BIBLE:
Frequently Asked Questions


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel |

 

Question No.14

In the Epistle of Paul to Romans, it reads; "that if you confess with your mouth Jesus as Lord, and believe in your heart that God raised him from the dead, you shall be saved; for with the heart man believes, resulting in righteousness, and with the mouth he confesses, resulting in salvation." (Roman 10:9-10, NASB). The salvation is assured to us Christians who confess with our mouth and heart; Jesus Christ to be our Lord. What do Muslims have for their salvation?

Dalam Surat Paulus yang dikirim kepada orang Rumawi, tertera; 'jika kamu mengakui dengan mulutmu Yesus adalah Tuan, dan percaya hatimu bahwa Allah menaikkannya dari kematian, kamu akan diselamatkan; karena dengan hati manusia percaya, hasil dari kebenaran, dan dengan mulut dia mengakui, menghasilkan keselamatan." (Rumawi 10:9-10, NASB). Keselamatan terjamin kepada kami orang-orang Kristen yang mengakui dengan mulut dan hati kami; Yesus Kristus menjadi Roh Kudus kami. Apakah orang-orang Muslim punya untuk keselamatan mereka?

Answer No.14

This is a preferred verse with the evangelist missionaries. It is one of the bases of the Christianity propagated by Paul and needs to be addressed in detail and from various perspectives.

Ayat ini disukai oleh pengabar Injil. Salah satu dari dasar-dasar agama Kristen disebarkan oleh Paulus dan harus dibahas secara rinci dan dari bermacam perspektif.

1. This is a quotation from one of the Epistles (letters) written by Paul. While reading a passage from an Epistle one has to bear in mind that these letters when written by the author, were a sort of discourse containing religious instructions and admonitions, and, were not intended to form a part and parcel of the canonical Scripture.

1. Kutipan ini dari seorang sahabat Isa Almasih (surat-surat) yang ditulis oleh Paulus. Jika membaca ungkapan dari seorang sahabat Isa , seseorang harus berpikir bahwa surat-surat ini ketika ditulis oleh penulis, adalah sebuah ceramah/petunjuk keagamaan dan nasehat-nasehat, dan tidak diharapkan membentuk sebuah bagian dan bingkisan dari Kitab Suci resmi.

2. To substantiate the above claim, please read 1 Corin 7:25-26 and 7:40. Here Paul writes; "I give an opinion"; "in my opinion" and "I think" (twice). Whereas, Jesus - the prophet of God, admitted; "... and I do nothing on my own initiative, but I speak these things as the Father taught me." (John 8:28). One has to differentiate "my opinion" and "my thought" from the "inspired" or the divinely "tutored" document.

2. Untuk mendukung pernyataan di atas, silahkan baca 1 Korintus 7:25-26 dan 7:40. Disini Paulus menulis: "Saya berikan sebuah pendapat"; "dalam pendapat saya" dan "saya pikir" (dua kali). Dimanapun, Yesus - Rasul Allah, diakui; ."..dan Aku tidak melakukan apapun atas kehendakKu sendiri, tetapi Aku mengajarkan hal-hal yang diajarkan Bapa kepadaKu." (Yohanes 8:28). Sesorang haru membedakan antara "pendapat saya" dan "saya pikir" dari "diilhami" atau dokumen "diajarkan" dari wahyu.

3. In 2 Corin 12:16, Paul - a zealous persecutor of the disciples that overnight became a fervent propagator of 'Christianity', makes a perplexing statement; "... crafty fellow that I am, I took you in by deceit." Jesus was a righteous prophet propagating the 'Kingdom of God'. His mission was, alike every other Jewish prophet, to glorify God alone.

3. Dalam 2 Korintus 12:16, Paulus - seorang penganiaya yang menjadi mualim yang kuat dari 'Kristiani, membuat sebuah pernyataan membingungkan; ."..dalam kelicikkanku, aku telah menjerat kamu dengan tipu dayaku." Yesus seorang mualim Nabi yang benar 'Kerajaan Allah'. Misinya adalah sama setiap rasul Yahudi lain, memuja Allah saja.

4. Imagine, you are at a crossroads. There are three signs. Paul transcribes; Take the Left turn to reach the Destination. Jesus transcribes; Take the Right turn. The Old Testaments transcribes; Take the Right turn. Which way should you be headed if you wish to reach the Destination with certainty? Please bear this viewpoint in mind, while comparing various passages from the Bible.

