Mengenai Peristiwa Ambon | |
|
SURAT TERBUKA PERNYATAAN MAHASISWA DAN MASYARAKAT MUSLIM DI AMERIKA UTARA YANG TERGABUNG DALAM INDONESIAN MUSLIM STUDENT ASSOCIATION (I.M.S.A.) Assalammualaikum wr.wb Kami, mahasiswa dan masyarakat Muslim di Amerika Utara yang tergabung dalam Indonesian Muslim Student Association (IMSA)mengikuti dengan seksama perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini: 1. Meluasnya konflik antara penganut Kristen dan Muslim di Maluku, dimulai dari Ambon, kemudian menjalar ke daerah-derah lainnya hingga ke pulau Halmahera yang terjadi minggu lalu. Selain meluasnya lokasi, konflik ini juga semakin brutal, dilihat dari jumlah korban serta senjata yang digunakan dan cara-cara pembunuhan yang diluar perikemanusiaan. Hal lain adalah terlibatnya oknum aparat militer dan polisi yang turut dalam konflik ini. 2. Pernyataan Presiden Abdurrahman Wahid yang menyebutkan bahwa konflik di Maluku seharusnya diselesaikan oleh masyarakat sendiri. Hal ini tidak sesuai dengan tanggung jawab pemerintah yang dipilih oleh oleh wakil rakyat yang dipilih secara demokrasi oleh rakyat dengan tujuan untuk mengatasi masalah keamanan dalam masyarakat. Hal ini ditambah dengan belum adanya langkah-langkah wakil Presiden Megawati Sukarno Putri yang diberi tugas menyelesaikan permasalahan konflik di Maluku. 3. Kejadian Halmahera yang terjadi sejak Hari Ahad, 26 Desember 1999 sampai dengan Senin, 3 Januari 2000 di Kabupaten Halmahera Tengah, Kecamatan Tobelo, khususnya di desa Togolihua, dimana lebih dari 500 orang Muslim dibunuh, wanita diperkosa di jalan-jalan, di kecamatan yang mayoritas berpenduduk Kristen tersebut. Dan 25.000 orang yang kebanyakan wanita dan anak-anak harus mengungsi ke Ternate. 4. Tidak adanya tanda-tanda meredanya konflik, bahkan gejala meluas ke luar daerah dan propinsi sudah nampak. Kami, mahasiswa dan masyarakat Muslim di Amerika Utara yang tergabung dalam Indonesian Muslim Student Association (IMSA) dengan ini: 1. Mengutuk pembunuhan, pemerkosaan dan berbagai tindak kekerasan yang tidak berperikemanusiaan baik kepada kaum Muslimin maupun kepada penduduk keturunan Tionghoa oleh orang-orang Nasrani terutama terhadap wanita dan anak-anak yang tak berdosa di Maluku pada peristiwa berdarah 26 Desember 1999 hingga 3 Januari 2000 2. Menuntut kepada Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri segera mengambil tindakan yang tegas dan adil untuk menyelesaikan masalah konflik di Maluku dan sekitarnya, serta mengantisipasi kemungkinan menyebarnya konflik ke daerah lain. Kelambanan dalam pengambilan keputusan yang ditunjukkan oleh pemerintah yang baru ini terbukti berperan besar dalam meluasnya konflik ini. Demikian juga kami menuntut militer dan polisi untuk mengatasi konflik, bukannya justru terlibat dalam konflik yang sangat memperburuk keadaan. 3. Mengajak berbagai organisasi mahasiswa dan masyarakat Indonesia, baik muslim, nasrani maupun kepercayaan lainnya, di Indonesia, di Amerika Utara dan di belahan bumi lainnya untuk menyuarakan pendapat yang menunjukkan kepedulian manusia terhadap pelanggaran hak azazi manusia ini. 4. Menghimbau kepada segenap kaum muslimin untuk membantu saudara-saudara mereka di Maluku guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka sehingga dapat mempertahankan diri dari ancaman kehancuran dan kemusnahan, Kami, masyarakat dan mahasiswa muslim di Amerika utara yang bergabung dalam IMSA turut berduka cita dalam tragedy kemanusiaan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesabaran kepada kita semua dan membukakan jalan keluar yang terbaik bagi kehidupan kita di dunia ini dan di akhirat nanti. Wassalamualaikum Wr. Wb Urbana, 6 Januari 2000 Andy Azisi Amien Presiden IMSA Tyas U. Soekarsono Sekjen IMSA Date: Fri, 7 Jan 2000 16:27:03 -0600 From: "Soekarsono, Tyas" <soekarso@cba.uiuc.edu> Reply-To: imsa@imsa.nu To: "imsa@imsa.nu (E-mail)" <imsa@imsa.nu> Subject: [imsa] SURAT TERBUKA I.M.S.A atas tragedi kemanusiaan di Maluku |
|
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel |