Kumpulan Artikel
Mengenai Perjuangan Aceh

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

From: KOALISI NGO HAM Aceh
To: Undisclosed Recipients
Sent: Thursday, February 03, 2000 12:29 AM
Subject: Surat Kpd Kapolda Aceh & Kronologis Lengkap
Terbunuhnya Aktivis LSM YRBI
 
-------------------------------------------------------------
 
Nomor    : 69/KE/K-NGO/2/2000
Lampiran : Kronologis Terbunuhnya Sukardi
Hal      : Mohon Pengusutan Lebih Lanjut
 
Kepada Yth,
Bapak Brigjen Bahrumsyah Kasman
Kapolda Daerah Istimewa Aceh
Jl. Cut Meutia
Banda Aceh
 
Dengan hormat,
 
Sehubungan dengan dialog yang dilakukan Koalisi NGO HAM
Aceh-Forum LSM Aceh dengan Kapolda hari Rabu, 2 Februari 2000,
yang salah satunya adalah perlindungan terhadap aktivis LSM
dan Relawan Kemanusiaan. Dalam dialog itu juga kami melaporkan
mengenai tewasnya Aktivis LSM, Ir Sukardi, di Kecamatan
Sawang, Kabupaten Aceh Selatan hari Selasa, 1 Februari 2000,
dan penggerebekan rumah Pak Ilyas (relawan kemanusiaan) di
Beureunun, Pidie.
 
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan investigasi di
lapangan, bahwa diduga sebelum ditemukan terbunuh, Almarhum
Sukardi, hilang di antara Kantor Polsek Sawang sekitar Pukul
18.00 WIB, kemudian malamnya ada saksi yang mendengar di
Polsek terdengar suara raungan seperti orang disiksa. Untuk
melengkapi informasi kami, turut kami sertakan kronologis
tewasnya Sukardi.
 
Kami mengharapkan kepada Bapak untuk mengusut kasus ini, dan
berupaya untuk memberikan perlindungan hukum terhadap aktivis
LSM dan relawan kemanusiaan. Karena kami khawatir, aparat
keamanan bersikap refresif terhadap aktivis LSM dan relawan
kemanusiaan.
 
Demikianlah surat kami, atas perhatian dan bantuannya kami
ucapkan terima kasih.
 
Banda Aceh, 3 Februari 2000
Hormat kami,
 
Maimul Fidar
Koordinator
 
Tembusan:
1. Kapolri di Jakarta
2. Menteri Urusan HAM di Jakarta
3. Kejaksaan Agung di Jakarta
4. Komnas HAM di Jakarta
 
-------------------------------------------------------------
 
Kronologis Terbunuhnya Sdr Sukardi
Aktivis LSM (YRBI) Aceh Selatan
 
 
Senin 31 Januari 2000 pukul 17.00 WIB
Sdr. Sukardi mengantar seorang Staf Administrasi dari kantor
lapangan YRBI (Km 428,5 Simpang Tiga Sawang) ke Desa Lhok
Pawoh (4 km dari kantor lapangan YRBI ke arah Tapaktuan),
dengan sepeda motor Astrea 800, Nopol BL 4174 LC. Menurut
rencana setelah itu ia akan mengantar pulang Ir Syafridah
(Staf Lapangan) ke Desa Panton Luas. Setelah ditunggu pukul
18.00 WIB, Sukardi belum juga kembali, maka Safridah kembali
ke Lapangan dengan menumpang kenderaan orang lain.
 
Pukul 17.30 WIB, Menurut saksi mata, Sukardi disaksikan sedang
berboncengan dengan seseorang di jalan raya Desa Ujong Karang
(1 km dari Desa Lhok Pawoh) ke arah Banda Aceh, namun
sesampainya di Sekolah MIN Sawang II orang yang dibonceng
Sukardi turun. Dari situ Sukardi melanjutkan perjalanan menuju
kantor YRBI (arah ke Banda Aceh dari Tapaktuan).
 
Pukul 17.35 WIB, Saksi kedua menyatakan bahwa Sukardi melintas
di Desa Meuligo (2 km setelah Desa Sawang II) dan sempat
mengangkat tangan memberi hormat kepada saksi, ia melanjutkan
perjalanan ke arah kantor. Desa Meuligo berjarak 2,5 km dari
Kantor.
 
Pukul 17.45 WIB, Saksi ketiga menyatakan bahwa Sukardi sempat
singgah di kawasan Simpang Tiga Tarok (masih Desa Meuligoe),
Ia mengatakan kepada saksi bahwa ia akan ke Panton Luas
mengantar Saudari Syafridah. Namun karena ternyata Saudari
Syafridah tidak ada lagi di tempat, ia langsung kembali ke
kantor.
 
Antara kawasan Simpang Tarok - Meuligoe dengan Kantor YRBI
berjarak lebih kurang 1 km, setelah melewati lapangan bola
kaki, gedung SMA, persawahan, rumah-rumah penduduk (letaknya
berjauhan), kantor Koramil (yang sudah dikosongkan), kantor
Polsek tempat pasukan Brimob di BKO-kan, dan Desa Blang
Geulinggang.
 
 
Menurut Keterangan saksi dan informasi lainnya:
 
1.. Diperkirakan Sukardi diculik antara Simpang Tarok Meuligoe
dengan Kantor YRBI (pada jalur sepanjang 1 km), disinilah
hilangnya jejak Sukardi.
 
2.. Sementara menurut saksi mata kedua, sekitar pukul 17.35
WIB Sukardi telah memasuki wilayah Desa Meuligoe yang
berbatasan dengan Desa Simpang Tiga Alue Paku (1 km dari
Kantor YRBI) Jl. Tapaktuan - Banda Aceh. Di daerah tersebut
diperkirakan Sukardi hilang/diculik orang tak dikenal.
 
