Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

PERNYATAAN SIKAP TENTANG
PEMBANTAIAN JAMA'AH SHOLAT SHUBUH
DI AHURU AMBON
 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 
Senin Shubuh (1/3) lalu merupakan fajar tragedi bagi warga
Kampung Rinjani, Kelurahan Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kodya
Ambon. Sejumlah aparat Polisi Republik Indonesia (Polri)
melakukan penyerangan secara membabi buta dengan menembaki
jama'ah sholat Shubuh masjid Al-Huda dan rumah sekitarnya
sehingga menyebabkan empat jama'ah mati syahid dan yang
lainnya terluka. Peristiwa biadab sekaligus tak kenal rasa
toleransi itu juga telah terjadi di tempat lain sehingga lima
orang anggota keluarga mati syahid di bantai secara keji.
 
Serangan tersebut berlangsung tiba-tiba dan dikomandoi oleh
beberapa orang berseragam polisi berpangkat perwira pertama.
Bahkan penyerangan juga dilakukan terhadap warga di sekitar
masjid sehingga suasana mencekam dan warga sangat ketakutan.
 
Ironisnya, pembantaian itu terjadi hanya sehari setelah
penandatanganan naskah perdamaian yang diprakarsai oleh Korem
174/Pattimura antara para Luhupati (kepala desa-kepala desa),
saniri negeri, lurah, dan camat, bupati Maluku Tengah, dan
Walikota Ambon yang disaksikan Gubernur, Koarmatim, Danrem
serta Kapolda setempat pada Ahad petang, 28 Februari.
 
Sebelumnya, upaya perdamaian pun telah dilakukan dengan
melibatkan masing-masing wakil agama Islam, Protestan dan
Katolik (Tim Enam) namun mengalami jalan buntu setelah tak
lama kemudian pecah kerusuhan pada 23 Februari di desa Batu
Merah Dalam.
 
Hal ini menunjukkan bahwa upaya perundingan atau kesepakatan
tanpa melibatkan substansi masalah yang sebenarnya tidak akan
menyelesaikan masalah. Kesepakatan itu hanya merupakan simbol
yang tidak lagi digubris masyarakat Ambon.
 
Kondisi Ambon yang membara diperparah dengan sikap aparat yang
lagi-lagi terlambat dalam menangani berbagai kerusuhan dan
pembantaian yang menimpa kaum muslimin. Bahkan menurut laporan
dari warga masyarakat Ambon aparat cenderung bersikap tidak
adil karena sering menghalang-halangi upaya pembelaan diri
warga muslim yang diserang oleh non-muslim.
 
Tragedi Ambon jelas-jelas bukan kriminal murni tapi telah
mengarah ke konflik SARA bernuansa 'perang agama'. Karena
terbukti ada upaya untuk menghancurkan, menghilangkan bahkan
mengusir salah satu pemeluk agama yaitu Islam.
 
Menyikapi perkembangan di Ambon yang semakin memburuk dan
memprihatinkan, maka DPP Partai Keadilan:
 
Menyampaikan rasa duka yang teramat dalam atas 'kepergian'
para syuhada peristiwa pembantaian 1 Maret 1999 di Ahuru
Ambon. Semoga keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan
tetap tabah dan sabar atas cobaan ini. Insya Allah, darah para
syuhada akan menyuburkan dan menyebarkan benih-benih
keberanian dan kebenaran di bumi Ambon Manise.
 
Menyerukan umat Islam setempat untuk menggunakan hak membela
diri, dalam bentuk mempersenjatai diri, mempertahankan diri
dari serangan lawan, dan meredam rencana serangan lawan. Hak
membela diri ini merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
harus digunakan saat nyawa terancam dan perlindungan dari
aparat keamanan tidak dapat diharapkan.
 
Mendesak aparat penegak hukum untuk menyeret semua tersangka
pelaku dan provokator yang telah menyulut serta membesarkan
insiden berdarah ini ke depan pengadilan. Tindakan ragu-ragu
serta kekhawatiran akan merusak keharmonisan masyarakat justru
akan memperumit permasalahan, memperpanjang penderitaan
masyarakat serta menurunkan wibawa aparat penegak hukum.
 
Menegaskan bahwa aksi-aksi kerusuhan di Ambon ini tampak jelas
diorganisasikan dan dikendalikan dengan baik oleh
elemen-elemen yang memiliki kemampuan agitasi massa, memiliki
akses terhadap amunisi, logistik, serta sarana transportasi
yang memadai, dengan memanfaatkan para preman sebagai
operatornya. Kami yakin aksi-aksi ini diorganisasikan dari
luar Maluku, sebagai bagian dari pertarungan elit-elit politik
di tingkat nasional.
 
Menyerukan umat Islam di seluruh Indonesia untuk mengadakan
Qunut Nazilah di seluruh masjid-masjid serta melaksanakan
Sholat Ghaib bagi para syuhada Ambon seraya terus memanjatkan
doa, memohonkan pertolongan Allah 'azza wa jalla agar
pertumpahan darah di Ambon, segera dapat dihentikan. Untuk
meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa musibah, dari
pihak manapun, kami menyerukan agar seluruh komponen
masyarakat mengumpulkan bantuan kemanusiaan, baik dalam bentuk
dana maupun barang-barang kebutuhan pokok. Kami siap membantu
pengumpulan maupun penyaluran bantuan kemanusiaan ini, dengan
membuka peluang kerjasama dengan lembaga-lembaga lain, baik di
tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
 
Demikianlah pernyataan sikap kami. Semoga pemerintah, aparat
keamanan, serta semua komponen masyarakat, tanpa memandang
suku, ras dan agama, bisa segera menyelesaikan kasus di Ambon
ini serta mencegah berulangnya pembantaian serupa di
tempat-tempat lain.
 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 
Jakarta, 15 Dzul Qo'dah 1419 H/3 Maret 1999 M
DPP PARTAI KEADILAN
 
Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMA'IL MSc     H. M. ANIS MATTA
Presiden                            Sekretaris Jendral
 
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI KEADILAN
Central Board of Justice Party

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team