Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

PEMIMPIN GEREJA-GEREJA DI MALUKU
 
Ambon, 14 September 1999
 
Nomor: Gereja-Gereja - 1
Lampiran: -
Pokok: Mohon mengungkapkan penyebab kerusuhan dan penyesalan
pemimpin gereja terhadap perlakuan aparat tertentu anggota
TNI-POLRI dalam menangani kerusuhan
 
Kepada Yth.:
1. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
2. MENTERI HANKAM/ PANGLIMA TNI
3. MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
4. WAKIL PANGLIMA TNI
5. KEPALA STAF TNI ANGKATAN LAUT
6. KEPALA STAF TNI ANGKATAN DARAT
7. KEPALA STAF TNI ANGKATAN UDARA
8. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
di- Jakarta
 
Salam Kasih,
 
Kami para pemimpin Gereja-Gereja di Maluku setelah mengikuti
dengan saksama peran TNI-POLRI dalam menangani kerusuhan di
Maluku sebagai akibat dari perbuatan kelompok separatis
tertentu, maka kami menyampaikan sikap kami sebagai berikut:
 
1.. Sejak penyerangan dari kelompok tertentu yang
mengakibatkan kerusuhan pertama di kota Dobo kecamatan PP.Aru,
Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 15 s/d 17 Januari 1999,
kemudian di kota Ambon pada tanggal 19 Januari 1999 merambah
ke beberapa daerah sampai pada saat ini, telah menimbulkan
banyak korban; baik korban jiwa, korban harta dan korban
nilai. Namun selama ini pula Pemerintah, TNI dan POLRI tidak/
belum berani mengungkapkan penyebab dan siapa atau kelompok
mana yang harus bertanggung jawab atas kerusuhan selama ini.
 
2.. Dengan bukti-bukti awal yang diperoleh antara lain:
1.. Ceramah dari M. NOUR TAWAINELA kepada mahasiswa HMI tahun
1994, yang inti ajarannya adalah cita-cita untuk
meng-Islam-kan Ambon.
2.. Pembentukan POSKO PENANGGULANGAN IDUL FITRI BERDARAH
sebelum terjadi kerusuhan.
3.. Pembentukan Seksi ADVOKASI DAN HUKUM PENANGGULANGAN KORBAN
IDUL FITRI BERDARAH pada tanggal 6 Januari 1999 (13 hari
sebelum kerusuhan)
4.. Berita Acara dan Putusan Pengadilan Negeri Ambon yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap diri YOPI
LEUHERY. Kelompok tertentu yang secara terorganisir menyerang,
menjarah, merusak, dan membakar rumah-rumah rakyat, pusat
pertokoan dan fasilitas umum/ pemerintah; sebenarnya telah
menjadi petunjuk yang kuat kepada Pemerintah, TNI dan POLRI
untuk melacak dan mengetahui penyebab kerusuhan di Maluku yang
menurut hemat kami adalah kelompok separatis tertentu.
Kelompok separatis itu menggunakan agama sebagai alat untuk
memanaskan dan mengadu rakyat kecil yang tidak bersalah dan
tidak mengerti sebab dan tujuan sebenarnya dari kerusuhan ini,
namun karena mereka memiliki emosi keagamaan yang kuat maka
mereka terlibat secara aktif dalam kerusuhan dan mereka
jugalah yang banyak menjadi korbannya.
 
1.. Untuk itu kami mohon agar Pemerintah, TNI dan POLRI agar
segera menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat, bahwa
adanya kelompok separatis tertentu yang menggunakan agama
sebagai alat, mereka adalah penyebab terjadinya kerusuhan
selama ini. Mengungkap dan menjelaskan secara terbuka penyebab
kerusuhan sebagai salah satu upaya penyelesaian yang menyentuh
akar permasalahan. Penjelasan secara terbuka dan jujur kepada
rakyat kiranya sangat membantu rakyat untuk tidak terpengaruh,
terjerumus dan terlibat terus menerus dalam pertikaian.
 
2.. Kami mendukung sepenuhnya segala tindakan tegas, jujur dan
adil dari pemerintah, TNI dan POLRI dalam menangani berbagai
penyerangan demi terciptanya perdamaian di Maluku.
 
3.. Dalam melaksanakan tugas selaku anggota TNI dan POLRI di
lapangan, ternyata pasukan MARINIR telah bertindak sangat
objektif. Saat pasukan MARINIR tiba pada berbagai lokasi
penyerangan, dalam waktu yang sangat singkat keadaan dapat
dikendalikan.
 
