Hadis tentang kaum muslimin di akhir zaman

Pesantren Virtual - "Pondok Pesantren era Digital"
Website: http://pesantren.hypermart.net
Email: pesantren@mail.com

 

Indeks Islam | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

Tanya:

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ustadz, saya mau minta tolong nih. Saya sedang menulis tentang kondisi generasi Islam saat ini dan saya memerlukan hadist nabi yang intinya mengatakan bahwa pada akhir zaman nanti keadaan kaum muslimin di dunia ini bagaikan buih di lautan. Saya sudah berusaha mencarinya dan bertanya pada teman-teman barangkali ada yang hapal tapi mereka semuanya mengatakan tidak hapal dan tidak tahu di kumpulan hadist yang mana hadist itu berada.

Ustadz, tolong dong saya diberitahu hadist tersebut (tulisan Arab dan terjemahannya).

Jazakallah.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Siti Hamidah <sitham_ppdia@usa.net>

Jawab:

Wa'alaikumsalam Wr. Wb.

Sebelumnya saya mendoakan semoga tulisan yang sedang Anda tulis itu bermanfaat bagi Anda maupun bagi kaum Muslimin umumnya.

Hadits yang Anda tanyakan itu adalah hadits Tsauban r.a. Maula (mantan hamba sahaya) Rasulullah Saw, dari Rasulullah Saw. Hadits itu berbunyi sebagai berikut: (silahkan lihat dalam attachment, buih.gif)

Yang artinya:

"Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan". Kemudian ada sahabat yang bertanya: "Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?". Rasulullah Saw menjawab: "Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian." Ada sahabat yang bertanya lagi: "Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."

Hadits ini ditakhrij oleh:

1. Sulaiman bin Asy'ats Abu Daud as Sajastani al Azdi, dalam kitabnya: Sunan Abi Daud, juz 4, hal. 111, hadits no. 4297, Darul Fikr, tt.

2. Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah al Kufi, dalam kitab Mushannaf ibnu Abi Syaibah, juz 7, hal. 463, hadits no. 37247, Maktabah ar Rusyd, Riyadh, 1409 H, cet. I.

3. Ahmad bin Hambal, dalam kitabnya Musnad Ahmad, juz 5, hal. 278, no. 22450, Muassasah Qurthubah, Mesir.

4. Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Abu Qasim ath Thabrani, dalam kitabnya Musnad asy Syaamiyyiin, juz 1, hal. 344, no. 600, Muassasah Risalah, Beirut, cet. I, 1405 - 1984.

5. Sulaiman bin Daud, Abu Daud al Farisi al Bashri ath Thayalisi, dalam kitabnya Musnad ath Thayalisy, juz 1, hal. 133, no. 992, Darul Makrifah, Beirut.

6. Abu Bakar Ahmad bin Husain al Baihaqi, dalam kitabnya Syu'abul Iimaan, juz 7, hal. 197, hal. 10372, Darul Kutub al Ilmiyyah, Beirut, 1410 H, cet. I.

7. Muhammad bin Ali bin Hasan Abu Abdillah al Hakim at Tirmidzi, dalam kitabnya Nawadir Ushul fi Ahadiits ar Rasuul, juz 4, hal. 156, Darul Jail, 1992.

8. Abu Syuja' Ad Dailami al Hamdzani, dalam kitabnya Al Firdaus bi Ma'tsuur al Khath-thab, juz 5, hal. 527, no. 89770, Darul Kutub Ilmiyyah, Beirut, 1986.

Semua jalan periwayatan hadits tersebut berasal dari periwayatan Tsauban maula Rasulullah Saw.

Demikianlah, semoga jawaban ini bermanfaat bagi Anda.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Dewan Asaatid Pesantren Virtual

Indeks Islam | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team