|
SAMBUTAN PADA MALAM SELAMATAN
SDR. ANTONIUS MUSLIM
WIDURI
Ass. Wr. Wb.
Bapak Kyai Bahaudin Mudhary dan saudara-saudara yang kami
muliakan, saudara-saudara yang telah ikut serta menyaksikan
pertemuan (diskusi) antara bapak Kyai Bahaudin Mudhari
dengan kami, antara seorang Islam dan Kristen Roma Katolik
yang telah berlangsung selama beberapa malam yang diakhiri
masuknya saya dalam agama Islam, ajaran agama Allah SWT.
Yang Maha Tunggal, menjadi penganut ajaran Nabi Muhammad
SAW, maka dengan ini kami menyatakan syukur ke hadirat Allah
SWT. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan
kepada bapak Kyai Bahaudin Mudhary yang memberikan waktunya
selama beberapa malam, yang membawa manfaat kepada kita
bersama.
Disamping itu kami harus mengakui pula, selama diskusi
berlangsung dengan tertib dan lancar, kami merasa kagum atas
keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dari bapak
Kyai Bahaudin Mudhary.
Kagum kami rasakan oleh karena beliau hafal diluar kepala
tentang ayat-ayat Bibel dan logika yang digunakan oleh
beliau adalah logika debat, jujur dan obyektif dan didikuti
pula penjelasan-penjelasan ilmiah yang kesemuanya itu tak
mungkin ditolak oleh akal dan jiwa yang sadar untuk
membuktikan kesadaran lahir dan batin, mengetuk dan membuka
jiwa kami dan akhirnya membawa keyakinan kami kepada agama
Islam.
Saudara-saudara menyaksikan sendiri, bahwa kami menjadi
pemeluk dan penganut agama islam, adalah bukan karena
paksaan, bukan karena pengaruh dari dari siapapun, bukan
karena tekanan, bukan karena keadaan, bukan karena ada
maksud yang lain dan bukan karena ajakan, diminta atau
meminta, melainkan adalah dari hasil pertemuan, pertumbuhan
dari hasil diskusi dengan tujuan mencari kebenaran dan
keyakinan beragama.
Kebenaran dan keyakinan beragama yang kami miliki
sekarang ini, adalah hasil dari penelitian dan penyelidikan
serta pertimbangan-pertimbangan dari hasil diskusi yang
menggunakan waktu tidak sedikit berlangsung beberapa malam
lamanya. Dan disamping itu pula kami menggunakan kitab-kitab
agama maupun kitab-kitab lainnya dan majalah-majalah yang
senantiasa memuat artikel-artikel tentang agama Kristen,
yang ikut membantu kami dalam meneliti ajaran ajaran agama
Islam, bukan karena ikut-ikutan melainkan dengan
penyelidikan,penelitian dan pertimbangan-pertimbangan dengan
mempergunakan waktu yang tidak sedikit sebagaimana
saudara-saudara telah menyaksikan sendiri. Malah bagi
saudara-saudara yang mengikuti "diskusi" dari muali sampai
pada malam ini, saudara-saudara menyaksikan sendiri betapa
gigihnya kami mempertahanakan keyakinan kami selaku pemeluk
agama Kristen Roma Katolik dalam pertemuan itu. Namun
kegigihan kami itu lama-lama menjadi pudar setelah dikikis
sedikit demi sedikit oleh bapak Kyai Bahaudin Mudhary.
Beliau hanya menggunakan kitab Bibel untuk menghadapi
sanggahan-sanggahan kami. Namun akhirnya kami sendiri yang
menyerah. Tidak salah kalau beliau pernah menyinggung dengan
ucapan "senjata makan tuan." Kami akhiri sampai disini saja
dan selanjutnya kami mohon dengan hormat, sudi bapak-bapak
dan saudara-saudara memberikan bimbingan kepada kami yang
masih hijau dalam ajaran-ajaran Islam.
Dengan bimbingan bapak-bapak dan saudara-saudara itu
pasti akan membawa kami menjadi pemeluk agama Islam yang
setia, taat, taqwa sehingga kelak dihadapkan Alloh SWT.
Sekali lagi kami menghaturkan terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
SAMBUTAN H. BAHAUDIN
MUDHARY
Ass. Wr. Wb.