4.. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 September 1999 yang
mengakibatkan pasukan MARINIR harus bertindak tegas, diawali
dari adanya penyerangan yang dilakukan oleh kelompok
penyerang/ perusuh. Penyerang telah bergerak maju cukup jauh
dari tempat mereka berkumpul sebelum menyerang dan telah
melampaui barikade (penghalang) dan garis yang telah
ditentukan oleh aparat. Selain menyerang, mereka juga mencaci
maki aparat dan membom aparat dengan bom rakitan. KAPOLRES
P.Ambon dan PP Lease dalam siaran pers, telah menyampaikan
keadaan yang sebenarnya bahwa tindakan yang dilakukan oleh
aparat MARINIR adalah benar dan sesuai prosedur. Di samping
itu, tempat kejadian perkara (TKP) tidak berada di depan atau
di samping mesjid Al-Fatah dan mesjid Jami, tetapi di depan
Pos Polisi Kota dan daerah sekitarnya. Dengan demikian berita
bahwa terjadi penembakan di depan mesjid yang mengakibatkan
korban manusia dan kerusakan pada mesjid, adalah berita yang
tidak benar dan pemutar balikan fakta.
 
5.. Berdasarkan kenyataan sebagaimana yang kami kemukakan pada
butir 5 dan butir 6 di atas, maka apabila ada keinginan
sebagian masyarakat untuk menarik pasukan MARINIR dari Maluku,
kami mohon kiranya keinginan itu tidak perlu diperhatikan oleh
Pimpinan TNI.
 
6.. Kami tidak bermaksud untuk mencari kesalahan terhadap
pasukan TNI lainnya dan POLRI yang ditugaskan pada beberapa
lokasi penyerangan, namun kami mencatat adanya oknum-oknum
tertentu yang bertindak tidak tegas, tidak jujur dan tidak
adil. Mereka memihak dan mendukung kelompok tertentu,
seakan-akan mereka bukan anggota Tentara Nasional Indonesia
dan Polisi Republik Indonesia, tetapi mereka adalah Tentara
Golongan Tertentu dan Polisi Golongan Tertentu. Hal ini dapat
dibuktikan dengan beberapa kasus (terperinci disampaikan oleh
Tim Pengacara Gereja) antara lain:
 
1.. Pada kebanyakan lokasi penyerangan, ada aparat tertentu
anggota TNI bersama kelompok Islam melakukan penyerangan ke
daerah perkampungan Kristen, kemudian anggota TNI menembak
mati/ luka umat Kristen yang mempertahankan diri dalam daerah
perkampungan Kristen dan membiarkan kelompok Islam menjarah
harta milik dan membakar rumah umat Kristen.
 
2.. Aparat tertentu anggota TNI dan POLRI yang berjaga pada
perbatasan antara perkampungan Kristen dan perkampungan Islam,
menembak mati/ luka umat Kristen ang berada di perkampungan
Kristen dan memberi kesempatan kepada kelompok Islam secara
bebas melakukan pembunuhan, penganiayaan, penjarahan harta
milik dan membakar rumah umat Kristen.
 
3.. Aparat tertentu anggota TNI bersembunyi di atas
bangunan-bangunan tinggi menembak dan membunuh/ melukai umat
Kristen.
 
4.. Aparat tertentu anggota TNI yang ditugaskan untuk menjaga
keamanan dalam lingkungan perkampungan tempat tinggal bersama
umat Kristen dan umat Islam, hanya melindungi umat Islam dan
memberi kesempatan kepada kelompok Islam menjarah harta milik
dan membakar rumah uamt Kristen.
 
5.. Aparat tertentu anggota TNI dan POLRI menyuruh umat
Kristen keluar meninggalkan gedung gereja dan rumah-rumahnya
dan memberikan jaminan perlindungan terhadap gedung gereja dan
rumah yang ditinggalkan itu, kenyataannya anggota TNI dan
POLRI membiarkan kelompok Islam melakukan penjarahan harta
milik dan membakar rumah tersebut.
 
6.. Aparat tertentu anggota TNI memberikan kesempatan kepada
ribuan massa kelompok Islam melewati markas-markas TNI untuk
melakukan penyerangan ke daerah pemukiman umat Kristen.
Malahan menunjukkan sikap yang sangat bersahabat dengan massa
penyerang.
 
7.. Aparat tertentu anggota TNI mengantar/ memimpin massa
penyerang kelompok Islam dari beberapa desa Islam dari jazirah
Leihitu dalam jumlah ribuan untuk melakukan penyerangan ke
pemukiman umat Kristen.
 
8.. Aparat tertentu anggota TNI menembak kaum wanita umat
Kristen karyawan Bank Swasta.
 
9.. Aparat tertentu anggota TNI memberikan kesempatan kepada
kelompok Islam membakar pusat-pusat perdagangan/ pertokoan dan
fasilitas-fasilitas pemerintah/ umum lainnya.
 
