|
BAB 1. NASKAH-NASKAH KUNO MANAKAH YANG KITA
MILIKI TENTANG "INJIL BARNABAS"?
Terbitan Barn dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan
Barn yang sudah beredar dalam bahasa asing. Menurut
penelitian kami ada tiga terbitan Barn dalam bahasa
Indonesia:
- Indjil Barnaba terdjemahan J. Bachtiar Affandie,
Djilid ke-I
(1969)1;
- Indjil Barnabas, terdjemahan dari bahasa Arab, oleh
Husein Abubakar dan Abubakar
Basjmeleh2;
yang berisi a.l. banyak catatan pinggir ayat-ayat
Alkitab, yang diambil dari terjemahan Lonsdale and Laura
Ragg (lihat di bawah);
- Terjemah Injil Barnabas, dengan diberi notasi
ayat-ayat Qur'an, oleh Rahnip M,
B.A.3
Berhubung terjemahan Barn yang dilakukan oleh J. Bachtiar
Affandie tidak dapat kami peroleh, penelitian kami secara
khusus diarahkan pada kedua terjemahan yang lain. Terlebih
dahulu perlu dikemukakan bahwa terjemahan Husein Abubakar
dan Abubakar Basjmeleh jauh lebih baik dibandingkan dengan
terjemahan Rahnip (periksa Catatan nomor 2
dan 3).
Jelaslah buku-buku tersebut merupakan terjemahan dari
bahasa asing. Karena kami berusaha untuk mencari naskah Barn
yang paling tua, kami bertanya-tanya terbitan Barn manakah
yang dipakai sebagai dasar terjemahan Indonesia.
Abubakar/Basjmeleh menggunakan terbitan Barn dalam bahasa
Arab. Tentu saja terbitan bahasa Arab itu pun merupakan
terjemahan pula. Bagaimanakah terjadinya terjemahan bahasa
Arab ini? Besar kemungkinannya terbitan bahasa Arab
merupakan terjemahan dari terbitan Barn dalam bahasa
Inggris. Dan terbitan bahasa Inggris itu pun merupakan
terjemahan dari naskah Barn dalam bahasa Italia yang kita
miliki. Yang belum jelas bagi kita ialah apakah untuk
terjemahan bahasa Arab dipakai juga naskah bahasa Italia.
Terjemahan Rahnip didasarkan atas terbitan Barn dalam
bahasa Inggris yang merupakan terjemahan dari naskah bahasa
Italia, seperti dikemukakan dalam "Kata Pengantar" dari buku
Rahnip.
Mungkin anda agak bingung dengan segala macam terjemahan
Barn, karena itu pada bagan di bawah ini digambarkan apa
yang diuraikan lebih dahulu:
Naskah "injil Barnabas" dalam bahasa Italia
| |
| |
|? Terjemahan Inggris
| | |
| | |
Terjemahan Arab <----------+ |
| |
| |
Terjemahan Indonesia Terjemahan Indonesia
| |
| |
Abubakar/Basjmeleh Rahnip
Jadi jelaslah terbitan-terbitan bahasa Indonesia tersebut
merupakan terjemahan dari terjemahan. Semua terbitan itu
bersumber pada naskah bahasa Italia dan terjemahannya dalam
bahasa Inggris yang turut dibubuhkannya. Terbitan naskah
bahasa Italia dan terjemahan bahasa Inggris dilakukan oleh
Lonsdale Ragg dan Laura Ragg pada tahun 1907 (di Oxford, At
the Clarendon Press). Memang baru sesudah tahun 1907 banyak
orang menaruh perhatian kepada Barn.
Dengan demikian semua terbitan yang kita kenal bersumber
pada naskah bahasa Italia yang dicetak pada tahun 1907
dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris, disertai kata
pengantar yang kritis, dalam mana dibuktikan kepalsuan
"injil Barnabas". (Yang menarik, meskipun terbitan Lonsdale
Ragg dan Laura Ragg tersebut digunakan oleh berbagai pihak
sebagai dasar terjemahan mereka, namun kata pengantar yang
kritis itu tidak ikut diterjemahkan). Naskah Barn bahasa
Italia yang dipakai oleh Lonsdale Ragg dan Laura Ragg kini
disimpan di dalam perpustakaan negara di Wina, Austria.
Marilah kita tinjau naskah Barn tersebut. Naskah itu
terdiri dari 222 fasal. Kalau diperiksa cara penulisannya,
kertas yang dipakai dan cara naskah itu dijilid ternyata
naskah itu tidak lebih tua dari pertengahan kedua abad ke-16
sesudah Masehi, karena cara menulis, macam kertas yang
dipakai dan cara menjilid tidak dikenal sebelum masa itu.
