Indonesia Tempo Doeloe
oleh
A. de Nelly

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...


Gambar 1. 1762-1783 : Pemandangan perkebunan Bonjon atau Vredestein, milik Louis de Patty, di Semarang. Bagian depan pintu gerbang terbuat dari batu dan kayu, masuk melalui taman kemudian sampai di depan rumah. Di jalan masuk ada seorang pria dengan payung, dua penjaga bersenjata di tengah jalan, dan seorang pria berdiri di ambang pintu. Latar belakang dengan bukit dan pohon Kelapa. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 2. 1762-1783 : Pemandangan perkebunan Bonjon atau Vredestein, milik Louis de Patty, di Semarang. Pintu masuk dengan gerbang runcing ke rumah besar dengan pegunungan di latar belakang. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 3. 1771: Pemandangan kraton di Djocjakarta (dibangun pada tahun 1760), area bertembok dengan berbagai struktur dan pagar. Di latar depan dua pagar kayu berurutan, di sebelah kiri terdapat vas batu di atas alas. Di antara pagar ada penjaga dengan tombak. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 4. 1779-1785: Kraton di Yogyakarta. Halaman luas yang dikelilingi pagar, untuk penjaga dengan sarung, keris, tombak dan topi. Di bagian belakang tengah terdapat lapangan upacara dan bangunan panggung. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 5. 1762-1783: Pemandangan Benteng Waterplaats di Molenvliet, Batavia. Pemandangan dari jalan dengan benteng di belakang jajaran pohon. Di latar depan di sebelah kiri terdapat sebuah kios, di sebelah kanan ada sekelompok tentara berseragam Eropa. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 6. 1762-1783: Pemandangan perumahan Weltevreden di Batavia, dilihat dari jembatan, gerbang masuk, jalan masuk dan fasad perumahan. Jalan masuk dibatasi di kedua sisi dengan dua baris pepohonan. Beberapa orang sedang di jembatan dan jalan masuk. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 7. 1762-1783: Pemandangan belakang rumah pedesaan Weltevreden di Batavia dilihat dari seberang jembatan. Di latar depan di jembatan ada sekelompok wanita dan anak-anak. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 8. 1762-1783: Pemandangan jalan dengan pejalan kaki, di kejauhan benteng Rijswijk di Batavia. Di sebelah kiri terdapat sebuah kanal dengan pepohonan di kedua sisinya. Di sepanjang jalan, ada gerbang rumah Pieter Joseph de Vienne yang panjang, tinggi, dan didekorasi. Di belakangnya terdapat pohon dan menara lonceng. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 9. 1750-1800: Pemandangan Surabaya. Di latar depan di sepanjang sungai terdapat jembatan kecil, di kiri bawah ada dua pohon, seorang berpayung, dan pemancing ikan. Di sungai ada beberapa perahu dan di tepi sungai seberang terdapat rumah dan pohon. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 10. 1762-1783: Pemandangan rumah-rumah di pinggir Kali Mas, Surabaya. Di sungai terdapat tiga perahu dan rakit. Sebuah perahu berbendera Belanda ditambatkan. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 11. 1762-1783: Pemandangan pelabuhan Jepara atau Japara, dengan perahu; kiri bawah kapal yang lebih besar dengan tiga bendera Belanda. Di bukit sebuah benteng dengan bendera Belanda, jembatan gantung kanan bawah di atas sungai dan seorang wanita dengan kendi di kepalanya. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 12. 1762-1783: Pemandangan pabrik VOC di Demak, Jawa Tengah. Tampak lima perahu dalam sungai, paling kiri dengan bendera Belanda. Di sisi lain bangunan bank dengan bendera Belanda dan pepohonan di latar depan. Kiri di latar depan dua tentara dengan senjata, di sebelah kanan burung dan buaya. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 13. 1762-1783: Pemandangan beberapa bangunan di Passoeroean (Pasuruan) di Jawa Timur. Di latar depan, seorang dengan pedang dan tombak, perahu di sebelah kiri. Di sisi seberang sungai terdapat bangunan dan deretan pepohonan. Di latar belakang sebelah kanan, tampak dua bukit. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 14. 1762-1783: Pemandangan benteng VOC di Salatiga. Jalan menuju benteng di tanah terbuka ada tiga sosok berjalan. Di kiri tiga gubuk, di kanan terdapat kawasan berpagar dan petani bersandar pada sekop. Di latar belakang tampak sebuah bukit. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 15. 1762-1783: Pemandangan benteng VOC Salatiga. Benteng dengan menara pengawas di atas gerbang dan dua pohon di depannya di kedua sisi jalan akses. Di benteng terdapat menara lonceng kayu. Di sebelah kanan jalan area berpagar dengan bangunan dan pos jaga. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 16. 1750-1800: Pemandangan pondok VOC di Gresik (Grissee), Jawa Timur. Dengan beberapa kapal Belanda dan Jawa di lepas pantai, jalur pantai dengan pemukiman di seluruh kawasan pantai. Empat bendera Belanda berkibar di tiang-tiang bendera. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 17. 1762-1783: Pemandangan perkebunan Joanna, di Juwana, sekarang di Jawa Tengah. Pemandangan di sungai terdapat beberapa perahu. Perkebunan di seberang yang terbagi menjadi beberapa bagian oleh kanal. Dermaga kapal di tengah. Di latar depan adalah seorang pria dengan senapan di atas bahunya. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


Gambar 18. 1762-1783: Pemandangan benteng VOC di Tegal. Pada sungai yang mengalir pada tikungan ke laut, terlihat perahu dan kapal layar. Terlihat dua nelayan di latar depan, di sisi lain bangunan dan pohon dengan benteng di tengah antara dua kanal. Pelukis A. de Nelly. (sumber foto)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/Nelly/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/itd/Nelly/)

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788