Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

NEWS 9-10 AGUSTUS 1999 APARAT KEAMANAN MENEMBAK
DAN MEMBUNUH RATUSAN ORANG DI AMBON

Kerusuhan dan konflik antar warga di kota Ambon kembali pecah
tanpa henti pada hari Senin dan Selasa, 9-10 Agustus 1999 di
daerah Batu Merah dan Mardika. Sebagaimana diketahui daerah
Batu Merah (lokasi pemukiman mayoritas Muslim) dan Mardika
(lokasi pemukiman mayoritas Kristen) merupakan lokasi awal
terjadinya kerusuhan Ambon pada tanggal 19 Januari 1999 yang
terus berlanjut hingga saat ini. Peristiwa ini berawal dari
ketegangan yang telah berlangsung sejak tanggal 3 Agustus pada
beberapa lokasi di kota Ambon (Pohon Mangga -- Air Salobar,
jembatan Batu Merah) akibat aktifitas penghadangan di jalan
raya terhadap kendaraan bermotor - beroda empat maupun beroda
dua - yang melewati lokasi tersebut. Pada hari Senin, 9
Agustus 1999 pukul 11.15 WIT 2 (dua) buah mobil hendak
melewati daerah Batu Merah menuju ke Galala mengangkut pegawai
dari instansi Departemen Perhubungan dan Perum Perikani
Galala. Penumpang di kedua mobil tersebut meminta bantuan
aparat keamanan dari kesatuan Yonif 413 Kostrad Solo yang
bertugas di daerah Batu Merah - Mardika dan aparat keamanan
tersebut telah bersedia untuk mengantar beberapa pegawai
tersebut, namun tiba-tiba komandan Kompi Yonif 413 Kostrad
Solo datang menyuruh anggotanya turun dari mobil. Mobil
tersebut terpaksa menuju ke Batu Merah tanpa adanya kawalan
aparat keamanan. Sewaktu tiba di desa Betu Merah, kira-kira 20
meter dari Pos jaga aparat keamanan, dua mobil tersebut
dilempar oleh masa dari pinggir jalan. Pelemparan tersebut
mengakibatkan kedua mobil tidak dapat melanjutkan perjalanan
serta beberapa orang di dalam mobil mengalami luka-luka.
Korban dibawa ke RS GPM. Para korban dalam pelemparan tersebut
antara lain :? Polly Wattilete? Samson Telehala? Ny. H.
Hattu? Petter Thenu? Yosi Lawalatta Aktifitas penghadangan
mobil terus berlanjut dan memicu massa untuk melakukan
konsentrasi di pertigaan jalan Mardika-Batu Merah, sementara
massa yang lain berkonsentarasi di lokasi penghadangan Batu
Merah. Ketika kedua konsentrasi massa telah terbentuk
tiba-tiba sebuah mobil Brimob melewati jalanan dan menabrak
mobil anngkutan kota. Massa yang sementara berada di Batu
Merah menjadi emosi dan melakukan blokade untuk menutup jalan
dengan mobil angkutan kota tersebut. Terhadap tindakan massa
tersebut aparat keamanan melakukan tembakan peringatan
terhadap massa kedua belah pihak yang terus berkonsentrasi di
beberapa tempat. Konsentrasi massa dibubarkan oleh aparat
keamanan hingga pukul 13.00 WIT. Sementara itu pada lokasi
lain pada pukul 11.53 WIT terdengar bunyi ledakan bom rakitan
sebanyak 2 kali di belakang Gereja Silo. Bom dilemparkan oleh
beberapa orang yang menyusup di Jalan Baru (arah belakang
Gereja Silo). Aparat keamanan yang bertugas di TKP (Korps
Marinir) segera menuju ke lokasi jatuhnya bom rakitan
tersebut. Pada pukul 14.30 WIT massa Batu Merah berkonsentrasi
kembali dan melakukan penghadangan terhadap kendaraan bermotor
di Batu Merah; termasuk kendaraan yang di kawal oleh aparat
keamanan. Aparat keamanan tidak berbuat sesuatu untuk
membubarkan massa. Pada pukul 14.53 WIT setelah massa Batu
Merah yang melakukan penghadangan tersebut mulai melakukan
penyerangan terhadap Mardika, massa Mardika kembali
terkonsentrasi. Aparat keamanan akhirnya menghalau massa Batu
Merah yang agresif tersebut hingga kembali ke posisi semula.
