Sebelum 1950: Menumbuk padi di kampung. (sumber
foto)
1935: Bumi Priangan (Preanger). Lukisan Abdullah
Suriosubroto (1878-1941). (sumber
foto)
Sebelum 1906: Perusahaan Timah di Pulau Singkep. Lukisan
Siauw Sen. (sumber
foto)
1846: Orang laki-laki di Lima Puluh
(Sumatera Barat) (sumber
foto)
J.H.W. le Clerq (1809-1885) berkarier dalam
dinas ketentaraan. Pada tahun 1844 dia diangkat
sebagai letnan di bawah Mayor Jenderal F.B. von
Gagern, yang ditugaskan membuat penelitian tentang
pertahanan Hindia Belanda. Dalam rangka misi ini,
mereka membuat perjalanan ke Jawa dan Sumatra
(1844-1846). Von Gagern menulis Pada tanggal
4 Maret [1844] saya diangkat menjadi Mayor
Jenderal; lagipula, Raja memutuskan bahwa saya akan
dibantu oleh Letnan Satu Le Clerq, Letnan Satu
George dan Letnan Satu List. Pilihan ini sangat
memuaskan saya: mereka adalah pemuda yang kuat,
yang cocok untuk senjata penelitian ilmiah, dan
mudah bergaul. Selain sifat tersebut, tak
dapat dipungkiri bahwa Le Clerq mempunyai bakat
melukis, seperti terlihat pada sketsa dan lukisan
cat air yang dibuatnya selama dalam perjalanan.
|
1948: Para wanita sedang mandi di sungai, ada seorang pria
yang sedang melihat. (sumber
foto)
1948: Seorang wanita mengendong anak di tepi sungai ditemani
kawanan rusa.
Lukisan: Dewa Gedé Raka Toeras. (sumber
foto)
1948: Seorang pedanda sedang bermeditasi. (sumber
foto)
1948: Adu ayam jago di Bali. Pelukis: Ida Bagoes Madé
Nadera. (sumber
foto)
1948: Seorang anak ketakutan, di hutan dikejar oleh setan
dan binatang buas. (sumber
foto)
1948: Ornamen Bali oleh I.Goesti Agoeng Raka. (sumber
foto)