Ustad Indonesia Tampil di A Prayer for America
Al-Maidah pun Berkumandang

Ramadhan Pohan


Lagi putera Indonesia dipilih mewakili Islam Amerika tampil dalam acara doa untuk Amerika yang diikuti pemuka Protestan, Katolik, Sikh, Hindu, dan Islam lainnya di stadion terkenal olah raga baseball Yankee Stadium, The Bronx, New York (NY). M Syamsi Ali, MA nama ustad asal Sulawesi Selatan itu.

Bagaimana ceritanya sampai Syamsi bisa satu panggung bersama mantan Presiden AS Bill Clinton, Senator Hillary Clinton, Wali Kota New York Rudolph Giuliani, Gubernur New York Robert Pataki, Oprah Winfrey dan selibritis dunia di stadion yang lokasinya dekat reruntuhan gedung kembar 110 tingkat World Trade Center (WTC) itu?

Ramadhan Pohan, New York City

New York City, Minggu 23 September pukul 16.45 atau Senin subuh WIB. Seorang pria bersosok tinggi sedang mengenakan kemeja muslim coklat dan peci coklat muncul di mimbar a Prayer for America di Stadion Yankee, New York City. Sekitar 50 ribu orang memadati stadion kebanggaan di New York yang didirikan pada 1923: tua-muda, dewasa dan anak-anak, laki dan perempuan, kulit putih maupun Blacks, dan pelbagai ras dan bangsa di AS.

Di panggung, persis beberapa meter dari sosok muda itu, tampak selebritis Oprah Winfrey, mantan Presiden Bill Clinton, senator Hillary Clinton, Gubernur Negara Bagian New York George Pataki, Wali Kota New York Rudolph Giuliani, artis Bette Midler, penyanyi country Lee Greenwood dan banyak selebritis New York lainnya. Hadir pula para pemuka agama di Amerika, seperti para tokoh Yahudi, Protestan, Katolik, Sikh, Hindu dan sebagainya.

Pria kelahiran 1967 yang berdiri di mimbar tadi bernama M. Syamsi Ali MA. Syamsi, yang fasih kotbah berbahasa Arab dan Inggris ini, menyebut Bismillahirahmanirrahim dari bibirnya. Lalu, puluhan ribu publik AS mendengar syahdunya kalimat-kalimat Allah dibacakan Syamsi di luar kepala. Tidak ada suara, kecuali alunan merdu suara pemuda asal Sulawesi tersebut.

Ayat-ayat suci Al Quran yang dikumandangkan Syamsi di depan publik yang mayoritas non-muslim tersebut diambil dari beberapa surat. Pertama, surat Al-Hujurat ayat 13 soal asal-usul manusia, (yaitu Adam dan Hawa), yang lalu dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tapi, yang termulia adalah yang paling bertakwa.

"Saya bacakan ayat ini untuk menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang mengakui persaudaraan umat manusia. Islam tak membenci umat lain. Justru Islam datang untuk mengangkat derajat semua manusia," kata Syamsi, kepada Jawa Pos.

Ayat kedua yang dilafalkan Syamsi di depan Clinton, Giuliani, Pataki dan yang lain adalah surat Al-Maidah ayat 8. Ayat ini memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu konsisten dengan kebenaran dan keadilan. Jangan hendaknya kebencian kita terhadap suatu kaum menjadikan kita tidak adil.

Lewat ayat itu, Syamsi ingin berpesan kepada pemerintah George Walker Bush dan pengambil keputusan AS bahwa, jangan sampai karena kebencian yang tertanam, bukan keadilan yang dijunjung. Tapi, pembalasan dendam. Tentu saja ini dikaitkan dengan rumor keinginan AS menggempur negeri-negeri yang dianggap terlibat konspirasi teroris.

"Semoga bacaan ayat ini dapat menyentuh nurani para pengambil keputusan di negeri ini (AS, Red). Jadi, apapun yang dilakukan untuk menumpas para teroris didasarkan pada kebenaran dan keadilan," tuturnya.

