Kisah Bijak Para Sufi

Idries Shah

Tempat Penjual Wangi-wangian

Seorang gelandangan, yang sedang berjalan-jalan di tempat orang berjualan wangi-wangian, tiba-tiba jatuh tersungkur seolah-olah mati. Orang-orang berusaha menyadarkannya dengan bau-bauan wangi, namun keadaannya malah semakin buruk.

Akhirnya, seorang bekas gelandangan datang, dan mengetahui keadaan itu. Ia menyodorkan sesuatu yang kotor di lubang hidung orang itu dan segera saja ia siuman, serunya, "Ini baru wangi-wangian!"

Saudara harus mempersiapkan diri untuk masa peralihan, di mana tak ada apa pun yang sudah biasa Saudara temui. Setelah mati, Saudara harus menanggapi rangsangan yang di dunia ini. Saudara punya kesempatan untuk sedikit merasakannya.

Kalau Saudara tetap terikat pada beberapa hal yang dengannya Saudara terbiasa, hal itu hanya akan membuat Saudara sengsara, sama seperti wang-wangian tadi yang tidak berfaedah bagi si gelandangan di jalan tempat penjual wangi-wangian.


Perumpamaan ini cukup jelas maknanya. Ghazali mempergunakannya pada abad kesebelas dalam Al-Kimia Kebahagiaan untuk menggaris bawahi ajaran sufi bahwa hanya beberapa dari sekian benda yang kita akrabi yang memiliki pertalian dengan 'dimensi lain'

(terjemahan lain)


Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi
ISBN 979-21-0458-5
PENERBIT KANISIUS (Anggota IKAPI)
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Kotak Pos 1125/Yk Yogyakarta 55011
Telepon (0274) 588783, 565996; Fax (0274) 563349
Website: www.kanisiusmedia.com
Email: office@kanisiusmedia.com
Diterjemahkan dari Idries Shah, Tales of The Dervishes, The Octagon Press, London
Penerjemah: Ahmad Bahar
 
Indeks artikel kelompok ini | Tentang Pengarang | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.