Tempo Doeloe

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...



Foto 1. 1910-1920: Seorang pedagang keliling beserta para pembelinya.
Foto oleh Keystone View Company (sumber foto: 01 02)


Foto 2. Seorang nyonya Belanda dengan menggunakan kebaya dan kain sedang
menawar buah yang dijajakan oleh pedagang buah keliling di daerah Bogor. (sumber foto)


Foto 3. 1908: Pedagang kelontong keliling di Bandung. (sumber foto)


Foto 4. Pedagang kaki lima di Bogor. (sumber foto)


Foto 5. 1935: Penjual dawet di Malang. (sumber foto)


Foto 6. Sebelum 1926: Perempuan Jawa berjualan di pinggir jalan. (sumber foto)


Foto 7. 1913: Perempuan Jawa berjualan di warung jejamuan dan bumbu. (sumber foto)


Foto 8. 1880-1920: Penjual keliling kerajinan bambu untuk keperluan masak-memasak. (sumber foto)


Foto 9. Sekitar 1920: Penjual tembakau dari Batak yang menjual tembakau per gulung.
Ide untuk menanam tembakau di Deli, jauh lebih dahulu dibandingkan perkebunan tembakau di Eropa, sejak tahun 60-an pada abad 19. Petani tembakau Eropa menyadari betapa bagusnya kualitas tembakau di daerah Batak. Tembakau bukan merupakan tanaman asli daerah Batak. Sama seperti jagung, tembakau berasal dari Amerika. Produksi tembakau secara keseluruhan digunakan untuk mencukupi kebutuhan petani sendiri dan juga kebutuhan lokal. Di beberapa daerah di Sumatera, seperti dataran tinggi Padang, Palembang, Bengkulu, produksi tembakanunya digunakan untuk kepentingan ekspor. (P. Orchard, 2001). (sumber)

(sebelum, sesudah)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/itd/)  

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788