Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

Date: Mon, 2 Aug 1999 00:11:22 +0900
From: Ikhwan <ikhwan@ambon.wasantara.net.id>
Reply-To: pk-timur@egroups.com
Subject: [pk-timur] PEMBANTAIAN DI KAMPUS UNPATTI AMBON
 
Saudara-saudara muslim...Yang dirahmati Allah SWT.
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
Kerusuhan Ambon, menyisakan begitu banyak kenyataan pahit yang
diderita oleh umat Islam. Khusus kami aktifis Lembaga Dakwah
Kampus Unpatti, kebrutalan yang dilakukan oleh warga kristen
Ambon terhadap warga muslim lebih khusus lagi mahasiswa dan
dosen muslim begitu menyedihkan. Setelah warga kristen ini
membakar dan merusak dosen muslim kami, (tercatat 5 dosen
muslim terbakar rumahnya - semuanya adalah pembina kami di LDK
Unpatti, dan 7 orang dosen dirusak rumah), kini mereka
melakukan pembantaian terhadap dosen muslim.
 
KRONOLOGIS PEMBANTAIAN DOSEN, ASISTEN DOSEN DAN MAHASISWA
 
DI KAMPUS UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
 
SAAT KERUSUHAN DI AMBON
 
Kisah Pembantaian dosen dan pembunuhan mahasiswa serta asisten
dosen yang terjadi di kampus Universitas Pattimura Ambon
begitu tragis dan menyayat hati. Bagaimana tindakan kita
mensikapi ini??? Apa kita hanya diam seribu bahasa, tanpa
melakukan apa-apaÉ.? Kami menuturkan untuk anda kisah ini.
 
Saat kerusuhan terjadi hari Senin pagi, 26 Juli 1999 salah
seorang dosen Fak. Pertanian UNPATTI (Ir. Husen Salampessy)
berada di rumahnya yang terletak di perumahan dosen bersama
beberapa orang mahasiswa dan seorang asisten dosen yang
letaknya di lokasi Kampus UNPATTI. Saat mereka berada di dalam
rumah tiba-tiba pintu rumah digedor, namun melihat gelagat
para gerombolan pemuda itu, pak dosen akhirnya mengambil jalan
untuk harus menyelamatkan diri segera. Akhirnya bersama 3
orang mahasiswa dan 2 orang saudaranya keluar melalui pintu
belakang untuk menyelamatkan diri.
 
Mereka lari menuju Denzipur, yang melewati jalan kampus dengan
prediksi bahwa didaerah kampus aman. Ditengah perjalanan
mereka bertemu dengan beberapa orang pemuda Nashrani. Mereka
sempat bersalaman dengan gerombolan itu. Namun tak jauh dari
situ mereka berpapasan dengan salah seorang dosen nashrani dan
menyalami sang dosen. Dengan tidak berbasa-basi si dosen
nashrani memberi isyarat dengan kedipan mata kepada gerombolan
tadi untuk menghajar pak Ir. H. Salampessy.
 
Gerombolan kristen akhirnya mengejar pak dosen dan mengepung
mereka diantara Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian
UNPATTI. Akhirnya pak dosen di hajar gerombolan biadab itu.
Awalnya pedang dihunus ke perut pak dosen tetapi mental,
terkena ikat pinggang. Pedang dihembuskan lagi ke arah kepala
namun pak dosen menunduk dan melukai salah seorang dari
gerombolan mereka. Belum sempat beliau berdiri pada posisi
normal parang kembali melayang dan menebas telinga kiri hampir
putus, salah seorang memeukul mata kiri beliau dengan gagang
parang. Beliau disiksa sampai babak belur.
 
Dengan sekuat tenaga beliau berusaha menyelamatkan diri dengan
sekujur badan yang penuh dengan luka dan darah. Pak dosen lari
keluar kampus melalui pintu kampus dan disergap gerombolan
lain yang berada di sekitar kampus. Tak lama kemudian muncul
aparat keamanan dari Pasukan Huru Hara (PHH) dan beliau
berhasil diselamatkan. Beliau dibawa ke tempat pengungsian
Denzipur asrama tentara Poka. Beliau kemudian dibawa ke Rumah
sakit bersalin Al-fatah Ambon yang selama kerusuhan
difungsikan menjadi rumah sakit umum. Beliau masih terbaring
dirumah sakit dan belum bisa memberikan keterangan karena
kondisi yang masih lemah dan tak berdaya.
 
