Koleksi Artikel Ahmeed Deedat

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

CARA TUHAN BUKANLAH CARA KITA

Apakah doa Yesus didengar? Dia telah menangis untuk meminta pertolongan pada Bapa-nya di surga:

"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Injil - Lukas 22: 44).

Apa yang bisa diharapkan dari doa yang begitu menyayat hati dan mendesak? Salah satu dari keempat saudara laki-laki (Umat Kristen menganggap Yesus mempunyai saudara-saudara laki-laki dan perempuan hasil perkawinan Maria dengan Yusuf, tukang kayu) Yesus mengingatkan kita bahwa:

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Injil - Yakobus 5: 16).

Sungguh suatu doa yang sepenuh hati! Sungguh suatu tangis yang membekukan darah! Sungguh menyedihkan dan menyayat hati! Suatu ucapan yang sinis mengatakan bahwa Tuhan pun akan turun dari singgasananya mendengar doa yang seperti itu. (Tuhan Yang Maha Kuasa tidak turun atau pun naik. Dia hadir dimana pun juga).

Tuhan Menerima Doa Yesus

Paulus menegaskan bahwa permohonan Yesus didengar:

"Dalam hidupnya sebagai manusia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya, ia telah didengarkan ". (Injil - Ibrani 5: 7).

Apa arti "Tuhan Mendengar" doanya! Itu berarti bahwa Tuhan menerima doanya. Tuhan Yang Maha Kuasa tidak pernah tuli. Dia adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Dia mendengar (menerima) permohonan Yesus seperti juga Dia mendengar (menerima) doa Ibrahim. Ibrahim di usianya yang telah tua, berdoa agar mendapat anak dan Ismail pun lahir. Kata-kata Ibrahim didengar. 'Ismail' secara harfiah dalam bahasa Ibrani berarti 'Tuhan mendengar'. Zakaria juga di usianya yang telah tua, berdoa agar mendapat anak dan Tuhan mendengar (menerima) doanya, dan Yohanes sang Pembaptis-pun lahir. Sekarang Yesus menangis memohon pertolongan, dan Tuhan mendengar (menerima) doanya.

"Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya". (Injil -Lukas 22: 43).

Memperkuat keyakinannya, dengan harapan Tuhan akan menyelamatkannya. Ini adalah apa yang sebenarnya diharap dari Tuhan. Kapan dan bagaimana itu tergantung dari Tuhan. Cara Dia tidaklah sama dengan cara kita sebagai manusia. Hitunglah Rahmat-Nya selama ini:

  1. Suatu jaminan dari surga.
  2. Pilatus menyimpulkan bahwa dia tidak bersalah.
  3. Istri Pilatus bermimpi bahwa dia tidak bersalah dan berbahaya.
  4. Kakinya tidak patah.
  5. Yahudi ingin cepat menurunkannya dari kayu salib.

Apa Guna - "Tulang Belulang"

Pada nomor 4 di atas adalah: "dan mereka tidak mematahkan kakinya", kita diberitahu bahwa itu sesuai dengan ramalan:

"Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah ". (Injil - Mazmur 34: 21).

Jika tulang-tulang korban harus dijaga, maka akan sangat menguntungkan jika orang itu hidup! Bagi seseorang yang sudah mati, tulang-tulang yang lengkap tidak berarti apa-apa meskipun terpotong-potong atau terpecah-pecah. Tidak akan ada perbedaannya bagi kebangkitan tubuh, jiwa ataupun roh. Tetapi bagi orang yang tetap hidup sewaktu disalib (seperti dua orang yang disalib bersama Yesus), kaki yang patah membuat semuanya berbeda antara hidup dan mati.

Orang Romawi tidak mematahkan tulang Yesus bukan karena ramalan. Alasan mereka adalah:

"... Melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya" (Injil Yohanes 19: 33).

"Melihat" adalah kata yang sederhana. Kita mungkin bertanya; apa yang telah mereka lihat? Bisakah itu menjadi kenyataan dari kata-kata Yesus, "Kamu akan melihat dan melihat, namun tidak merasa "- Matius 13: 14). Ketika Yohanes berkata bahwa tentara tersebut 'melihat', maksudnya adalah bahwa mereka menduga. Karena saat itu tidak ada stetoskop untuk meyakinkan tentang kematian dan tidak ada orang yang menyentuh tubuhnya ataupun merasakan nadinya untuk menyimpulkan bahwa "Dia telah mati" . Saya lihat bahwa dalam kata "melihat" adalah cara lain dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan Yesus.

(sebelum, sesudah)


The Choice Islam and Christianity
Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
(Versi online dilakukan oleh jrm@detik.com September 2000)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.