Ayat umum mengenai bumi

Indeks Islam | Indeks Bucaille | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

V. BUMI
 
Sebagaimana  halnya  dengan  pokok-pokok  yang   dibicarakan
sebelum  ini,  ayat  yang  mengenai  bumi adalah tersebar di
seluruh Qur-an.  Untuk  mengkelompokkannya  tidaklah  mudah.
Pengelompokan di bawah ini adalah cara pengarang pribadi.
 
Untuk   terangnya   pembahasan   ini,   pertama  kita  dapat
memisahkan    ayat-ayat    yang    biasanya     membicarakan
bermacam-macam  persoalan  akan  tetapi  ayat-ayat  tersebut
mempunyai ciri umum yaitu mengajak manusia untuk  memikirkan
nikmat-nikmat Tuhan dengan memakai contoh-contoh.
 
Adalagi  kelompok  ayat-ayat  yang  dapat  dipisahkan, yaitu
ayat-ayat yang membicarakan soal-soal khusus seperti:
 
    siklus (peredaran) air dan lautan
    dataran bumi
    atmosfir bumi.
 
A. AYAT-AYAT YANG BERSIFAT UMUM
 
Ayat-ayat   yang   mengajak   manusia    untuk    memikirkan
nikmat-nikmat  Tuhan  kepada  ciptaanNya, mengandung di sana
sini pernyataan-pernyataan yang baik sekali untuk dihadapkan
dengan  Sains  modern.  Dari  segi  pandangan  ini ayat-ayat
tersebut  malah  lebih  penting  karena  tidak   menyebutkan
kepercayaan-kepercayaan    yang    bermacam-macam   mengenai
fenomena  alamiah,  yaitu  kepercayaan  yang  digemari  oleh
manusia  pada zaman turunnya wahyu akan tetapi yang sekarang
ini telah terbukti salah.
 
Di satu pihak, ayat-ayat itu memajukan idea  yang  sederhana
yang  dapat  dimengerti dengan mudah oleh mereka yang diajak
bicara oleh  Qur-an  berhubung  dengan  kedudukan  geografis
mereka  yakni  penduduk Mekah dan Medinah, serta orang-orang
Badui  di  Jazirah  Arab.  Di  lain  fihak   ayat-ayat   itu
menyajikan pemikiran-pemikiran umum yang dapat dimanfa'atkan
rakyat umum yang terpelajar di segala tempat dan  di  segala
waktu.  Hal ini salah satu hal yang menunjukkan bahwa Qur-an
itu suatu buku universal (untuk segala manusia).
 
Oleh karena tak ada pengelompokan ayat-ayat  tersebut  dalam
Qur-an,  maka  ayat-ayat  itu  kita  sajikan  menurut urutan
surat-surat.
 
Surat 2 ayat 22:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
          bagimu dan langit sebagai atap. Dia menurunkan air
          hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
          hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki
          untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan
          sekutu-sekutu bagi Allah, pada hal kamu
          mengetahui."
 
Surat 2 ayat 164:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
          silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
          berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
          manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
          berupa air; lalu dengan air itu Ia hidupkan bumi
          sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi
          itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
          awan yang dikendalikan antara langit dan bumi,
          sungguh (terdapatlah) tanda (keesaan dan kebesaran
          Allah) bagi kaum yang memikirkan."
 
Surat 13 ayat 3:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan
          menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya
          dan menjadikan padanya semua buah-buahan
          berpasang-pasangan. Allah menutup malam kepada
          siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
          terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum
          yang memikirkan."
 
Surat 15 ayat 19 s/d 21:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan
          padanya gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala
          sesuatu dengan ukuran. Dan Kami telah menjadikan
          untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan
          (Kamimenciptakan pula} makhluk-makhluk yang kamu
          bukan pemberi rizki kepadanya. Dan tidak ada
          sesuatupun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya
          dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan
          ukuran yang tertentu."
 
Surat 20 ayat 53:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai
          hamparan dan yang  telah menjadikan bagimu di bumi
          itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air
          hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu
          berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang
          bermacam-macam- Makanlah dan gembalakanlah
          binatang itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
          sungguh terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
          orang yang berakal."
 
Surat 27 ayat 61:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Atau siapakah yang telah menjadikan bumi
          sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan
          sungai-sungai di celah-celahnya dan yang
          menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya
          dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut?
          Apakah di samping Allah ada Tuhan yang lain?
          Bahkan sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak
          mengetahui."
 
Di sini terdapat isyarat  kepada  stabilitas  umum  daripada
muka   bumi.   Kita   sudah   dapat  mengetahui  bahwa  pada
periode-periode permulaan daripada bumi, maka  bumi  sebelum
dingin  tidak  stabil.  Stabilitas  muka  bumi tidak mutlak,
karena terdapat zone (daerah)  di  mana  gempa  bumi  sering
terjadi. Adapun pemisah antara dua lautan, hal ini merupakan
gambaran (image) tentang tidak tercampurnya air  sungai  dan
air  laut pada muara-muara yang besar seperti yang akan kita
lihat nanti.
 
Surat 67 ayat 15:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
          maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
          sebahagian dari rizkinya, dan kepadaNyalah kamu
          kembali setelah dibangkitkan."
 
Surat 79 ayat 30 s/d 33:
                                              [Tulisan Arab]
 
Artinya: "Dan bumi sesudah itu dihamparkannya. Ia
          memancarkan dari padanya mata airnya dan
          (menyembuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan
          gunung-gunung dipancangkanNya dengan teguh. Semua
          itu untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
          ternakmu."
 
Dalam beberapa ayat di atas,  pentingnya  air  serta  akibat
praktis dari adanya air terhadap tanah, dan kesuburan tanah,
digaris bawahi. Dalam negeri-negeri  bersahara,  air  adalah
unsur nomor satu yang mempengaruhi kehidupan manusia. Tetapi
disebutkannya  hal  ini  dalam  Qur-an   melampaui   keadaan
geografis  yang  khusus.  Keadaan planet yang kaya akan air,
keadaan  yang  unik  dalam  sistem  matahari  seperti   yang
dibuktikan  oleh  Sains  modern,  di sini ditonjolkan. Tanpa
air, bumi akan menjadi planet  mati  seperti  bulan.  Qur-an
memberi  kepada  air  tempat  yang pertama dalam menyebutkan
fenomena alamiah daripada bumi. Siklus air telah mendapatkan
gambaran yang sangat tepat dalam Qur-an.


BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Dr. Maurice Bucaille   Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi Penerbit Bulan Bintang, 1979 Kramat Kwitang I/8 Jakarta

 

Indeks Islam | Indeks Bucaille | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team