Ayat ketiga yang dibacakan Syamsi adalah surat An-Nasr. "Sengaja saya kutipkan ayat ini karena saya yakin, soon or later, kebenaran itu akan berada pada posisi kemenangan," ujar pria yang sering tampil berdakwah di teve-teve AS itu. Jelas ayat-ayat itu punya makna ketika ditujukan dengan doa dan perenungan AS atas Tragedi WTC dan Pentagon 11 September lalu.

Bagaimana ceritanya Syamsi dipilih di acara yang dijadikan pusat perenungan dan doa NY atas tragedi WTC itu? "Tadinya, diminta membawakan doa mewakili umat Islam. Tapi, saya pikir lebih baik membacakan ayat-ayat suci. Ya sekalian dakwah," papar Syamsi.

Seluruh bacaan Syamsi diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh muslimah Amerika. Belakangan diketahui, tampilnya muslimah itu atas permintaan Syamsi. "Dibacakannya artinya oleh muslimah dengan maksud diketahui artinya. Kedua, untuk diketahui bahwa wanita dalam Islam tak selalu ada di belakang pintu," paparnya.

Tampilnya Syamsi dalam event ini-- disiarkan di seluruh jaringan teve utama nasional AS, termasuk CNN-- bukan yang pertama. Sepekan sebelumnya dia juga digandeng Presiden George W. Bush untuk bersama-sama mengunjungi reruntuhan WTC.

Syamsi selama ini memang sudah berhubungan baik dengan wali kota New York. Di setiap acara yang berhubungan dengan Islam, Giuliani kerap menggaet Syamsi. Sebagai dai yang sering khotbah di masjid-masjid besar NY, dia sudah dikenal luas.

Kapan diberitahu tampil di Yankee Stadium? "Saya diberitahu dua hari sebelumnya lewat Imam Izekil Pasha, kepala Kerohaniaan New York Police Department (NYPD)," jelas Syamsi.

Ketika membacakan ayat-ayat Quran di depan khalayak Amerika, wajah Syamsi tampak sendu dan khusuk. Seperti ada airmata yang menggenang di samudera batinnya. "Saya memang agak tersentuh dan luluh. Saya merasa tersentuh, ketika membacakan ayat-ayat tersebut. Saya teringat situasi umat di jagat raya. Hati saya trenyuh. Apalagi, setelah melihat di sekeliling saya, ada pembesar kota New York, dan pembesar semua agama. Ternyata, ayat-ayat Allah cukup menyentuh perasaan banyak kalangan," paparnya.

Mestinya Syamsi bisa kian masygul jika tahu, mungkin, untuk kali pertama dalam sejarah New York, bahkan Amerika, bacaan kalam Ilahi dikumandangkan di tengah-tengah ribuan non-Muslim. Lebih-lebih acara itu disiarkan live oleh berbagai TV nasional maupun internasional. Belum termasuk liputan media massa.

Ada juga pembacaan azan. Panggilan salat itu dikumandangkan seorang muallaf (baru masuk Islam, Red) bernama Abdul Wali. Di New York dia penyanyi profesional. Ada juga ceramah singkat dari Imam Izekil Pasha, yakni imam Masjid Malcom Shahbaz dan juga Ketua Kerohanian (Chaplain) NYPD.

Syamsi, staf lokal di Indonesian Mission untuk PBB (PTRI New York) berkantor di 325 East 38th Street, New York, NY 10016, USA ini, memiliki kebanggaan khusus pula sebagai anak bangsa. "Bagi saya pribadi, itu kehormatan bagi negara dan bangsa kita sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," katanya dengan vokal rendah.

Yang agak ganjil dari tampilnya Syamsi di depan 50 ribu massa non-muslim ini, stadion Yankee bergemuruh dan tepuk tangan pun membahana setelah usai ayah Maryam ini membacakan ayat-ayat Quran. Ada juga pemandangan lain. Wali Kota NY dan Gubernur NY berdiri dan memeluk Syamsi erat-erat seusai acara. (*)

(http://www.jawapos.co.id/print/index.php?view=detail&id=40652)


M. Syamsi Ali adalah seorang muslim anggota ISNET yang tinggal di New York
 
Indeks artikel kelompok ini | Tentang Pengarang | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2002.
Hak cipta © dicadangkan.