10.. Aparat tertentu anggota TNI menembak/ merusak gembok
kunci pertokoan dan memberikan kesempatan kepada kelompok
Islam menjarah isinya.
 
11.. Aparat tertentu anggota TNI memberikan kesempatan kepada
kelompok Islam menyiram bensin pada rumah penduduk umat
Kristen. Kemudian anggota TNI menghidupkan korek api, membakar
rumah yang telah disiram bensin tersebut.
 
12.. Aparat tertentu anggota TNI menyiksa pendeta.
 
13.. Aparat tertentu anggota TNI dan POLRI mengawasi kelompok
Islam menjarah pertokoan-pertokoan, setelah kelompok Islam
menjarah isi pertokoan, baru anggota TNI dan POLRI melakukan
tembakan peringatan.
 
14.. Aparat tertentu anggota TNI menyiksa umat Kristen (yang
tidak bersalah atau yang disangka bersalah) dengan berbagai
cara, antara lain:
 
a.. Memukul dengan popor senjata, menendang sampai jatuh
bangun, memaksa berdiri di dalah hujan pada waktu malam,
dipaksa berendam pada air kotor, mengikat dan menggantung umat
Kristen dengan tali nilon, dll.
 
b.. Apabila penyiksaan dilakukan di daerah pemukiman Islam
atau di sekitar kerumunan kelompok Islam, maka korban umat
Kristen itu diserahkan oleh anggota TNI kepada kelompok massa
Islam melakukan penyiksaan dengan berbagai cara, antara lain
memukul dengan batu, kayu, tinju, menendang, memaksa meminum
air kotor, menjilat jalan aspal.
 
c.. Anggota TNI yang menahan umat Kristen, ada yang
menyerahkan kepada kelompok Islam untuk ditikam, ada pula yang
dicungkil biji matanya oleh kelompok Islam.
 
1.. Umat Islam yang ditangkap dalam swiping karena membawa
senjata tajam dan senjata/ bom rakitan antara lain: 37 orang
(terdapat pejabat dan anak pejabat) oleh POM: 67 orang dan
lainnya melalui kapal/ motor laut, mereka yang membakar Gedung
Sekolah Dasar dan perkampungan Kristen di Air Mata Cina, tidak
diproses menurut hukum.
 
2.. Aparat tertentu anggota TNI menembak mati umat Kristen
yang berlindung dalam gedung gereja, kemudian menyerahkan
kepada kelompok Islam untuk memotong mayat-mayat, membakarnya
dan membakar gedung gereja.
 
3.. Aparat tertentu anggota TNI dan POLRI yang menembak mati/
luka umat Kristen, tidak diproseskan.
 
4.. Aparat tertentu PERWIRA POLRI terlibat merancangkan
kerusuhan, mengumpul dan mengatur kelompok penyerang Islam
pada sasaran penyerangan.
 
5.. Perintah tembak di tempat oleh KAPOLDA MALUKU dan PANGDAM
XVI Pattimura, direalisir oleh aparat tertentu anggota TNI dan
POLRI yang bertugas di lapangan tidak dilakukan secara benar,
mengakibatkan timbulnya korban. Dipertanyakan: Apakah ada
perintah lain yang tidak jelas dari mana datangnya kepada
aparat tertentu di lapangan?
 
1.. Apabila ada yang menyatakan bahwa tindakan tersebut pada
butir 8 dilakukan pula oleh aparat tertentu anggota TNI dan
POLRI kepada umat Islam, maka untuk menjadi jelas perlu
dipertanyakan:
 
1.. Apakah dalam kerusuhan selama ini, terdapat anggota TNI
dan POLRI yang memimpin atau membantu umat Kristen menyerang
perumahan penduduk umat Islam?
 
2.. Apakah dalam kerusuhan selama ini, ada umat Islam yang
ditangkap oleh anggota TNI dan POLRI kemudian diserahkan
kepada umat Kristen untuk melakukan penyiksaan seperti yang
dialami umat Kristen?
 
3.. Apakah ada umat Kristen yang melakukan penjarahan dan
apakah aparat tertentu anggota TNI yang membantu umat Kristen
melakukan penjarahan seperti yang dilakukan kelompok Islam?
dan pertanyaan lainnya.
 
1.. Kami jujur mengatakan bahwa oknum-oknum tertentu anggota
TNI dan POLRI sebagaimana yang kami kemukakan pada butir 8 ai
atas, hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak anggota TNI
dan POLRI yang bertindak tegas,jujur dan adil dalam
melaksanakan tugas di lapangan. Untuk itu kami sampaikan
terima kasih dan penghargaan yang tulus, dan kami berdoa
kiranya Tuhan mengaruniakan berkat yang melimpah bagi pribadi
dan keluarganya. Terhadap aparat yang tidak jujur
mengakibatkan kerusuhan tetap berlangsung, kami nyatakan
penyesalan kami, dan kami berdoa kiranya Tuhan memberikan
pengampunan kepada mereka.
 
