Mengenai Peristiwa Ambon | |
|
"PENYESALAN PENGUNGSI MUSLIM TOGOLIUA TOBELO- HALMAHERA" ======================================================== Kamis, Tanggal 6 Januari 2000 (sekitar pukul 16.00 WIT) 10 wanita yang terdiri dari 6 orang ibu dan 4 orang anak asal desa Togoliua (desa Muslim) dibawa oleh umat Kristen desa Kupa-kupa ke tempat pengungsian di Kompi Senapan-C 732 Banau, Tobelo. Dalam percakapan dengan mereka, terungkap RASA PENYESALAN YANG SANGAT MENDALAM atas peristiwa kerusuhan ini. Mereka merasa ditipu dan dibodohi oleh dr. MUSRIYONO NABIU (DOKTER YONO) dan CAMAT TOBELO (AGIL BACHMID, BA). "Kalau pak dokter Yono dan pak camat datang ke Togoliua, suami-suami dan para pemuda kami diajak rapat sampai pagi, dan kami tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Belakangan baru ketahuan bahwa yang mereka bicarakan adalah RENCANA PENYERANGAN TERHADAP ORANG-ORANG KRISTEN TOBELO." Begitulah awal penuturan mereka. Selanjutnya dokter Yono menjanjikan kepada mereka bahwa MEREKA AKAN MENJADI KAYA JIKA TELAH BERHASIL MEMBUNUH SEMUA ORANG KRISTEN TERMASUK DI DALAMNYA WARGA ETNIS TIONGHOA. "Tidak perlu takut, karena kita akan dibantu oleh laskar jihad dari Ternate, Tidore dan Makian dengan menggunakan 200 buah Fibre (Speed boat). Selain itu, akan diberi obat kebal oleh ALI NABIU, supaya semua senjata tajam tidak mampan. Dengan demikian, hanya dalam waktu 6 jam saja kita dapat menguasai Tobelo" begitu janji dokter Yono kepada suami-suami dan pemuda kami di Togoliua. Demikian penuturan para wanita itu, yang kelihatan sedih dan kecewa atas hasutan dokter Yono dan pak Camat Tobelo. Menurut mereka, pak Camat dan dokter Yono yang harus bertanggungjawab atas peristiwa kerusuhan di Tobelo. "Kami berharap, pemerintah menghukum mereka berdua", kata seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya. "PENGAKUAN DUA LELAKI MUSLIM TOGOLIOWA" ====================================== Suamrjan Halal (31), adalah seorang warga Muslim asal Togoliowa, Kec. Tobelo. Ia mengatakan bahwa pada pertikaian antara warga Kristen dengan Muslim di Togoliowa, TIDAK ADA PELECEHAN TERHADAP PEREMPUAN baik berupa pemerkosaan dan juga pembelahan buah dada oleh laki-laki Kristen. Pengakuan ini dituturkan oleh Sumarjan kepada aparat yang menanyakan perihal berita yang berkembang tentang pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak oleh para lelaki Kristen. Pengakuan ini dikuatkan oleh temannya, sesama warga Togoliowa yang bernama Anhar Pasimanyeku (22 th.). Bahkan, menurut Pasimanyeku, ia mengetahui ada dua orang ibu dan seorang anak laki-laki berumur dua tahun yang diselamatkan oleh orang Kusuri (warga Kristen) dan diantar ke Kompi Senapan C-732, Tobelo. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa tidak ada imam Masjid yang meninggal sebelum peristiwa pertikaian yang kuburnya digali lagi. FORUM PEDULI HALMAHERA ======================= |
|
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel |