Mengenai Peristiwa Ambon | |
|
PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA DAN MASYARAKAT ISLAM DI BRISBANE (Indonesian Islamic Society of Brisbane, IISB) ATAS TRAGEDI KEMANUSIAAN YANG TENGAH MENIMPA MALUKU Dengan ucapan bismillahirrahmaanirrohim, mahasiswa dan masyarakat Islam di Brisbane (IISB) dengan ini menyatakan: MENIMBANG DAN MEMPERHATIKAN: Pertama: Tragedi di Ambon telah berlangsung selama lebih dari setahun, serta telah menelan korban jiwa yang jumlahnya ribuan, baik di kalangan umat Islam maupun di kalangan umat Kristen. Pertikaian tersebut, bukan hanya telah menodai nilai-nilai kemanusiaan, akan tetapi juga telah mengakibatkan keadaan sosial-ekonomi masyarakat menjadi terpuruk. Kedua: Tragedi tersebut dapat menjadi pemicu kejadian serupa di daerah-daerah lain di Indonesia. Tragedi serta insiden baik dalam skala kecil maupun besar telah kita saksikan terjadi di beberapa wilayah di Jawa. Ketiga: Pemerintah belum melakukan tindakan yang nyata, menyeluruh serta adil dalam menyelesaikan kasus-kasus di Ambon, serta daerah-daerah lain di Maluku. Banyak pernyataan yang disampaikan oleh pemerintah hanya bersifat retorik dan tidak menyentuh langsung masyarakat di Maluku. Hal tersebut telah mempertinggi solidaritas di sebagian kalangan masyarakat untuk ikut serta secara langsung menolong kalangan masyarakat yang tertindas di Maluku. Keempat: Kejadian pembantaian yang terjadi setelah natal sampai dengan tahun baru telah memicu ketegangan baru baik di tingkat elit politik, maupun di tingkat masyarakat. Kelima: Banyak pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah (personal maupun institusi) yang membingungkan masyarakat, serta cenderung memecah belah umat. Keenam: Tragedi tersebut, telah mengakibatkan puluhan ribu masyarakat meninggalkan kampung halamannya tanpa perbekalan, sandang, obat-obatan serta perumahan yang layak. Sebagian masyarakat mengungsi dalam keadaan fisik serta mental yang lemah. Ketujuh: Ketidaktanggapan pemerintah atas masalah ini akan membawa dampak dan mendorong masyarakat melakukan tindakan sendiri, sehingga hal ini akan memperkeruh ketegangan lainnya dan akan berlangsung lama. Mahasiswa dan masyarakat Islam Indonesia di Brisbane (IISB) merasa prihatin dengan tragedi yang menimpa saudara-saudara kita di Maluku. Maka dengan ini IISB MENYATAKAN: Pertama: Menuntut pemerintah untuk menuntaskan masalah Maluku secepatnya, untuk menghindari timbulnya korban yang lebih banyak. Kedua: Menuntut pemerintah untuk berbuat adil, tidak memihak, serta melindungi yang lemah, sehingga tidak memperuncing masalah. Ketiga: Menuntut pemerintah untuk bersikap sebagai seorang negarawan dan tidak mengeluarkan pernyataan yang mengakibatkan sebagian kelompok masyarakat tersinggung. Keempat: Menuntut pemerintah untuk meminta maaf kepada masyarakat atas ketidak mampuannya melindungi keselamatan masyarakat di Maluku, serta atas ketidak mampuannya menyelesaikan kasus ini yang telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Kelima: Menghimbau masyarakat untuk bersatu serta secara aktif terlibat dalam penyelesaian masalah Maluku ini baik dengan bantuan fisik, moral, maupun dana. Keenam: Mendukung DPR serta MPR untuk terus melakukan tekanan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas. Ketujuh: Menuntut Komnas HAM untuk mengusut masalah ini secara tuntas dan adil dan juga menuntut TNI serta Polri untuk bertindak tegas tetapi arif serta tidak memihak. Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan kepada 1. Pemerintah (Presiden serta aparatnya) 2. Para wakil rakyat, melalui wakil rakyat yang tengah berkunjung ke Canberra pada tanggal 10 -12 Januari 2000. 3. Media Massa Brisbane, 12 Januari 2000. Mahasiswa dan Masyarakat Islam Indonesia di Brisbane Abdul Haris Ketua |
|
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel |