Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'
Jilid 2

Muhammad Nashruddin al-Albani

PENDAHULUAN

SEGALA puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan meminta ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan diri kami dan dari keburukan amalan-amalan kami. Barangsiapa diberi-Nya petunjuk, maka tidaklah sekalikah ia akan tersesat; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiadalah baginya petunjuk.

Kita bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Buku Silsilatul-Ahaadiits adh-Dha'ifah wal-Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah jilid kedua ini saya persembahkan kepada pembaca yang budiman. Setelah melalui proses yang cukup memenatkan, dengan waktu yang lama, kesabaran yang panjang, dan usaha yang cukup keras, pada akhimya Allah memudahkan terwujudnya penerbitan buku ini. Perhatian saya terhadap penerbitan buku ini memang sangat berlebihan, melebihi perhatian terhadap penerbitan tulisan saya yang lain. Ada banyak alasan mengapa hal ini saya lakukan, namun saya kira bukan tempatnya jika saya utarakan di sini.

Perlu pembaca ketahui, bahwa inti permasalahan pembahasan ini adalah rusaknya akhlak manusia pada masa sekarang dan permusuhan mereka yang sengit terhadap Ahli-Sunnah, termasuk para pembela dan penyerunya. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara yang kecil dan yang besar, atau yang terhormat dengan yang hina, selama mereka tidak menerapkan hukum yang adil dan terbiasa mengumbar janji yang tidak pernah ditepati.

Barangkali dengan sedikit penjelasan ini saja para pembaca yang budiman dapat memahami bahwa tidak mungkin kami mencetak kitab jilid kedua ini di Lebanon, pada penerbitan yang dikelola al-Ustadz Zuhair Syawisy. Sebab, telah terjadi perang saudara dan munculnya berbagai fitnah di kalangan masyarakat Lebanon yang berkepanjangan --hingga saat ini (1408 H/1988 M). Faktor itulah yang menyebabkan kami secara terpaksa menerbitkannya di negara lain. Tetapi itu pun masih memerlukan waktu panjang tidak kurang dari dua tahun lamanya karena masalah teknis.

Tidaklah perlu jika saya ungkapkan seluruhnya di sini. Yang pasti, hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui dan Dialah yang dimohon untuk memperbaiki keadaan umat Islam. Dan menjadikan kaum muslim berakhlak mulia seperti akhlak para nabi, para shalihin, dan para shiddiqin dan untuk mengembalikan kemuliaan kepada kaum muslim dengan menjadikan mereka kembali kepada pengakuan ke Islaman mereka yang bersih murni, terbebas dari segala infiltrasi dari luar.

Perlu juga para pembaca ketahui bahwa hingga kini di hadapan saya telah terkumpul kurang lebih lima ribu hadits serupa ini. Kalau saja dapat dengan mudah diwujudkan dalam bentuk kitab, maka khusus untuk topik silsilah hadits-hadits dha'if dan maudhu' saja bisa mencapai sepuluh jilid, belum lagi karya tulis saya yang lain. Meskipun demikian, apa yang dikehendaki Allah itulah yang akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya, pasti tidak akan terjadi. Dalam hal ini Allah berfirman di dalam Al-Qur'an.

"... Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu)." (ar-Ra'd: 38)

"... Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (ath-Thalaq: 3)

Saya hanya berharap, mudah-mudahan usaha saya menerbitkan buku tentang silsilah hadits-hadits dha'if dan palsu ini --termasuk silsilah hadits-hadits sahih-- dapat menjadi andil dalam rangka memurnikan kembali ajaran Islam.

Sebenarnya usaha untuk memurnikan kembali ajaran Islam merupakan kegiatan rutin saya, yakni berupa kuliah bersambung atau lazim disebut "kajian rutin" yang saya sampaikan di al-Ma'had asy-Syar'i di Aman, pada tahun 1393 H. Ketika itu topik utama kajian berkisar mengenai at-tashfiyah mat-tarbiyah.

Adapun topik at-tashfiyah (pemurnian) yang saya angkat dalam kesempatan tersebut meliputi tiga hal kajian:

  1. Pemurnian akidah islamiyah; dalam hal ini berkenaan dengan kemusyrikan, atau pengotoran terhadap sifat-sifat uluhiyah, termasuk dalam hal penta'wilannya, dengan mengutarakan hadits-hadits sahih yang berkaitan dengan akidah.
  2. Pemurnian dalam dunia fikih Islam dari adanya ijtihad-ijtihad salah yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadits sahih, lalu saya kemukakan contoh-contohnya.
  3. Pemurnian kitab-kitab tafsir dan fikih dengan menghilangkan hadits-hadits palsu dan dha'if yang ada di dalamnya, juga membersihkannya dari kisah-kisah Israiliyat yang sangat munkar itu. Persoalan yang ketiga inilah yang saya jadikan fokus garapan dalam penulisan saya kali ini. Hal ini sebagaimana telah saya lakukan terhadap Dha'if Abu Daud dan Dha'if al Jami' ash-Shaghir (keduanya telah diterbitkan), juga "Dha'if at-Targhib wat-Tarhib" --yang insya Allah dalam waktu dekat akan segera diterbitkan.

