BAB 4. ISI "INJIL" BARNABAS
Kitab Barn tebal sekali bila dibandingkan dengan
kitab-kitab Injil yang terdapat dalam Perjanjian Baru.
Jumlah fasalnya adalah 222. Banyaknya fasal itu mengingatkan
kita akan kitab-kitab Diatessaron yang timbul sepanjang
sejarah Gereja. Dalam kitab Diatessaron bahan-bahan dari
keempat Injii digabungkan dan dijadikan satu. Dan memang ada
kitab-kitab Diatessaron yang dikarang dalam bahasa Venezia
dan dalam dialek Tuska. Nah, Barn pun untuk sebagian terdiri
dari bahan-bahan yang terdapat dalam keempat Injil
Perjanjian Baru. Kaitannya dengan beberapa Diatessaron
bahasa-bahasa Italia sangat jelas kalau kita periksa isi
Barn fasal 1-9. Dalam Barn 1-9 berturut-turut kita baca
tentang: -- pemberitahuan tentang kelahiran Yesus -- mimpi
Yusuf -- sensus penduduk -- kelahiran Yesus -- para gembala
-- Yesus disunat -- para majus -- mimpi para majus -- Yesus
diserahkan kepada Tuhan di Bait Allah -- pembunuhan
kanak-kanak di Betlehem -- pengungsian ke Mesir -- tindakan
Yesus di Bait Allah.
Para pembaca yang mengenal isi Perjanjian Baru melihat
bahwa bahan-bahan tersebut merupakan gabungan dari Injil
Matius dan Injil Lukas Yang menarik perhatian ialah bahwa
dalam sebuah Diatessaron dialek Tuska (fasal 3; 5-9; 12)
peristiwa-peristiwa tersebut di atas diceriterakan dalam
urutan yang sama; sedangkan peristiwa-peristiwa dalam Barn
fasal 3-9 sejajar dengan fasal 6-11 dalam Diatessaron dialek
Venezia. Demikian juga masih dapat ditunjuk persamaan lain
antara Barn dengan kedua Diatessaron tersebut.
Dalam fasal 9 kita baca tentang segala macam kejadian
lain dari hidup Yesus dan ajaran Yesus dengan tekanan pada
ajaran Yesus. Isinya kurang lebih dua pertiga diambil dari
keempat Injil. Misalnya, Yesus menyembuhkan seorang kusta
(fasal 11); Yesus memilih 12 rasul (fasal 14); Perlukah
membayar pajak (fasal 31); dan seterusnya.
Ada juga bagian-bagian yang sama sekali tidak mempunyai
ikatan dengan Injil-Injil Perjanjian Baru" misalnya judul
fasal 22 yang berbunyi, "Keadaan yang
menyedihkan dari orang yang tidak disunat: seekor anjing
lebih baik daripada mereka", atau percakapan antara
Abraham dengan ayahnya (fasal 26). Dalam fasal 35 kita baca
tentang terjadinya pusat: setan meludahi manusia, dan
Gabriel membuang ludah itu dan terjadilah pusat.
Peranan Ismael amat menonjol pula: di antara 10 orang
kusta yang disembuhkan terdapat seorang Ismaeli (fasal 19);
Abraham harus mengorbankan anaknya Ismael (fasal 44); kitab
Torah dikarang oleh seorang Ismaeli (fasal 192), dan Allah
adalah Allah Abraham, Ishak dan Ismael (fasal 212).
Isi fasal-fasal terakhir banyak bedanya dengan keempat
Injil. Sesudah perjamuan Paskah dan pengkhianatan Yudas,
Yesus mau ditangkap. Ketika serdadu-serdadu mendekati Yesus
"tibalah para malaikat kudus dan
diambilnya Yesus dari jendela yang menghadap ke sebelah
selatan. Diangkatnya Yesus dan diletakkannya di surga yang
ketiga di tengah-tengah para malaikat yang memuji-muji Allah
untuk selama-lamanya" (fasal 215). "Dan berubahlah wajah Yudas menjadi wajah
Yesus, sehingga Yudas ditangkap dan disalibkan, padahal
disangka Yesus yang dibunuh! Ketika Yudas meninggal dan
dikubur, para murid Yesus datang dan mencari mayat Yudas,
karena disangkanya tubuh Yesus" (fasal 218). Dalam
fasal 219 Yesus menampakkan diri kepada ibunya dan beberapa
orang lain. Dalam fasal yang berikutnya (fasal 220) Yesus
berbicara kepada Barnabas, katanya, "Meskipun aku tiada bersalah di dunia, aku
disebut 'Allah' dan 'Anak Allah', maka supaya aku tidak akan
diejek oleh setan-setan pada hari kiamat, Allah berkehendak
agar aku diejek oleh manusia dengan matinya Yudas yang
dikira akulah yang telah mati di kayu salib. Dan ejekan itu
akan terus berlangsung sampai datangnya Muhammad Rasul
Allah, yang apabila ia datang akan mengungkapkan penipuan
kepada mereka yang percaya akan syariat Allah". (Ayat
ini aneh sekali. Andaikata Barn dikarang pada abad pertama,
pengarangnya sudah tahu bahwa kitabnya akan tersembunyi
sampai datangnya Muhammad. Lalu mengapa kitabnya itu
ditulisnya?) Yesus diangkat ke surga oleh empat malaikat
(fasal 221). Fasal 222 merupakan fasal terakhir yang berisi
serangan atas mereka yang menyebut Yesus Anak Allah seperti
dilakukan oleh Paulus.
Yang menyolok dalam isinya ialah bahwa Yohanes Pembaptis
sebagai perintis jalan Yesus (periksalah dalam keempat
Injil: Matius 3, Markus 2, Lukas 3 dan Yohanes 1) sama
sekali tidak disebut-sebut dalam Barn. Mungkin hal itu
disebabkan karena Yesus, yang dalam Barn disebut Mesias,
bertindak sebagai perintis jalan, semacam Yohanes Pembaptis
bagi Muhammad. Padahal Yohanes Pembaptis disebut dalam
Al-Quran (Surah 19:12-15). Tentu saja timbul berbagai-bagai
pertanyaan apa sebabnya Barn membungkam tentang Yohanes
Pembaptis.
Menyolok pula bahwa, berbeda dengan isi Injil-Injil,
Barnabas merupakan salah seorang dari 12 murid (fasal
14:100), bahkan seorang murid yang dengannya Yesus
mengadakan percakapan-percakapan khusus (fasal 112:221).
Dalam Perjanjian Baru Barnabas tidak termasuk orang-orang di
sekitar Yesus. Baru dalam kitab Kisah Para Rasul (4:36, dan
seterusnya) sesudah kebangkitan Yesus, kita dengar tentang
seorang bernama Barnabas, namun orang itu tidak disebut
dalam keempat Injil. Jadi di sini pun kita lihat adanya
kekeliruan sejarah dalam Barn.
|