Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

http://www.waspada.com/030499/headline/headlin1.htm
 
JAKARTA (Waspada): Imam Masjid Al Fatah Ambon, Ust Abdul Aziz
mengatakan, pernyataan Kadispen Polri Mabes Polri Brigjen Pol
Togar Sianipar tentang kronologis peristiwa "Subuh Berdarah"
sebagai sesuatu yang tidak relevan. "Itu tidak relevan,"
tegasnya.
 
Sementara itu, Pimpinan Muhammadiyah dan Presiden Partai Keadilan
mengajak umat Islam se Indonesia untuk melaksanakan shalat ghaib
terhadap korban Muslim Ambon yang berkisar 200 orang tewas,
ratusan luka parah, ringan serta ribuan orang eksodus, ribuan
rumah musnah dibakar serta mulyaran nilai harta habis.
 
Selain shalat ghaib juga diupayakan mengumpul dana untuk membantu
mereka yang masih hidup.
 
Imam Masjid Al Fatah melanjutkan keterangannya, bahwa penembakan
yang dilakukan oknum aparat kepolisian --yang menewaskan tiga
orang-- tersebut merupakan tindakan kesengajaan yang diarahkan
pada jamaah yang sedang shalat Subuh di Masjid Al Huda, Kampung
Rinjani, Auhuru Ambon.
 
Ketika ditanya apakah ada upaya pihak kepolisian untuk
mengaburkan fakta, Wakil Ketua MUI Ambon itu menolak memberikan
komentar. "Yang jelas keterangan Polri tidak relevan," katanya.
 
Dia juga mengungkapkan adanya kesan ketidaknetralan aparat
khususnya kepolisian-- dalam menangani berbagai kerusuhan di
Ambon. "Jika masyarakat muslim diserang, polisi selalu datang
setelah penyerangan dan pembakaran terjadi," katanya.
 
Tetapi, jika umat Islam membalas serangan maka dengan cepat
kepolisian bertindak untuk mencegah pertikaian. "Jadi aparat
kesannya tidak netral," katanya.
 
Sebelumnya, Kadispen Polri Brigjen TNI Togar Sianipar
menjelaskan, aparatnya tidak melakukan penembakan itu, tetapi
korban warga Rinjani meninggal akibat serangan warga Dusun Kolan
Auhuru.
 
Korban, katanya, dievakuasi ke Masjid Muhajirin dan masyarakat
menduga sebagai korban penembakan aparat kepolisian.

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team