Sekilas tentang Jama'ah Tabligh

 

Indeks Islam | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

Date: Wed, 19 Apr 2000 22:54:58 -0700 (PDT)
From: Barlian Andayani <bandayani@yahoo.com>
Reply-To: is-lam@isnet.org
To: is-lam@isnet.org

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Saya tidak tahu apakah kalau mengirim permasalahan atau apa saja sehingga mendapatkan banyak tanggapan lewat email ini, maaf jika salah. tapi saya punya masalah yang inginnya ditanggapi oleh teman-teman mudah-mudahan saja jalurnya sudah pas.

Begini, saya seorang Ibu rumah tangga, dan kebetulan suami saya aktif jadi anggota Jemaah Tabliq, saya salut juga karena mereka aktif mengajak untuk berbuat kebaikan mencegah kemungkaran (amal ma'ruf nahi mungkar) tapi maaf ya kalau ada rekan yang juga anggota jemaah Tabliq mohon saya diberi pengertian apakah memang dalam melakukan kegiatan yang dibicarakan cuma mengajak ke pada kebaikan, maksud saya hanya bagaimana berjihad, mengajak sholat lalu hal-hal yang misalnya seperti durhaka pada orang tua, dan lain-lain nggak menjadi masalah penting, sejauh yang saya pantau suami cuma aktif berbicara mengajak kepada jihad, mengajak sholat melakukan ajaran sunnah Nabi, tapi nggak ada membicarakan masalah dosa pada orang tua, mungkin hal tersebut mereka anggap sudah paham dan nggak mungkin lagi mereka lakukan, sehingga nggak perlu lagi diceramahi, diajarkan. kedua suami jadi aktif sholat tahajud, sholat sunnat pajar, sampai subuh saya syukur dan bahagia, namun kok untuk memberi nafkah batin pada istri sudah dilupakan atau nggak jadi perhatian lagi, maksud saya maaf ya, kadang saya menginginkan eh kata dia mau sholat Tahajud, sekali dua kali nggak apa-apa tapi kalau udah setengah bulan nggak punya minat lagi. maunya sholat saja. timbul juga keinginan untuk sholat juga tapi nggak bisa deh seperti dia. malah pernah saya bilang pada suami, kalau keadaannya gitu terus bisa-bisa saya berselingkuh tapi aujubillah hi minjalid,mudah-mudahan aja nggak, tanggapan suami kata dia kamu jangan ngucapin begitu nanti malaikat dengar dan Allah itu cenderung pada apa yang dipikirkan hambanya, wah gawat sedangkan saya malah pernah ngebayangin yang tidak-tidak akibat keinginan yang nggak terpenuhi tersebut. mohon rekan-rekan dapat memberikan tanggapan kalau bisa sekalian dengan hadistnya biar ntar saya print untuk perlihatkan pada suami. terima kasih banyak sebelumnya

Wassalam,

Ibu Yani

(sebelum, sesudah)

Indeks Islam | Indeks Artikel

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team