Sementara itu, sisi lain dari kewajiban ini ialah at-tarbiyah (pendidikan). Yang saya maksudkan dengan pendidikan di sini adalah mempersiapkan generasi yang tumbuh dari ajaran Islam yang telah dimurnikan kembali. Generasi yang terbebas dari segala bentuk "polusi" dan kekeruhan karena tercampur dengan kotoran, baik kotoran ideologi atau pemikiran-pemikiran yang sering menyesatkan. Dengan demikian, akan muncullah satu bentuk generasi islami yang jernih, bersih, dan murni sesuai dengan ruh Islam.

Tidak diragukan lagi bahwa untuk mewujudkan harapan seperti itu benar-benar diperlukan kekuatan besar dan pengorbanan yang luar biasa beratnya. Tidak hanya terbatas pada langkah-langkah yang telah saya sebutkan, tetapi lebih dari itu, cita-cita ini membutuhkan pula kerja sama antar unsur terkait dari sekian banyak orang Islam yang bekerja dengan penuh keikhlasan, yang memang berkeinginan untuk mewujudkan lingkungan atau masyarakat islami yang mulia. Tentunya, manusia-manusia yang dibutuhkan dalam kaitan ini adalah mereka yang ahli di bidang masing-masing.

Oleh sebab itu, jika kita merasa puas dan rela dengan keadaan yang ada selama ini, merasa bangga dengan banyaknya jumlah umat, hanya berharap pada datangnya keutamaan Allah, menunggu datangnya al-Mahdi dan turunnya Nabi Isa, hanya menggembar-gemborkan dustur kita yang islami, serta hanya bersandar pada rasa optimistis akan dapat mewujudkan satu bentuk masyarakat Islam, apa yang kita harapkan mustahil akan dapat terwujud. Bahkan merupakan satu kesesatan, sebab sikap seperti itu bertentangan dengan sunnatullah al-kauniyah dan syar'iyah. Perhatikanlah firman Allah ini:

"... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri .... " (ar-Ra'd: 11)

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sahihnya dari Ibnu Umar r.a. disebutkan:

"Jika kalian memperjualbelikan uang muka (persekot), dan kalian menjadi penggembala-penggembala, serta rela hanya dengan profesi pertanian hingga meninggalkan jihad di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan atas kalian kehinaan dan tidak akan dicabutnya sehingga kalian kembali ke agama kalian."

Karena itulah salah seorang da'i Islam dewasa ini mengatakan: "Dirikanlah wilayah Islam dalam hati kalian, maka kelak akan terwujud di bumi kalian."

Sungguh amat indah pernyataan itu, dan yang lebih indah dari pernyataan tersebut adalah firman Allah ini:

"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. " (at-Taubah: 105)

Di samping itu, buku mengenai silsilah hadits-hadits dha'if dan maudhu' ini sangat membantu kita dalam usaha memurnikan akidah dan pemikiran kita. Bila demikian, maka sangat memungkinkan sekali bahwa kita tidak akan menerima dan membangun sosok pribadi muslim yang dilandasi oleh hadits-hadits palsu dan dha'if. Dengan begitu kita tidak akan menerima dan mengamalkan kecuali hadits-hadits yang sahih.

Apabila setiap amalan yang kita lakukan dilandaskan pada petunjuk dan bimbingan Rasulullah saw. yang tertuang dalam riwayat dan hadits-hadits sahih, maka seketika itu akan jernihlah jiwa kita. Lubuk hati dan benak kita pun akan bersinar. Kita akan terbebas dari segala bentuk penyakit yang tersembunyi yang pernah membuat kita menderita. Penyakit yang diakibatkan oleh hadits-hadits palsu dan dha'if yang meracuni peribadatan atau bahkan akidah serta pemikiran dan amalan dalam kehidupan kita.

Selain itu, kita harus selalu waspada dan menjaga pendidikan jiwa kita --dan siapa saja yang menjadi tanggung jawab kita-- dengan membiasakan dan menerapkan dalam kehidupan ini pendidikan dan akhlak islamiyah yang benar, yaitu akhlak Rasulullah saw. yang mulia. Janganlah memberi peluang kepada hati dan jiwa kita ini untuk menerima atau dipengaruhi lainnya, baik yang berasal dari Barat ataupun Timur. Dengan demikian, niscaya akan baiklah had dan jiwa kita; akan bahagialah kehidupan kita di dunia sebelum menghadapi kebahagiaan di akhirat nand.

Yang kita butuhkan sekarang adalah mengubah keadaan hingga kaum muslim di seluruh penjuru dunia benar-benar dapat mengenyam kehidupan yang bahagia. Namun, semua ini mustahil terwujud kecuali bila kita menguasai dan mengamalkan sebab-sebabnya, sarananya, serta aturan-aturannya. Perhatikanlah firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan. " (al-Anfal: 24)

Saya bermohon kepada Allah SWT semoga usaha ini dijadikanNya sebagai amalan ikhlas yang diterima-Nya. Semoga pula karya saya ini menjadi amal saleh yang dibalas-Nya dengan pahala yang berlimpah. Sesungguhnya, hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Menerima segala amalan.

(Muhammad Nashiruddin al-Albani)


Judul Asli: Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah
Judul: Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'
Penulis: Muhammad Nashruddin al-Albani
Penterjemah: A.M. Basamalah, Penyunting: Drs. Imam Sahardjo HM.
Cetakan 1, Jakarta
Gema Insani Press, 1994
Jln. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740
Telp.(021) 7984391 - 7984392 - 7988593
Fax.(021) 7984388
Cetakan Pertama, Shafar 1416H - Juli 1995M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2003.
Hak cipta © dicadangkan.