BAB 5. KESIMPULAN-KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Barn sudah pasti tidak dikarang oleh seorang yang
mengenal Yesus atau salah seorang Rasul. Kitab Barn pasti
tidak berasal dari abad-abad pertama sesudah Masehi. Dari
Gereja Purba, yakni abad-abad pertama sesudah Masehi, kita
sama sekali tidak memiliki satu naskah pun dari Barn, dan
tidak ada bukti bahwa naskah Barn pernah dikenal oleh Gereja
Purba. Karena kurun jaman antara Barn dengan abad pertama
sesudah Masehi sedemikian jauhnya, tidak ada satu alasan pun
untuk menempatkan Barn sederajat bahkan melebihi Injil-Injil
Perjanjian Baru.
Pengarang Barn hidup lebih dari sepuluh abad sesudah
Masehi, sekurang-kurangnya sesudah tahun 1300 dan
kemungkinan besar dalam abad ke-16.
Ada kemungkinan sebagai orang Yahudi yang menjadi korban
inkuisisi Gereja Katolik Roma dan dipaksa hidup sebagai
orang Kristen, Kemudian dia berkenalan dengan agama Islam
dan agaknya merasa tertarik kepada agama ini. Lalu
dikarangnya Barn untuk menunjukkan kepada orang akan arti
Muhammad.1
Jadi meskipun Barn mengandung banyak bahan dari
Injil-Injil Perjanjian Baru, jelaslah arah pokoknya dan
tujuan utama Barn berlainan sekali dengan arah dan tujuan
keempat Injil.
- Catatan kaki:
- 1 Periksa Jan
Slomp. Pseudo Barnabas in the context of Muslim-Christian
Apologetics, dalam Al-Mushir XVl (1474). hlm. 123-126.
|