2.. Apa yang kami ungkapkan didasarkan pada panggilan tugas
lami untuk terus-menerus menyuarakan kebenaran, kejujuran dan
keadilan walaupun dengan resiko apapun. Harapan kami kiranya
dapat diterima oleh semua pihak dengan lapang dada untuk
mencari jalan pemecahan menyelesaikan lerusuhan ini. Demikian
surat bersama kami para Pemimpin Gereja di Maluku, atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih teriring salam dan
doa. Amin.
 
Hormat kami:
 
BADAN PEKERJA SINODE GEREJA PROTESTAN MALUKU
KETUA SEKRETARIS
Pdt. S.P.Titaley S.Th Pdt.Max M.Siahaya S.Th
 
GEREJA ROMA KATOLIK KEUSKUPAN AMBOINA
USKUP AUXILIARIS SEKRETARIS
Mgr. Jos Tethool. MSC RD. J.Atjas.Pr
 
GEREJA PROTESTAN INJILI INDONESIA (GKPII) REFORMASI
WAKIL KETUA SEKRETARIS
Pnt.Yan Renyaan Pnt.Adam Demmy
 
GEREJA PENTAKOSTA TABERNAKEL AMBON
KETUA SEKRETARIS
Pdt.J.Raunsay Y.Y.Polnaya, SE.
 
MAJELIS DAERAH 18 GEREJA PENTAKOSTA INDONESIA MALUKU
KETUA
Pdt.Hendry Lolean
 
GEREJA PPK SUARA KETEBUSAN DAERAH MALUKU
KETUA SEKRETARIS
Pdt.Terry V.Tahalele
 
GEREJA PENTAKOSTA PUSAT SURABAYA JEMAAT AMBON
SEKRETARIS
MA.Pelmelay
 
GEREJA KERAPATAN PENTAKOSTA PUSAT AMBON
KETUA SEKRETARIS
J.Lenga John Rahasomar
 
GEREJA TUHAN DI INDONESIA WILAYAH MALUKU
KETUA SEKRETARIS
Pdt.J.F.Pattirane Pdt.Neil Tubalawony, BSc
 
GEREJA KASIH KARUNIA (GEKARI) MALUKU
KETUA SEKRETARIS
Pdt.D.Bernard, B.Th Yafed Ratulado, SH
 
GEREJA KRISTEN KALAM KUDUS
KETUA SEKRETARIS
Pdt.Ir.Karyanto Gunawan Angdi Wiryadinata, SIP
 
GEREJA PENTAKOSTA MALUKU
KETUA SEKRETARIS
Ny.Tineke Tupamahu Edy Ongerwalu
 
GEREJA SIDANG JEMAAT ALLAH
KETUA
Pdt. Z.Kermite
 
GEREJA BAPTIS INDONESIA-ELIM DAERAH MALUKU
KETUA
Pdt. Hendrik H. Tothmaran, SH
 
GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU MALUKU
KETUA SEKRETARIS
P.G.I.Manuputty Pdt.Marlow Aipassa
 
GEREJA MASEHI ADVEN HARI KE TUJUH
PIMPINAN HARIAN
Bob Angsawakan, SH
 
GEREJA BALA KESELAMATAN
KETUA
Mayor A.B.Mantaely
 
GEREJA PENYEBARAN INJIL DAERAH MALUKU
SEKRETARIS
Pdt. Ny.Hanna L. Maliombo
 
GEREJA TABERNAKEL DAERAH MALUKU
KETUA
Abrahams
 
GEREJA ANUGERAH INJIL SEPENUH GIDEON DAERAH MALUKU
KETUA
Emmy Pattikawa
 
PENGURUS DAERAH GEREJA BETHEL INDONESIA
KETUA
Pdt.Ahis Ubro, SH
 
GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH DAERAH MALIRJA DAN TIM TIM
KETUA SEKRETARIS
Pdt.Puri E. Pdt.Novi Simon Uneputty, S.Th
 
GEREJA MISI INJILI INDONESIA MALUKU
KETUA
Pdt.Usmany, S.Th
 
Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Komandan Marinir di Jakarta
2. Gubernur Kepala Daerah Tk.I Propinsi Maluku di Ambon
3. PANGDAM XVI Pattimura di Ambon
4. KAPOLDA Maluku di Ambon
5. Para Pemimpin Gereja
6. Ketua Umum Nadhatul Ulama di Jakarta
7. Ketua Umum Muhammadiah di Jakarta
8. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia di Jakarta
9. Kepala Kantor Wilayah Dep. Agama Prop Maluku di Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team