Kejadian penyerangan ini memicu konsentrasi massa yang lebih
banyak lagi pada kedua belah pihak. Setelah penyerangan
tersebut, pada pukul 16:34 WIT massa Batu Merah kembali
melakukan penyerangan dari arah jembatan Batu Merah menuju
Mardika, namun aparat keamanan kembali menghalau massa yang
agresif tersebut. Kira-kira pukul 17:00 WIT sekitar 5-7 orang
dari kelompok massa Batu Merah yang dihalau tersebut duduk
bersila di jalan raya secara bergantian sedangkan sebagian
lagi dalam posisi berdiri. Lalu seorang yang berpakaian hijau
dari kelompok massa berdiri dan melakukan upacara JIHAD dengan
cara memandikan massa, orang tersebut di dampingi oleh seorang
USTAD dan HAJI. Sambil upacara dilakukan lagu-lagu bernuansa
keagamaan mulai dikumandangkan. Menurut beberapa saksi mata,
pemimpin upacara yang berpakaian hijau tersebut adalah "ONGEN
SANGADJI", seorang PREMAN JAKARTA. Aparat keamanan dari
kesatuan YONIF 413 KOSTRAD Solo dan PASKHAS AU yang berada di
lokasi dan bergabung dalam kerumunan massa turut mengamati
jalannya upacara tersebut. Setelah upacara tersebut, pada
pukul 18:30 WIT, aparat keamanan memaksa massa Mardika yang
mengamati dari jauh untuk mundur dengan melepaskan tembakan
peringatan. Sambil menembaki massa Mardika, massa Batu Merah
yang bergerak maju di belakang aparat keamanan untuk melakukan
penyerangan. Massa penyerang Batu Merah maju sampai di depan
bekas Bioskop Victoria sambil melakukan pembakaran terhadap
salah satu toko dan rumah milik etnis Tionghoa di seberang
jalan. Perlakuan aparat keamanan yang melindungi massa
penyerang ini memancing emosi massa Mardika. Namun massa
Mardika tidak dapat berbuat banyak karena aparat keamanan
terus melakukan blokade pada areal tersebut. Massa dari
Mardika yang terus bertahan sambil berupaya memadamkan api
juga menjadi sasaran penembakan aparat keamanan. Pada sisi
lain TKP, terjadi penyerangan oleh massa Batu Merah terhadap
rumah-rumah warga Kristen yang berada di Karang Panjang Bawah
(Kompleks perumahan karyawan Pemda Maluku, antara lain: kel.
Penturi, kel. Ubay, Kel. Matitaputty, dll). Penyerangan massa
Batu Merah ini dilakukan dengan dukungan tembakan aparat
keamanan yang berada di Asrama Militer Batu Merah. Beberapa
orang yang menjadi korban penembakan aparat keamanan antara
lain :? Ernest Leiwakabessy (27 thn), luka tembak pada
punggung kanan? Marthen Toisuta (19 thn), luka tembak pada
telinga kanan.? Freddy Sopaheluwakan (17 thn), luka tembak
pada pantat dan punggung. Penyerangan tersebut mengakibatkan
terjadinya saling serang tanpa henti antara kedua belah pihak
- massa Batu Merah maupun massa Mardika - antara pukul
21.00--07.00 WIT hari Selasa 10 Agustus 1999. Massa Batu Merah
yang mengambil posisi agresif terus melakukan penyerangan
dengan menggunakan bom dan senjata rakitan lainnya terhadap
bekas gedung bioskop Victoria namun dapat dihadang oleh aparat
keamanan, sementara massa Mardika juga terus melakukan
serangan balasan. Selama serang-menyerang tersebut berlangsung
tembakan beruntun juga terus dilepaskan oleh aparat keamanan
juga tanpa henti untuk membubarkan massa. Kira-kira pada pukul
08:00 WIT, salah seorang pemuda Kristen dengan menggunakan
mobil bergerak dari arah Tantui menuju Mardika melintasi Batu
Merah. Pemuda tersebut melakukan penyelamatan diri dengan cara
menabrak barikade massa Batu Merah pada dua lokasi -
Galunggung dan di Batu Merah Bawah -- serta beberapa aparat
keamanan dari kesatuan Yonif 413 Kostrad Solo. Pemuda tersebut
akhirnya tiba di Mardika. Dalam perjalanannya menuju Mardika,
ia dilempar oleh massa hingga keseluruhan kaca mobil pecah.