4. Bayangkan, kamu berada dipersimpangan jalan. Ada tiga buah tanda. Paulus mencatat; Beloklah Kiri untuk mencapai Tujuan. Yesus mencatat; Beloklah kekanan. Catatan Perjanjian Lama; Beloklah kekanan. Jalan yang mana yang seharusnya bila kamu pilih. Tujuan dengan pasti? Coba renubgi hal ini dalam pikiran, kemudian bandingkan dengan ayat-ayat dari Injil.

5. Now let us go to Roman 10:9-10, the verses quoted by you in the above question. Please continue reading the succeeding verses, which say; "For the Scripture says, 'Whoever believes in Him will not be disappointed.' For there is no distinction between Jew and Greek; for the same Lord is Lord of all, abounding in riches for all who call upon Him; for 'Whoever will call upon the name of the Lord will be saved." (Roman 10:11-13).

5. Sekarang kita baca Rumawi 10:9-10, ayat-ayat yang kamu kutip dalam pertanyaan diatas. Teruskan baca ayat-ayat berturut-turut, yang dikatakan; "Karena Kitab Suci berkata, Barangsiapa yang percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.' Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani; karena Tuhan yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua yang berseru kepadaNya; sebab 'Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." (Rumawi 10:11-13).

Note: The editors of the New Testament have created confusion by translating the Greek word 'Theos' (meaning, God) as "Lord." And, the Greek word 'Kurios' (meaning, Master, Owner, Head of a house) as "Lord," as well. For those who consider Jesus to be God, it may not make any difference, but for the rest it does.

Catatan: Para editor dari Perjanjian Baru telah membuat kerancuan dengan menterjemahkan kata Latin 'Theos' (artinya, Allah) sebagai "Tuhan." Dan kata Yunani 'Kurios' (artinya, Pemimpin, Pemilik, Kepala rumah) sebagai "Tuhan," juga. Bagi mereka yang menganggap Yesus menjadi Allah, hal ini tidak membuat perbedaan, tetapi bagi yang lain menjadi berbeda.

6. To resolve the dilemma as to who is this "the same Lord" who is the Lord of Jews, of Greeks and of all; let us go to verses 3:29-30 in the same Epistle. It reads; "Or is God the God of Jews only? Is He not the God of Gentiles also? Yes, of Gentiles also-if indeed God is one- and He will justify the circumcised by faith and the uncircumcised through faith." Jews never accepted Jesus as their Prophet or Messiah, leave alone accepting him as their Lord (Master) or as their Lord (God). So, "Lord Jesus" is out of the picture, leaving "Lord the God" to be the "one God" of all.

6. Untuk menyelesaikan masalah siapakah "Tuhan yang sama" ini yaitu Tuhan orang-orang Yahudi, Yunani dan bangsa-bangsa lain; ayat-ayat 3:29-30 dalam Kitab Injil yang sama. Bacaannya; "Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain dan Dia akan membenarkan orang-orang yang bersunat karena iman maupun orang-orang tidak bersunat karena iman." Orang-orang Yahudi tidak pernah menerima Yesus sebagai Nabi mereka atau Almasih, membiarkan sendiri menerimanya sebagai Tuhan mereka (Pemimpin) atau sebagai Tuhan mereka (Allah). "Tuhan Yesus" adalah yang keluar dari gambaran, meninggalkan "Tuan Allah" untukmenjadi "Allah satu' dari semua.

7. To answer your specific question, the verse above reads; "Whoever will call upon the name of the Lord (Lord of all) will be saved." We Muslims call upon the name of that Almighty God, the God of all, who pronounced His Commands to Adam, Noah, Abraham, Ishmael, Isaac, Jacob, Moses, David, Solomon, Jesus, Muhammad and many others (peace be upon all the prophets).

7. Menjawab pertanyaanmu, ayat di atas dibaca; "Siapapun yang menyebut nama Tuhan (Tuhan dari semua) akan selamat." Kami orang-orang Muslim menyebut nama Allah Yang Maha Kuasa, Allah dari semua, yang mengutuskan FirmanNya kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Yacub, Musa, Daud, Sulaiman, Yesus, Muhammad dan lainnya (Salawat kita bacakan untuk semua Rasul-Rasul).