Saudara-saudara, Kami bersyukur kehadirat Alloh SWT.
diikuti panjatan do'a semoga saudara Antonius Muslim Widuri
selaku pemeluk Islam menambah ilmu pengetahuan tentang
keislaman sehingga dapat juga ikut serta melakukan da'wah
Islamiyah di kemudian hari.
Kami menyatakan terima kasih kepada:
- Saudara Markan dengan keikhlasannya mendampingi
saudara Antonius Muslim Widuri memberikan
penjelasan-penjelasan selama diskusi berlangsung. Dan
disamping itu, saudara Markan dengan foto tustelnya telah
mengabadikan diskusi ini selaku kenang-kenangan.
- Saudara Abd. Latif, Stenograf berijazah, yang telah
mencatat, membuat weslag, naskah,sejak dari mula pertama
kali hingga diskusi ini berakhir.
- Saudara Suroto yang memberikan bantuannya berupa tape
recorder.
- Saudara-saudara pengurus Yayasan Pesantren Sumenep
dan saudara-saudara yang telah menyaksikan walaupun
diskusi ini sengaja kami tidak dengan undangan malah oleh
kami direncanakan dengan cara bersembunyi (tertutup),
hanya pertemuan biasa pribadi dengan pribadi saja, akan
tetapi oleh karena saudara-saudara mungkin mendengar
selentingan kabar lalu ingin menyaksikan. Syukur diskusi
ini berlangsung dengan lancar dan tertib, disebabkan
bantuan saudara-saudara.
- Saudara A. Zainudin dengan ikhlas telah menyediakan
tempat dan sekedar penawar haus.
- Saudara A. Rofiq dan saudara Muhd. Nawir Rasyidi
dengan ikhlas pula telah menyediakan santapan sekedar
selamatan.
Semoga amal-amal saudara yang kami sebutkan, dikaruniai
ganti lipat ganda dari Alloh SWT. Amin.!
Saudara-saudara, perasaan kami sulit dilukiskan dengan
kata-kata, namun perasaan itu tetap tinggal di dalam badan
rasa (gevolehslichaam) tak mungkin lenyap dan
dilenyapkan.
Saudara-saudara, merubah kepercayaan, merubah keyakinan
hidup seseorang bukan pekerjaan enteng. Akan tetapi bukan
pekerjaan mustahil untuk diusahakan. Karena yang mustahil
itu tidak mesti mustahil untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Akan tetapi usaha semacam itu membutuhkan tidak
sedikit ketabahan dan kesabaran,tidak sedikit energi, tidak
sedikit pengorbanan.perasaan dan waktu. Sebab usaha dalam
hal itu Alloh melarang paksaan, namun Alloh SWT. selalu
menganugrahkan karunia dan petunjukNya atas hamba yang
dikehendakiNya.
Selanjutnya kita harus selalu menyadari untuk memupuk
toleransi agama. Kita tidak mempersoalkan "mayoritas" atau
"minoritas" di bidang agama, melainkanperanan kita ialah di
bidang "dakwah" dengan segala macam corak dan bentuk yang
dibenarkan oleh hukum yang berlaku.
Setiap individu masyarakat, bangsa yang memperuncing
perbedaan agama dalam lingkungan maupun di dalam negara,
akan senantiasa mengalami kesulitan didalam seluruh bangsa
itu sendiri.
Dulu Pemerintah kolonial Belanda sangat meperhatikan
toleransi, sehingga ke daerah yang kuat keislamannya,
pemerintah Kolonial tidak memberikan izin masuk agama
Kristen baik Katolik maupun Protestan, padahal Ratu Belanda
adalah Protestan dan Pemerintah Belanda kerap kali dipegang
oleh orang Katolik. Presiden Soeharto (ketika masih menjabat
Presiden) dalam pidato kenegaraan pada tgl 17 Agustus 1967
antara lain beliau berkata: "Bangsa Indonesia
sungguh-sungguh merasa bahagia,bahwa kita mempunyai tradisi
yang baik mengenai toleransi agama ini."
Semoga dicukupkan sekedar sambutan kami ini.
Wass. Wr. Wb.
|