Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

Ambon, 22 Januari 1999
 
Basudara Gandong yang beta kasihi,
 
Dengan linangan air mata, beta harus menetik Fax ini kepada
Basudara di Belanda. Terlampau sakiiiiiiiiit, berat dan
menderita untuk menceriterakan sebuah kisah baru bagi katong
di Maluku. Itulah perang agama dan Perang Suku, di Maluku,
kota Ambon ma...nis.e (?).
 
Disebut Perang Agama karena terjadi antara Basudara Agama
Islam dan orang Kristen Ambon, yang pada dasarnya memiliki
ikatan Pela dan Gandong. Ini memang aneh dan tidak
terbayangkan. Disebut Perang Suku karena terjadi antara Suku
Ambon Kristen melawan Orang Pendatang yaitu Suku Buton, Bugis
dan Makassar (BBM).
 
Benar-benar merupakan perang jaman dulu, perang manusia belum
maju, karena mempergunakan Parang, Panah dan Bom buatan
sendiri dan saling lemparan dengan batu , baku potong, baku
panah. Benar-benar ngeri !!
 
1. Ternyata Perang ini membawa akibat yang paling besar dalam
kehidupan di Ambon. Banyak Kematian, Banjak Gereja - Mesjid
yang hancur dan terbakar, Pertokoan dan Rumah tinggal yang
terbakar habis. Berarti ada sekian banyak keluarga-keluara
Kristen maupun Islam yang sekarang ini, memang benar-benar
tidak memiliki apa-apa lagi, apakah rumah, pakaian, dan lain
sebagainya.Kasihan, Kasihaaaaaan! Dan yang paling parah ialah
tidak ada makanan - beras,susu untuk bayi dan lain sebagainya.
Benar- benar kasihan. Apalagi kalau dengar orang pukul Tiang
Listrik sebagai alarm di malam hari, betapa semua orang kaget,
takut, bingung dan lain sebagainya termasuk beta di rumah
karena ada 5 keluarga yang lari darirumahnya dan tinggal cari
perlindungan. Semua rumah Gereja dijaga oleh anggota Jemaat,
pagi - siang dan malam. Ibu-ibu dan Anak-anak yang tinggal
berdekatan dengan orang Islam semuanya lari dari rumah dan
tinggal di beberapa tempat, seperti di Markas Komando Polisi
di Batu Meja dan Perigi Lima; Asrama Tentara di Waiheru dan
Rumah Tiga; Markas Komando Tentara di Batu Gajah. Inilah
Perang tahun 1999 di Maluku - Perang Suku yang berubah menjadi
Perang Agama.
 
2. Akibat Perang ini secara detail dalam Angka adalah sebagai
   berikut:
 
Rumah Gereja yang terbakar:
    1 Sumber Kasih di Waehaong (GPM)          Pulau Ambon
    1 Nehemiah Batumerah Tanjung (GPM)        Pulau Ambon
    3 Benteng Karang (GPM-RK-Sidang allah)    Pulau Ambon
    1 Nania (GPM)                             Pulau Ambon
    1 Negeri Lama (GPM)                       Pulau Ambon
    3 Pulau Sula (GPM-RK-GBI)
     (Tidak boleh lagi membangun Gereja)      Maluku Utara
    1 Hila Kristen - Gereja Tua (GPM)         Pulau Ambon
    1 Larike Kristen (GPM)                    Pulau Ambon
    2 Papora - Lokki (GPM - RK)               Piru
 
Rumah Mesjid yang terbakar:
    1 Waehoka       Karang Panjang - Ambon
    1 Benteng       OSM Ambon
    1 Batu gantung  (kampung Beringin)  Ambon
    1 Gang Pos      Ambon - Dirusakkan
    1 Batu Bulan    Batu Gajah Atas,
    1 Waeliha       Passo - Ambon.
 
Rumah yang terbakar Habis milik Umat Kristen:
* Hila Kristen, Larike Kristen, Benteng Karang, Durian Patah,
  Nania, Negeri Lama,Nehemia Tanjung, Batu Merah, Sumber Kasih
* Terlamapu banyak orang yang tidak akan memiliki apa-apa lagi
  dan hidup mereka akan sangat berat untuk hidup hari ini maupun
  yang akan datang.
 
Jadi Perang ini mengakibatkan terlampaui banyak orang Kristen
Ambon menjadi miskin dan harus mulai dari nol lagi. Kasiha,
Kasihaaaaaan!! Perang ini sepertinya sudah direncanakan secara
baik. Mengapa? Karena sebab perkelahian hanya gara-gara
perkelahian yang terjadi antara 2 orang muda yaitu Sopir Mobil
dan Pemuda mabuk yang meminta Uang dari Sopir di jalan Batu
Merah. Sopir menjanjikan akan memberikannya Uang kalau ia
kembali. Ternyata Ia kembali bukan dengan Uang, tetapi dengan
Parang. Lalu dia turun dari oto dan mengejar Pemuda itu. Ia
lari ke dalam kampung Batu Merah lalu berteriak: Beta kana
Potong. (Pada hal seng).  Langsung semua orang Kampung balik
mengejar Sopir itu. Tiba di jalan depan, langsung Orang Batu
Merah membakar Rumah orang Mardika. Ternyata rumah terbakar
dan orang Kristen berteriak bahwa Gereja Batu Merah terbakar.
Ternyata tidak Serentak sekian banyak orang Kristen dari
Kudamati, Benteng, Batugantung, Batu Meja, Belakang Soya
semuanya lari menuju ke Batu Merah dengan Parang untuk
berkelahi dengan orang Batu Merah. Perkelahian terjadi dan
untung Polisi datang tepat waktunya sehingga perkelahian dapat
dihentikan. Orang Batu Merah berdiri di sebelah jembatan dan
Orang Kristen berdiri di ujung Jembatan Mardika siap untuk
berperang. Beta ada bersama orang Mardika sampai jam 21.00 WIT
baru kembali ke Markas Polisi di Batu Meja.
 
Sepanjang jalan, anak-anak Kristen membakar Mobil, Becak dan
pondol-pondok orang Makassar. Kasihan! Terbakar di seluruh
Kota Ambon. Inilah awal Perang itu dan berlanjut terus sampai
Kebakaran Besar terjadi di mana-mana dan berakibar fatal bagi
kehidupan orang Maluku Kristen dan Islam. Sayang sekali,
 
Pdt. S. Titaley
Ketua G.P.M.
 
CyberGKI


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team