Setibanya di Mardika yang bersangkutan diiring-iring oleh
massa Mardika yang bersorak karena ia dapat menembus barikade
dengan selamat walaupun dengan perjuangan memberanikan diri
menerobos massa yang menghadang. Sekitar pukul 09:00 WIT massa
Batu Merah kembali melakukan penyerangan ke lokasi kebakaran
(Victoria), membuat perlindungan dan barikade dengan drum dan
mulai melakukan pembakaran terhadap rumah warga Kristen maupun
penyerangan dari arah belakang bekas gedung bioskop Victoria
tersebut. Menurut beberapa saksi mata, Ongen Sangaji terlihat
berada dalam kumpulan massa Batu Merah. Ongen Sangaji bersama
beberapa orang lainnya terlihat menggunakan sejata berlaras
panjang dengan peluru (bullet belt) yang dibelitkan di
tubuhnya kemudian melakukan penembakan ke arah massa Mardika
dengan formasi huruf U. Setelah selesai melakukan penembakan
Ia dikelilingi kembali oleh massa disekitarnya lalu
menghilangkan diri dari kumpulan massa. Aktifitas penembakan
oleh Ongen Sangaji Cs berlangsung sebanyak tiga kali dengan
menggunakan pakaian yang berbeda; pada aksi yang ketiga kali
yang bersangkutan menggunakan pakaian putih keseluruhan. Massa
mardika yang berada di TKP kemudian melaporkan hal tersebut
kepada aparat keamanan, namun karena formasi penyerangan yang
dilakukannya menyebabkan dalam melakukan penangan terhadap
aksi-aksi tersebut aparat keamanan terlihat kelabakan. Pada
sekitar pukul 13:30 WIT Pangdam Pattimura dan staf memasuki
lokasi kompleks perumahan karyawan Pemda Maluku untuk melihat
posisi penyerangan massa Batu Merah yang dapat terpantau dari
lokasi tersebut (karena lokasinya lebih tinggi). Ketika
Pangdam dan staf sedang mengamati lokasi Batu Merah di
bawahnya, tiba-tiba rombongan Pangdam ditembak. Peluru
berjarak sekitar satu jengkal tangan di atas kepala. Asal
tembakan dari arah Batu Merah. Penyerangan massa Batu Merah
terus berlanjut hingga pukul 15:00 WIT, bahkan di TKP terjadi
penembakan antar aparat keamanan yang memakan korban pada
kedua belah pihak. Situasi saling tembak antar aparat ini
menunjukkan fakta tiadanya koordinasi yang mantap antar
kesatuan POLRI (termasuk BRIMOB) maupun kesatuan-kesatuan TNI
(KOSTRAD, MARINIR, PASKHAS). Adapun korban penembakan dalam
kerusuhan tersebut antara lain : A.KORBAN MENINGGAL : 1. GLEN
ENGEL ( 27 TH ), Tembak pada dada kiri. 2. RIDO LATUHERU ,
Tembak pada dada kiri. 3. MARTHEN LUMALESSIL, Tembak pada
dada. 4. DAVID PATTIPELOHY ( 24 TH ), Tembak pada pelipis
kiri. 5. EDWIN TALAKUA, Tembak perut kiri ke pinggang 6.