Bahasa Italia yang digunakan memperlihatkan banyak
kesalahan. Sering kali huruf "h", misalnya, ditambahkan;
padahal sebetulnya dalam bahasa Italia sama sekali tidak
perlu. Contoh: "anno" (tahun) menjadi "hanno". Demikian pula
kata "Chrissto" ditulis dengan dua huruf "s" padahal cukup
satu saja. Boleh dikata bahasa yang dipakai dalam naskah itu
merupakan campuran dari dua dialek Italia, yakni dialek
Tuska dan dialek Venezia. Lagipula terdapat banyak salah
ejaan yang tak dapat dibenarkan, baik dari sudut dialek
Tuska maupun dialek Venezia. Kedua dialek tersebut digunakan
di kota universitas Bologna (Italia). Di kota itu ada
mahasiswa yang berasal dari Spanyol. Seorang cendekiawan
Spanyol, Prof. M. de Epalza, membuktikan bahwa banyaknya
kesalahan ejaan dalam "injil Barnabas"' adalah khas bagi
seseorang yang menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa
ibu. Selanjutnya masih dapat dikemukakan bahwa kemungkinan
besar Barn bukan terjemahan ke dalam bahasa Italia dari
bahasa lain. Sebab apabila suatu buku diterjemahkan sering
kali bahasa aslinya masih nampak samar-samar dalam susunan
kalimatnya, gaya bahasanya, dan lain-lain. Hal itu tidak
kelihatan pada Barn, sehingga boleh dikatakan bahwa naskah
"injil Barnabas" yang asli dikarang dalam bahasa Italia.
(Bahasa Italia sendiri belum ada pada masa hidup Yesus, dan
baru pada abad ke-13 merupakan bahasa tulisan).
Selanjutnya yang menyolok ialah bahwa pada pinggiran
banyak halaman naskah tersebut di sana-sini dibubuhi catatan
dalam bahasa Arab. Mutu bahasa Arabnya pun buruk, lagipula
pengarang membuat banyak kesalahan. Jelaslah bahwa catatan
itu ditulis oleh orang yang sama yang mengarang naskah Barn
tersebut.4
Bagaimanakah naskah itu sampai tersimpan di perpustakaan
negara di Wina. Untuk mengetahui asal-usulnya kita harus
kembali dalam sejarah. Pada tahun 1718, diterbitkan buku
karangan John Toland berjudul "Nazarenus". Dalam buku itu
ditulis:
"Dalam karangan ini terlebih dahulu dimuat
sejarah singkat tentang injil yang baru, yang saya temukan
di kota Amsterdam pada tahun 1709, yakni sebuah Injil Islam
yang belum pernah dikenal dan diketahui di antara orang
Kristen. Adapun orang yang memberitahukannya kepada saya
(Tuan Cramer, konsul raja Prusia yang tinggal di Amsterdam),
menerimanya dari perpustakaan pribadi seorang yang mulia dan
berwibawa di kota tersebut, yang selama hidupnya sering
mengemukakan penghargaannya atas kitab tersebut."
Siapakah gerangan orang yang "mulia dan berwibawa" itu?
Yang menarik perhatian ialah bahwa sejarawan berkebangsaan
Italia, Gregorio Leti (meninggal tahun 1701), pernah tinggal
dan bekerja di Amsterdam. Dia adalah penulis biografi Paus
Sixtus V (1585-1590). Leti berganti agama dan memeluk agama
Kristen Protestan, kemudian melarikan diri ke negeri Belanda
dan menjadi sejarawan kota Amsterdam. Menantunya, seorang
ahli teologi bernama Jean le Clerc (1637-1736), dalam tahun
1718 menulis analisis tentang Barn yang dimuatnya dalam
kumpulan karangan yang diterbitkannya.
Gregorio Leti inilah yang dimaksudkan oleh Toland dengan
"orang yang mulia dan berwibawa". Setelah Leti meninggal
perpustakaannya dilelang. Dari ungkapan negarawan Cramer dia
memperoleh kitab Barn dari perpustakaan seorang yang baru
meninggal. Cramer kemudian menjual kitab itu kepada Pangeran
Eugene dari Savoye. Dan dari perpustakaan Pangeran Eugene
kitab Barn akhirnya pindah ke perpustakaan negara di Wina
dan tersimpan sampai hari ini.
