BIBLE:
Frequently Asked Questions


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel |

 

Question No.5

Jesus said: "Truly, truly. I say to you, unless one is born again, he cannot see the kingdom of God." (John 3:3); I am a "born again" Christian, are you a "born again" Muslim?

Yesus berkata: "Benar, benar, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3); Saya sebagai orang Kristen "lahir kembali," apakah anda sebagai Muslim "terlahir kembali"?

Answer No.5

The truth of the matter is apostle John did not use the phrase "born again." The Greek text reveals, the phrase used by John is "born from above." The Greek word used by John is 'anothen' ('ano' + 'then'), 'ano' means 'above' and the suffix 'then' denotes 'from'.

Kebenaran dari masalah itu adalah rasul Yohanes tidak menggunakan ungkapan "lahir kembali." Teks bahasa Greek menyatakan, ungkapan yang digunakan oleh Yohanes adalah "lahir dari atas." Kata bahasa Latin yang digunakan oleh Yohanes adalah 'anothen' ('ano' + 'then'), 'ano' artinya 'atas' dan akhiran 'then' bermakna 'dari'.

Hence, what Jesus said was "unless one is born from above, he cannot see the kingdom of God." And, that sounds logical. Since none of the living creature is "born from above," no one can see the kingdom heaven during his life time. The concept of being "born again" to see the kingdom of heaven is an innovation to instill the concept of Baptism.

Karena itu, apa yang Yesus katakan bahwa "sesungguhnya jika seseorang lahir dari atas, dia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Dan kedengarannya masuk akal. Karena tidak seorangpun diciptakan hidup, "lahir dari atas," tidak seorangpun dapat melihat Kerajaan Sorga selama masa hidupnya. Konsep "lahir kembali" untuk melihat Kerajaan Sorga adalah suatu pembaharuan untuk menanamkan konsep dari Pembaptisan.

The same word 'anothen' appears in the same Gospel and in the same chapter in verse 31. Here the editors have translated the word as "from above" and not "again." This further supports the logic of Jesus having said; "born from above."

Kata yang sama 'anothen' muncul dalam Ajaran yang sama dan dalam bagian yang sama dalam ayat 31. Disini para redaksi telah menterjemahkan kata itu sebagai "dari atas" dan tidak "kembali." Dukungan ini lebih jauh logika Yesus mengatakan; "lahir dari atas."

To enter the Kingdom of Heaven one has to keep the Commandments. God's distinguished Command known as the 'Covenant of Circumcision' (physically, "in the flesh of your foreskin") was an everlasting Covenant (Compact,Treaty) between God and man. See Genesis 17:10-14.

Memasuki Kerajaan Sorga seseorang harus menerima Firman firman. Terhormatnya Perintah Allah yang diketahui sebagai 'Perjanjian Khitanan' (secara jasmaniah, "dalam daging kulit khatanmu") suatu Perjanjian abadi (kesepakatan, perjanjian) antara Allah dan manusia. Lihat Genesis 17:10-14.

Can an everlasting Treaty be abrogated or revoked unilaterally? Did Jesus abrogate it? No. Jesus was circumcised in the flesh (Luke 2:21). We, Muslim males, are circumcised. Are the male Christians circumcised in the "flesh of their foreskins"? If not, please read the following verse:

Dapatkah sebuah Perjanjian abadi dicabut atau ditarik kembali dengan secara sepihak? Apakah Yesus mencabutnya? Tidak. Yesus disunat (Luke 2:21 dalam usia delapan hari -pent). Kami, lelaki Muslim, disunatkan. Apakah orang-orang Kristen disunatkan dalam (arti dipotong) "daging dari kulit khatan mereka"? Jika tidak, mohon dibaca ayat ini:

Jesus said; "Whoever then annuls (discards) one of the least of these commandments, and so teaches others, shall be called least in the kingdom of heaven; but whoever keeps and teaches them, he shall be called great in the kingdom of heaven." (Mat. 5:19).

Yesus berkata; "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang memelihara1 (HukumTaurat) dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:19).

[1] Dalam Perjanjian baru diartikan: melakukan mungkin maksudnya melaksanakan hukum Taurat tersebut.


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team