MARTINUS SAILATUBUN ( 16 TH), Tembak punggung. 7. REINHARD
TAMTELAHITU ( 30 TH), Tembak Kepala. 8. BERTHY BERNADUS,
Tembak leher. 9. WELLEM MUSKITA( 46 TH ), Tembak leher dan
dada kanan (Intel KODAM XVI PATTIMURA). B. KORBAN LUKA : 1.
POLLY KAINAMA (11 TH ),Tembak tangan kanan. 2. ANDRE
LATUPERISSA ( 57 TH ), Tembak perut dan kaki. 3. ARNOLD
BERHITU (17 TH ), Tembak tangan kiri. 4. BERRY THEYSEN ( 16 TH
), Tembak tangan kiri. 5. RICKY TUHUTERU ( 33 TH ), Tembak
bahu kiri. 6. DANIEL MANUPUTTY (43 TH ), Tembak bahu kanan. 7.
MARTHINUS BAKARBESSY, Panah kaki kanan. 8. ALEX SIAHAYA ( 36
TH ), Tembak punggung. 9. NUS TUTUPARY ( 39 TH ), Tembak
lengan kiri. 10. WELLEM SUPUSEPA ( 53 TH ), Tembak lengan
kiri. 11. AGUS ROOY ( 33 TH ), Tembak tangan kanan. 12. SIUS
SAMPONO (21 TH ), Tembak leher. 13. FRANGKY SEIPATTIRUHU (15
TH ), Tembak kaki kiri. 14. A TIMISELA (29 TH), Tembak paha
kiri. 15. SEMMY LONA ( 28 TH ), Tembak dada kiri. 16. R
TOISUTA, Tembak kaki kiri. 17. HERBERTH RANMARI ( 16 TH ),
Tembak kaki kanan. 18. GERY SIAHAYA ( 21 TH ), Tembak kiri.
19. CORNELIA PATTIPAWAE ( 20 TH ), Tembak bahu kanan. 20.
SEMMY SARIWATING ( 33 TH ), Tembak paha kanan. 21. FRANS
RISSAKOTA ( 10 TH ), Tembak tangan kiri. 22. BOYKE RUMALATTU (
18 TH ), Tembak tangan kiri. 23. IMANUEL TANASALE ( 16 TH ),
Tembak paha kiri. 24. WELLEM SELANNO, Tembak dada kiri. 25.
JULIANUS WAJON, Tembak perut kiri. 26. BUCE SIAHAYA (16 TH )
Tembak rusuk kiri. 27. DARLING TUANAKOTTA (19 TH ), Tembak
pinggang kanan. 28. POLLY SIAHAYA, Tembak dada kiri dan tangan
kanan. 29. EDY PIRIS (20 TH ), Tembak paha kiri. 30. Nn. TINA
HEUMASSE ( 16 TH ), Tembak rusuk kiri. 31. Y METEKOHY, Tembak
paha kanan. 32. RONNY BERHITTU (17 TH ), Panah dada kiri. 33.
YERSY SOP{AHELUWAKAN (26 TH ), Panah perut. 34. STENLY NOYA (
26 ZTH ), Tembak pingganng. 35. MICHAEL NANLOHY, Tembak
hikdung kiri. 36. HENDRY OKTOSEYA ( 20 TH ), tembak paha
kanan. 37. HANNY TUHUTERU, Panah mata kanan. 38. HENDRIK
TASIKJAWA (16 TH ), tembak perut. 39. BENNY SELANNO ( 36 TH ),
Tembak dada kanan. 40. PETER SYAUTA ( 24 TH ), Tembak lengan
kiri. 41. YACOBUS TUTUIHA (61 TH ), tembak pergelengan tangan,
bahu kanan. 42. JONATHAN HAURITA ( 37 TH ), Tembak lengan kiri
dan kaki kanan. 43. JACOBUS SOPACUA, Tembak pelipis kiri dan
jari kaki kanan. 44. R TAIHUTU ( 15 TH ), Tembak dada kiri dan
kaki kanan. 45. RONALD SAHULEKA, tembak lengan kanan. 46.