8. BTW, the verses that you have originally quoted has one very portentous underlying theme which you probably might have over looked. It says; "and (if you) believe in your heart that God raised him from the dead, you shall be saved." This sentence conveys there were two separate entities:

8. Namun demikian, ayat-ayat yang telah kamu kutip mengisyaratkan tema yang pokok yang mungkin tidak kamu lihat. Dikatakan; "dan (jika kamu) percaya dalam hatimu bahwa Allah menghidupkannya dari kematian, kamu akan selamat." Kalimat ini menyampaikan bahwa ada dua pribadi yang terpisah:

a. One called Jesus, who was dead and lying motionless in a tomb.

a. Yang seorang adalah Yesus, yang meninggal dan terletak tak bergerak didalam makam.

b. One called God, who was alive and able to perform acts.

b. Yang seorang adalah Allah, yang hidup dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan.

The entity (b) raised the entity (a) that was in an agony.

Pribadi (b) menghidupkan pribadi (a) ada dalam penderitaan.

"And God raised him up again, putting an end to the agony of death ..." Acts 2:24.

"Dan Allah membangkitkan Dia, dengan melepaskan Dia dari sengsara maut ..." Kisah Para Rasul 2:24

I hope you will henceforth recognize "the dead" and "the alive" to be two distinct entities and "un-equal," whenever you think of the "Risen Jesus."

Saya mengharap agar kamu akhirnya memahami bahwa "kematian" dan "hidup" menjadi dua pribadi yang berbeda dan "tidak-sama," dimanapun kamu berpikir "Kebangkitan Yesus."

9. Would it not be an unfair practice on part of the Almighty God to have sent His son as a "Savior to all" thousands of years after Adam. Did not that deprive those born before the Christian Era of "the easy way out" to the Salvation? God cannot be unfair. He is a Righteous God. May be the entire concept is an Innovation.

9. Akan menjadi suatu hal yang tidak fair bagi Allah Yang Maha Kuasa untuk mengutus anakNya sebagai "Juru Selamat bagi semua" beribu-ribu tahun setelah Adam. Tidakkah mencabut kelahiran itu sebelum Tarikh Masehi "cara yang mudah" untuk Keselamatan? Allah tidak dapat tidak adil. Dia adalah Allah yang Maha Adil. Mungkin saja seluruh konsep ini sebetulnya adalah Karangan.

10.Tom Harpur, a former professor of New Testament and an Anglican Minister writes; "Perhaps I am lacking in piety or some basic instinct, but I know I am not alone in finding the idea of Jesus' death as atonement for the sins of all humanity on one level bewildering and on the other morally repugnant. Jesus never to my knowledge said anything to indicate that forgiveness from God could only be granted 'after' or 'because of' the cross." (For Christ's Sake, p.75).

10.Tom Harpur, seorang profesor dari Perjanjian Baru dan pendeta Anglican menulis; "Mungkin saya tak cukup dalam kealiman dalam beberapa nalar dasar, tetapi saya tahu saya tidak sendiri dalam menemukan pendapat dari kematian Yesus sebagai penebusan dosa-dosa dari semua manusia pada bagian pertama yang membingungkan dan lainnya menjijikkan secara moril. Sepengetahuan saya, Yesus tidak pernah mengatakan sesuatupun untuk menunjukkan bahwa keampunan dari Allah hanya didapat 'setelah' atau 'disebabkan' oleh salib" (Demi Tuhan, hal.75).

HOT TIP:

"And there is no other God besides Me, A righteous God and a Savior; There is none except Me. 'Turn to Me, and be saved, all the ends of the earth; For I am God, and there is no other." Isaiah 45:21-22. (please also read Hosea 13:4). When God said; "all the ends of the earth" He righteously meant it to be so. The era of "cross" should make no difference. BTW, if you truly accept the end part of the quoted Isaiah, you have accepted the first half of the 'Confession of Islamic Faith' called "Shahadah."

"Dan tidak ada Allah selain Aku, Allah yang Maha Adil dan Juru Selamat; Tidak ada yang lain kecuali Aku. 'Berpalinglah kepadaKu, dan selamat, seluruh akhir dunia; Sebab Akulah Allah, dan tidak ada lainnya." Yesaya 45:21-22. (baca juga Hosea 13:4). Ketika Allah berkata; "seluruh akhir dunia" Dia yang sepantasnya menjadi Tuhan. Masa "salib" seharusnya tidak membuat berbeda. Namun demikian, jika kamu sungguh menerima akhir bagian dari kutipan Yesaya, kamu sebetulnya telah menerima pertama setengah dari 'Pengakuan Keimanan Islam' disebut "Shahadat."


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team