|
73. Bagaimana menyiapkan mental selama wabah
COVID-19?
- Ubah sikap dan cara pandang terhadap COVID-19 dengan
menggunakan kacamata ilmiah. Di awal terjadinya wabah,
terbatasnya pengetahuan tentang risiko dan pencegahan
COVID-19 dapat menimbulkan kecemasan dan panik di
kalangan masyarakat, yang diperparah dengan berbagai
rumor. Tumbuhkan keyakinan terhadap upaya pemerintah
untuk mencegah dan mengendalikan wabah tersebut, dan rasa
percaya terhadap hasil penelitian terkait penyakit ini.
Ubah sikap, bertindak dengan hati-hati, dan jauhi rasa
takut.
- Akui kecemasan dan ketakutan yang Anda rasakan. Hanya
sedikit orang bisa tetap tenang dalam menghadapi epidemi
yang tidak dikenal. Meningkatnya angka kasus
terkonfirmasi akan menimbulkan asumsi bahwa virus baru
ini berada di mana-mana dan tidak bisa dicegah, sehingga
mengundang kecemasan dan rasa takut. Ini wajar. Terima
keadaan tersebut dan hindari menyalahkan diri sendiri
secara berlebihan karena merasakan emosi-emosi
tersebut.
- Jaga gaya hidup teratur dan sehat: tidur cukup, makan
makanan sehat berimbang yang terdiri atas beragam jenis
pangan, lakukan pekerjaan rutin yang dapat mengalihkan
pikiran kita dari epidemi ini, dan lakukan olahraga
sedang dengan teratur.
- Izinkan diri Anda meluapkan emosi jika dirasa perlu.
Sesekali tertawa, menangis, berteriak, berolahraga,
bernyanyi, bicara, mengobrol, menulis, atau menggambar
dapat membantu melepaskan kemarahan dan kecemasan,
mengalihkan perhatian Anda, dan menenangkan secara
efektif. Menonton TV atau mendengarkan musik di rumah
juga dapat membantu mengurangi kecemasan.
- Rileks dan kendalikan emosi Anda. Teknik-teknik
relaksasi dapat membantu melepaskan emosi negatif seperti
ketegangan, depresi, dan kecemasan. Ada banyak cara
relaksasi dan kunci keberhasilan relaksasi adalah
memahami prinsip dasar teknik-teknik tersebut dan
mempraktikannya.
- Relaksasi melalui visualisasi. Bernapas perlahan,
teratur dan dalam sepanjang proses relaksasi, dan
rasakan energi hangat mengaliri tubuh Anda melalui
visualisasi.
- Relaksasi otot. Lemaskan tangan, kepala, tubuh,
dan kaki secara berurutan. Pastikan lingkungan sekitar
dalam keadaan hening, redupkan lampu, dan minimalkan
stimuli sensorik. Siklus relaksasi sederhana lima
tahap terdiri atas: pusatkan perhatian
penegangan otot
pertahankan tegangan otot
lepaskan tegangan
lemaskan otot.
- Relaksasi melalui napas dalam: ini adalah cara
termudah untuk rileks dan dapat digunakan segala
situasi saat Anda merasa cemas. Langkah-langkahnya:
berdiri tegak, lemaskan bahu secara alami, mata
setengah tertutup, lalu tarik napas dalam dan embuskan
napas perlahan-lahan. Biasanya hanya butuh beberapa
menit untuk merasa rileks.
- Cari dukungan profesional. Ikuti konseling atau cari
penanganan medis untuk ketegangan, kecemasan, kemarahan,
masalah tidur, reaksi fisik, dll yang tidak tertangani.
Di sisi lain, jika pasien dalam karantina atau suspek
menunjukkan emosi dan perilaku ekstrem, tenaga
profesional pencegahan dan pengendalian harus
mempertimbangkan kemungkinan timbulnya gangguan
psikiatri, dan memindahkan individu tersebut ke institusi
atau tenaga profesional kesehatan mental. Emosi dan
perilaku ekstrem tersebut termasuk: kecemasan, depresi,
delusi, kegelisahan, ucapan atau tindakan yang tak
terkendali dan tak pantas, atau bahkan penolakan kasar
atau pengelakan terhadap karantina, dan pikiran tentang
bunuh diri.
|
|
(sebelum,
sesudah)
oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc.,
Ph.D.
   
(Djoko Luknanto,
Jack la Motta,
Luke
Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/artikel/,
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/artikel/)
Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada

alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676,
519788
|