FEBBY SINAY, Potong perut. 47. ROLLAND TUANAKOTTA 17 TH ),
Tembak dada kiri. 48. VICTOR SALINUSSA, Tembak paha kanan. 49.
PIETER TALAPESSY, Panah tangan kanan. 50. CHRISTIAN, Panah
kaki kiri. 51. JOHAN WALALAYO, Tembak pinggang. 52. RIDO
PESIRERON (20 TH ), Tenbak paha kanan. 53. LUIS PATIRUHU (24
TH ), Tembak paha kanan. 54. JEMMY KAINAMA (21 TH ), Tembak
kaki kanan. 55. DEMMY LOUPATY (27 TH ), Tembak lutut kanan.
56. ELION NIRAHUA (20 TH ), Tembak pinggang kanan. 57. JACOB
FERDINANDUS ( 25 TH ), Panah pingang kirfi. 58. PETRUS
WATTIMURY ( 40 TH ), t embak lengan kiri. 59. MAX NAHUMURY (
40 TH ), Tembak pipi (lecet). 60. JOHAN HATTU ( 20 TH ),
tembak pipi kanan. 61. POLLY KUDUBUN (22 TH ), Tembak jari
kanan. 62. JEMMY HUKOM ( 19 TH ), Panah paha kiri. 63. JOHN
SOUISSA (20 TH ), Tembak jari kaki. 64. MAX PARINUSSA ( 29 TH
), Panah lengan kiri. 65. YOUNGKY PEMAS ( 25 TH ), Lempar di
dahi. 66. JULIANUS PESIRERON ( 21 TH ), Tembak pipi kanan. 67.
CHARLES LATUPUTTY (26 TH ), Tembak mulut. 68. NIXON PIRIS ( 19
TH ), Tembak tangan kanan. 69. HENDRIK WARANKEY ( 23 TH ),
Tembak dagu dan tangan kiri. 70. BOY WEBBER (22 TH ), Splenter
bom di mata. 71. DELON RUHULESSIN ( 16 TH ), Tembak tangan
kanan. 72. ZETH KUSTELLY (19 TH ), Panah tangan kanan. 73.
PIETJE NIPAN ( 26 TH ), Tembak lutut kanan. 74. RIDWAN
TALAHATTU ( 25 TH ), Tembak betis kiri. 75. JONATHAN LEATEMIA
( 40 TH ), Tembak mata kanan. 76. N ALDO KRIEKOFF ( 20 TH ),
Panah paha kiri. C. KORBAN APARAT KEAMANAN 1. D TALAPESSY ( 19
TH ), Panah dada kanan. Kesatuan KODAM XVI PATTIMURA. 2. Prada
LILIK ANDI ( 25 TH ), Tembak dada kanan. Kesatuan YONIF 413
KOSTRAD Solo. 3. Praka ZEED SALEH. Tembak pelilpis kiri
Kesatuan Yonif 413 KOSTRAD Solo. 4. Praka SUYADI ( 27 TH ),
Tembak tangan kanan. Kesatuan PASKHAS TNI AU. 5. Serda WARSITA
( 33 TH ), Tembak punggung kanan Kesatuan PASKHAS TNI AU. NB:
Konfirmasi data yg masuk sampai malam ini, korban penembakan
massa Kristen sebanyak 91 orang. 12 orang diantaranya
meninggal. Nama-nama korban yg bertambah masih terus
dikonfirmasi. Sementara pemberitaan media TV sampai sore tadi
menyebutkan korban dipihak massa Muslim sebanyak 60 orang. 6
orang diantaranya meninggal.


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team