Keadilan Tuhan (2/2)

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

PERTANYAAN (8) KEADILAN TUHAN                          (2/2)
 
WILSON:
 
Izinkanlah saya menyimpang sebentar:
 
Adam dan Hawa seperti kita.  Kita  umpamakan  bahwa  mereka
menyesal  dengan tulus ikhlas setelah mereka berdosa. Apakah
berarti dosa mereka dihapuskan?
 
CHIRRI:
 
Bila anda mengandaikan bahwa Adam telah menyesal setelah dia
melanggar  pesan  Tuhan,  anda  tidak  akan salah. Anda juga
tidak akan salah bila anda percaya bahwa Adam diampuni  oleh
Tuhan  melalui  penyesalannya.  Kitab Suci Qur'an mengatakan
pada kita bahwa  Yang  Pengasih  telah  menerima  penyesalan
Adam, dan dengan ini, dosa Adam dihapuskan:
 
"Kemudian  Adam  menerima  beberapa perkataan dari Tuhannya,
lalu dia diterima kembali oleh Tuhan, sesungguhnya Tuhan itu
suka menerima tobat dan Penyayang" 2:37
 
WILSON:
 
Bila  dosa  Adam  dihapuskan  mengapa  dia diusir dari sorga
Tuhan?
 
CHIRRI:
 
Keluarnya Adam dari  sorga  tidak  perlu  merupakan  siksaan
akibat dosanya. Itu mungKin proses semestinya dari perubahan
statusnya.  Pada  mulanya  Adam   tanpa   dosa   dan   dapat
berkomunikasi  dengan Tuhan pada setiap saat, dan ini adalah
kebahagiaannya. Karena satu kali berbuat dosa,  dia  menjadi
mudah  terpengaruh  untuk  mengulang  dosa,  dan  kehilangan
kekebalannya dari  dosa.  Setelah  tidak  kebal,  dia  tidak
memiliki   kedudukan   yang  tinggi  yang  memungkinkan  dia
berhubungan dengan Tuhannya pada setiap saat.
 
Sekarang dia dapat berbuat  demikian  hanya  pada  saat-saat
kemurniannya.  Kemurniannya,  tentu  tidak  langgeng seperti
sebelum dia berdosa, sebab dia akan berbuat dosa lagi.
 
WILSON:
 
Perjanjian lama  menyampaikan  pada  kita  bahwa  dosa  Adam
karena  memakan  dari sebuah tanaman, dan tanaman itu adalah
tanaman ilmu pengetahuan yang Tuhan  katakan  padanya  untuk
dihindari. Bagaimana tinjauan Qur'an tentang masalah ini?
 
CHIRRI:
 
Kitab  Suci Qur'an menerangkan bahwa ada pohon yang dilarang
dan bahwa dosa Adam karena memakannya.
 
Tetapi Qur'an tidak menerangkan jenis pohonnya.
 
Menurut pemikiran Islam, saya yakin bahwa  pohon  itu  bukan
pohon  ilmu  pengetahuan  sebab  pengetahuan  datangnya dari
pelajaran dan pengalaman, dan tidak tumbuh dari pohon.
 
Tidak ada arti yang menghubungkan  tanaman  atau  sejenisnya
dengan  larangan.  Larangan itu untuk menguji Adam dan Hawa.
Lebih  lanjut,  sesuai  dengan  Kitab  Suci  Qur'an,   Tuhan
mencintai  ilmu  pengetahuan,  bagaimana  mungkin  Dia  akan
melarangnya?
 
WILSON:
 
Marilah kita  akhiri  penyimpangan  kita  dan  kembali  pada
masalah pokok.
 
Saya  sekarang  yakin bahwa Islam berdiri di atas dasar yang
kuat di dalam ajarannya tentang kemurnian makhluk dan  bahwa
ajaran-ajarannya  dalam  masalah ini adalah sangat benar dan
kukuh.  Sekarang  tentang  keadilan  Tuhan  dan   menjunjung
prinsip pertanggungan jawab individu (perorangan) yang tidak
dapat dipisahkan dari keadilan Tuhan.
 
Bila Kristen mengajarkan azas Dosa Asal, mereka sesungguhnya
membangun  suatu  dasar  azas  lain,  yaitu  Azas Penebusan.
Manusia mereka katakan berdosa dan dihukum karena dosa Asal.
Dengan  lain  perkataan: oleh warisan dosa dari Adam & Hawa,
kita menjadi berdosa karena itu kita perlu untuk menebus.
 
Seseorang harus membayar untuk  dosa  kita.  Yesus  membayar
untuk  itu  dengan  disalib. Jadi, Yesus menjadi penebus dan
penyelamat manusia.
 
Oleh   penyangkalan   dari   dosa   asal,   azas   penebusan
ditinggalkan   tanpa   dasar.   Anda  telah  berbicara  pada
pokoknya, tetapi hal itu telah menjadi jelas bahwa penebusan
adalah  salah  satu  prinsip yang tidak sesuai dengan konsep
keadilan Tuhan.
 
CHIRRI:
 
Seluruh hal dari Dosa Asal adalah seperti  yang  telah  kita
kemukakan,  benar-benar  berlawanan  dengan  keadilan Tuhan.
Bahkan bila kita lupakan tentang ketidak sesuaiannya  dengan
keadilanNya,  kita  tidak dapat membayangkan bahwa Yang Maha
Adil membuat seseorang yang  tak  berdosa,  Yesus,  membayar
dosa-dosa seluruh umat manusia.
 
Dan  lagi  bagaimana kita mencuci dosa kecil seperti memakan
apel oleh dosa yang amat besar membunuh orang  suci  seperti
Yesus.
 
Dosa  akan dihapus oleh perbuatan-perbuatan yang baik, bukan
oleh pembunuhan. Lebih lanjut, bagaimana kita dapat menerima
(memikirkan)  bahwa  Tuhan  Yang Terbijaksana, akan menuntut
darah dari pesuruhnya sebagai penilaian pemberianNya?


DIALOG TENTANG ISLAM DAN KRISTEN   Prof. Wilson & Muhammad Jawad Chirri Alih Bahasa: H.M. Ridho Umar Baridwan, S.H. Penerbit P.T. Alma'arif, Bandung, Cetakan Kelima, 1981  

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team