Tentang sejarah naskah Barn dari akhir abad ke-16 sampai
tahun 1700 tidak diketahui orang.
Di samping naskah Barn dalam bahasa Italia ada juga
naskah dalam bahasa Spanyol. Apakah yang kita ketahui
tentang naskah itu? Pada tahun 1734 diterbitkan Qur'an dalam
bahasa Inggris yang dikerjakan oleh Sale. Dalam kata
pengantar dan catatan oleh Sale antara lain disebut Barn. Ia
tahu tentang buku karangan John Toland yang kami sebut di
atas. Dan dari Dr. Holmes dipinjamnya Barn dalam terjemahan
bahasa Spanyol. (Dari karangan Dr. White kami tahu sedikit
tentang terjemahan bahasa Spanyol itu). Lama sekali kami
mengetahui adanya terjemahan Barn dalam bahasa Spanyol hanya
dari kutipan-kutipan yang diberikan oleh Sale dan Holmes.
Namun beberapa tahun yang lampau diketemukan naskah Barn
dalam bahasa Spanyol, yakni di Sydney (Australia), yang
berisi sebagian besar dari "injil" Barnabas. Naskah tersebut
berasal dari abad ke-18, dan entah dipakai oleh Sale, entah
merupakan salinan dari naskah yang dipergunakan oleh
Sale5. Naskah
bahasa Spanyol adalah terjemahan dari bahasa Italia yang
dilakukan oleh seorang Muslim berkebangsaan Spanyol bernama
Mustafa de Aranda. Dalam kata pendahuluan naskah bahasa
Spanyol dikemukakan bahwa naskah bahasa Italia oleh seorang
rahib Kristen bernama Fra Marino diketemukan dan dicuri dari
perpustakaan Paus Sixtus V (1585-1590), ketika Paus sedang
tidur sejenak di perpustakaannya. Setelah naskah itu
dibacanya, Fra Marino menganut agama Islam. Ada alasan untuk
menduga bahwa ceritera tentang diketemukannya dan dicurinya
naskah itu hanya merupakan isapan jempol belaka, sebab dalam
Barn sendiri dimuat ceritera semacam itu, yakni fasal 191
dan 192. Dalam fasal-fasal tersebut oleh seorang ahli taurat
diceriterakan kepada Yesus bahwa ia pernah melihat kitab
yang sungguh-sungguh merupakan kitab Musa, ditulis oleh Musa
dan Yosua, yang di dalamnya dinyatakan bahwa Ismael adalah
ayah Sang Mesias; akan tetapi imam agung yang menyaksikan
percakapan itu melarangnya untuk membaca kitab tersebut. Ada
kemungkinan bahwa fasal 191 dan 192 memberikan gambaran
pribadi tentang pengarang Barn! Apalagi pengarang kitab Barn
adalah seorang kelahiran Spanyol dan dalam kata pendahuluan
naskah bahasa Spanyol disinggung tentang Paus Sixtus V
(akhir abad ke-16), jadi besar kemungkinannya kedua naskah
tersebut dikarang oleh orang yang sama.
Kesimpulannya ialah: ada dua naskah kuno Barn; yang satu
isinya lengkap, dikarang dalam bahasa Italia dan berasal
dari abad ke-16; yang lain tidak lengkap dan merupakan
terjemahan dalam bahasa Spanyol dari abad ke-18.
Perlu kita perhatikan bahwa dari kitab-kitab yang
terkumpul dalam Perjanjian Baru, kita miliki ratusan naskah
dalam bahasa Yunani yang jauh lebih-tua dari kedua naskah
Barn itu!
Setelah kita selidiki penanggalan naskah-naskah Barn,
dalam bab yang berikut akan dijawab pertanyaan: Kapankah
Barn dikarang?
- Catatan kaki:
- 1 Penerbit C.V.
Jasana, Djakarta.
- 2 C.V. Pelita,
Bandung (1970).
- Dalam terjemahan ini dimuat banyak catatan yang
berasal dari Ragg bersaudara yang menunjuk pada
Perjanjian Baru. Ditambah dengan pembagian menurut fasal
dan ayat yang tidak terdapat dalam naskah aslinya.
- Kalau terjemahan itu kita bandingkan dengan naskah
bahasa Italia atau dengan terjemahan Ragg, ternyata ada
beberapa kekeliruan. Misalnya:
- Fasal8: Roma, seharusnya Ramah (mungkin salah cetak?)