Bersama dengan Bapak dosen terdapat 2 orang saudara
perempuannya (Nur dan Hawa). mereka dibiarkan lari meloloskan
diri tanpa diganggu sedikitpun juga. mereka inilah yang
menjadi saksi mata atas penganiayaan Bapak Dosen Fak.
Pertanian UNPATTI dan UNIDAR (Ir. Husen Salampessy), Pelemesen
Latuconsian (mahasiswa Fak. Pertanian Kehutanan UNPATTI) dan
Rajab La Idi, SP (Asisten Dosen Fak. Pertanian). Setelah 2
hari kejadian kabar tentang berita tersebut
terungkap/terdengar. Akhirnya aparat keamanan mencari
mahasiswa dan asisten dosen tersebut. Dan mereka menemukan
Teddi panggilan akrab Pelemesen Latuconsina dalam keadaan
tergantung di pohon akasia bersama dua buah ban mobil yang
dibakar didepan BRI Universitas Patimura. Mahasiswa Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura itu ternyata telah syahid,
dalam keadaan yang sangat tragis. Dia hampir tidak dikenal.
Setelah dibawa ke Rumah sakit Al Fatah. Keluarganya sempat
mengenali 2 ujung kakinya yang tidak terbakar. Kabar tentang
Rajab La Idi, SP sampai sekarang belum di temukan. Entah
bagaimana khabarnya sekarang. Kalaupun beliau tidak ditemukan
mudah-mudahan beliau menjadi syahid dan diurus para malaikat
Allah. Amin.
 
Diceritakan oleh saksi mata : Nur dan Hawa T.
 
Ancaman keselamatan jiwa dan kampus yang telah dikuasai oleh
orang kristen dan kehilangan tempat tinggal menyebabkan 35
persen mahasiswa muslim Unpatti dari kurang lebih 9.000
mahasiswanya terancam kuliahnya. Sementara puluhan mahasiswa
yang tidak mungkin akan kembali ke kampus Universitas
Pattimura berusaha untuk mencari kampus (Universitas Negeri)
yang siap menampung mereka. Bantuan dari ikhwan - akhwat
tentang informasi ini sangat kami butuhkan untuk kelanjutan
studi saudara muslim mahasiswa Ambon. Mari kita selamatkan
generasi muslim intelektual iniÉÉÉÉ.
 
Hingga kini tercacat rekan kami mahasiswa muslim meninggal
dalam korban kerusuhan ini ada 4 orang, a. l. :
 
1.. Jamrah (Mahasiswa Fakultas Hukum, angkatan 95) "aktifis
LDK yang meninggal kena tembak peluru aparat di Poka"
 
2.. Teddy Salampessy (Mahasiswa Fak. Pertanian Jurusan
Kehutanan yang telah menyelesaikan ujian skripsinya, tinggal
diwisuda) "dipotong, digantung kemudian dibakar jasadnya".
 
Korban luka dari mahasiswa muslim yang tercacat oleh Tim LDK
Peduli 15 muslim dan ratusan mahasiswa rumahnya terbakar.
Sebagian besar mahasiswa ini mengungsi bersama ribuan
pengungsi lainnya di Masjid Al Fatah Ambon, Lantamal Halong
dan Denzipur Rumah Tiga daam kondisi yang cukup
memprihatinkan, karena kekurangan bahan pangan.
 
Selamat jalan sahabat-sahabat kami, kalian adalah
syuhadah-syuhadah muda yang menyemangati kami untuk membela
agama ini. Jiwa yang telah kalian korbankan akan menjadi
penyemai semangat jihad kami...
 
Ali Husni
Ketua Pos LDK Peduli
Lembaga Dakwah Kampus Al Ikhwan
Universitas Pattimura Ambon
 
Rekening LDK Peduli :
 
1.. Tahapan BCA Cabang Ambon No. 0440033458 atas nama ; HUSEIN KADIR/
    SAADIA ULUPUTTY
 
2.. Tabungan Plus BNI Cabang Ambon No. 780031046901 atas nama : SAADIA
    ULUPUTTY

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team