Pukul 23.00 WIB malam, seorang saksi mendengar suara teriakan
meraung-raung tanda kesakitan yang diduga berasal dari satu
kantor Polsek Sawang.
 
Beberapa warga Sawang melihat 2 mobil Taft dan Panther yang
berjalan lambat diatas pukul 23.00 tengah malam.
 
Padahal, beberapa hari sebelum kejadian, aparat sempat
meminjam mobil Taft yang dilihat malam itu, milik seorang
warga (pedagang), tapi kemudian dikembalikan lagi kepada
pemiliknya,
 
Pukul 18.00 WIB s/d Pukul 19.30 WIB korban belum juga pulang.
Teman-teman di YRBI melakukan pencarian, termasuk mennghubungi
Saudari Syafridah di pedalaman pada Pukul 20.00 WIB, kemudian
juga mendatangi Desa Lhok Pawoh ke tempat Staff ADM, serta ke
desa-desa sekitar. Upaya pencarian terhenti pada pukul 22.00
WIB karena hari sudah larut, sudah mulai turun hujan dan
sangat mencekam, karena sejak pukul 20.00 WIB sudah tidak ada
lagi orang-orang yang lalu-lalang.
 
Selasa 1 Februari 2000, Pukul 06.00 WIB Pagi Upaya pencarian
dilanjutkan lagi hingga datang Telepon dari salah seorang
pegawai kantor Bimas dan berita dari orang yang pulang dari
Tapaktuan, bahwa di desa Kuta Blang Kec. Samadua (berjarak
sekitar 8 km dari Kantor ke arah Tapaktuan di temukan jenazah
dalam kondisi yang mengenaskan, dan hanya mengenakan pakaian
dalam. Posisi jenazah kira-kira sekitar 10 m dari jalan raya
pada kaki bukit yang baru di keruk, dengan posisi terlentang,
tidak jauh dari rumah penduduk diseberang jalan lebih kurang
100 m).
 
Pada saat ditemukan di dekat jenazah ada pakaiannya, yaitu
celana berwarna biru dongker, dan baju kaos krem bertuliskan:
MENGGUGAT POSISI MASYARAKAT ADAT TERHADAP NEGARA, Kongres
Masyarakat Adat Nusantara, Jakarta 15 s/d 22 Maret 1999.
Kartu-kartu seperti KTP, dompet atau STNK kendaraan milik YRBI
tidak ditemukan atau hilang. Ini menambah kecurigaan bahwa
kematiannya dipersulit dengan menghilangkan identitas diri.
Selain itu, jenazah korban juga didapati masyarakat dengan
keadaan telanjang hanya bercelana dalam. Keadaan jenazah
korban sangat menyedihkan karena penuh dengan luka-luka bekas
siksaan seperti sudutan api rokok, memar-memar atau bengkak
bekas pukulan keras dengan benda tumpul dan benda keras.
 
Saat keluarga korban datang ke tempat tersebut, ternyata
jenazah sudah tidak ada di tempat dan telah dievakuasi oleh
masyarakat setempat ke Rumah Sakit Umum Tapaktuan. Mereka
hanya menyaksikan tetesan darah segar bekas seretan jenazah,
selongsor peluru bertuliskan PIN 556, dan di lokasi tersebut
juga ditemukan sebuah Bulletin MACHDUM SAKTI Edisi 25 Agustus
- September 1999 (terbitan POLDA Aceh).
 
Pukul 12.00 WIB siang hari setelah penemuan mayat, menurut
keterangan, masyarakat juga melihat 2 unit kendaraan seperti
Taft dan Panther yang masuk ke lokasi pembuangan mayat (dimana
tempat ditemukanya mayat korban, di desa Kuta Blang Kec.
Samadua berjarak sekitar 8 km dari Kantor ke arah Tapaktuan).
 
Pukul 9.00 WIB 1/2 2000, Keluarga korban juga menyaksikan
jenazah korban di Rumah Sakit Umum dalam kondisi yang
mengenaskan, penuh memar bekas pukulan, bekas tembakan,
sundutan api dengan muka sebelah kiri yang membengkak akibat
pukulan. Pada tubuh korban ditemukan keadaan sebagai berikut:
 
a.. Tangan kanan patah di atas pergelangan, dan nampak
urat-urat tanpa daging seluas dua jari, dada sebelah kiri
ditembak dengan peluru, paha sebelah kiri dan kanan seperti
pukulan cemeti dada berlobang (menganga) seluas 4 jari dan 3
jari, bekas terjangan peluru yang ditembak dari belakang,
tulang kering kaki kiri dan kanan dipukul hingga memar dengan
benda keras, dada dalam keadaan remuk dan lembam bekas pukulan
dengan benda keras.
 
Pukul 10.00 WIB, Jenazah dibawa pulang rumah korban dekat
Kantor lapangan YRBI.
 
Pukul 12.15 WIB, Jenazah Sukardi di kebumikan.
 
 
Biodata Korban:
 
Nama: Sukardi, Spt
Tempat tgl. Lahir: Manggeng, November 1970
Pendidikan Terakhir: Fak. Pertanian, Unsyiah Jur. Peternakan
Mulai bergabung dengan YRBI: 1997
Jabatan: Staf Lapangan YRBI, sekaligus penghubung dengan
beberapa komponen masyarakat Aceh Selatan
Kegiatan lain: Menjadi relawan pada Posko Mahasiswa, Kec.
Sawang Aceh Selatan dan membantu Program Penguatan Perempuan
kerja sama CDI dengan Canada Fund Jakarta.
 
-------------------------------------------------------------

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team