- Fasal 14 dan 19: Bahasa Italia: iessu dan Jesu; Ragg:
Jesus; Abubakar: Al-Masih (seharusnya Yesus)
- Fasal 145 Bahasa Italia: nosstro signore; Ragg: our
Lord; Abubakar: Bapak kita (seharusnya: Tuhan kita)
- Fasal 152:Bahasa Italia: pero poriamo uedere d
nosstro DIO in hoggni loch; Ragg: wherefore we can see
our God in every place; Abubakar: Dari itu tidak mungkin
kami melihat-Nya di tiap tempat (seharusnya: sebab itu
kami dapat melihat Allah kami d i tiap tempat).
- Mungkin berbagai-bagai kesalahan ini disebabkan
karena Abubakar/Basjmeleh menggunakan naskah Barn bahasa
Arab untuk terjemahan mereka.
- 3 Penerbit PT Bina
Ilmu, Surabaya (1980)
- Dalam catatan-catatan yang dibnat oleh Rahnip sering
kali diberi penunjukan kepada Quran.
- Menurut hemat kami terjemahan Abubakar/Basjmeleh
lebih baik daripada terjemahan Rahnip. Sayang sekali
terdapat banyak kekeliruan oleh Rahnip dalam
menterjemahkan naskah bahasa Inggris ke dalam bahasa
Indonesia.
- Berikut ini beberapa contoh:
- Fasal 5: before he was conceived, diterjemahkan:
setelah ia dikandung, (seharusnya: sebelum ia dikandung).
- Fasal 35:... knew that God of that mass of earth was
to take one hundred and forty and four thousand signed
with the mark of prophesy ..., diterjemahkan: ... telah
tahu, bahwa Allah dari Massa bumi itu untuk mengambil
144.000 isyarat dengan perlambang Nubuat ... (lebih baik
diterjemahkan ... telah tahu bahwa Allah dari massa bumi
itu akan mengambil 144.000 orang yang ditandai dengan
perlambang nubuat.
- Fasal 82: the year of Jubilee, diterjemahkan: tahun
(Yubilee) hari peringatan, lebih baik diterjemahkan:
tahun Yobel.
- Fasal 97: Unworthy though I am to untie his hosen,
diterjemahkan: Tiada selayaknya walaupun aku adalah
membuka ikatan kaus kaki (sepatu)nya, lebih baik
diterjemahkan: Walaupun saya tidak layak untuk melepaskan
kaus kakinya.
- Fasal 98: ... none should call Jesus the Nazarene,
prophet of the Jews, either God or son of God,
diterjemahkan: ... tidak seorang pun akan menyebut Yesus
orang Nazareth itu Nabi orang-orang Yahudi; tidak juga
Allah atau Putra Allah, lebih baik diterjemahkan: ...
tidak seorang pun akan menyebut Yesus orang Nazaret" nabi
orang-orang Yahudi itu dengan Allah atau anak Allah.
- Fasal 152: kata-kata bahasa Aram Adonai Sabaoth
diterjemahkan dengan Keributan Sabbath! Lebih baik
kata-kata itu tidak diterjemahkan (sebagaimana dilakukan
pula oleh Rahnip dalam fasal 20: ungkapan Elohim Sabaoth
tidak dialihbahasakan). Apabila Adonai Sabaoth mau
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kiranya dapat
dialibbahasakan dengan Tuhan semesta alam.
- Fasal 194:... possessing with his sisters Magdala and
Bethany ... diterjemahkan: ... mempunyai saudari
perempuan Magdala dan Bethani..., seharusnya ...
mempunyai bersama saudari-saudarinya, Magdala dan
Betani...
- Membingungkan pula kalau Christ diterjemahkan dengan
Almasih, dan Messiah dengan Messiah, kata terakhir ini
bukan kata Indonesia. Lebih baik kalau Christ (yang
memang berarti Al-Masih, namun kemungkinan besar tidak
diketahui oleh pengarang Barn.) dialihbahasakan dengan
Kristus, dan Messiah dengan Al-Masih atau Mesias.
- 4 Lihat L. Cirillo,
L'Evangeli de Barnabe, Recherches sur la composition et
l'origine, Texte et traduction, Paris, 1977. Namun buku
ini banyak kekurangannya, periksa J. Slomp,
Islamochristiana, IV, 1978 (Centre of studies for
Muslim-Christian Dialogue, Roma), hlm. 67-111.
- 5 Lihat J.E.
Fletcher, "The Spanish Gospel of Barnabas, Novum
Testamentum, Vol. XVIII (1976), hlm, 314-320.
|