DALAM FIRMAN TUHAN
Satu saja Ramalan Penuh
"Dan (ingatlah ketika Isa Putra Maryam
berkata, 'Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku,
yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad' ..." (QS. Ash-Shaff:6).
Sebuah Ciri Umum
Hanya dari pandangan sekilas, pembacaan yang cepat,
penglihatan yang tergesa-gesa pada ayat-ayat sebelumnya,
seorang Muslim akan puas bahwa Yesus Kristus benar-benar
meramalkan kedatangan Nabi Muhammad, utusan Allah. Orang
Islam dibuat bingung atas kekeras-kepalaan, kesombongan dan
lorong impian orang Kristen yang menghalanginya melihat
cahaya dari dalam dirinya dan mendengar-kan hati nuraninya
sehingga tidak dapat mengenali kejelasan tersebut.
Orang Kristen pada gilirannya dibingungkan pada
ke-keras-kepalaannya yang membatu dari orang-orang Yahudi,
bangsa yang dikaruniai kecerdikan yang kreatif, meskipun
terdapat 1001 ramalan pada kitab mereka (Perjanjian Lama)
sehubungan dengan kedatangan Mesias secara keseluruhan
mereka tidak mampu mengenali Tuhan dan 'Juru Selamat'
mereka. Apakah mereka (umat Kristen dan Yahudi) buta?
Tidak. Orang-orang Yahudi atau Kristen tak seharusnya
tahan terhadap kebenaran. Permasalahannya adalah bahwa kita
semua membuat persangkaan sejak kecil. Orang-orang Amerika
menyebutnya telah 'diprogram'.
Membaca ayat-ayat secara biasa atau mendengarkan
ceramah-ceramah dan mendapatkan kepuasan atas diri sendiri
dalam pengetahuan tidak akan menolong penyebaran kebenaran.
Saat ini adalah abad 'Everyman' (setiap orang). Abad profesi
telah berlalu. Adalah tugas setiap Muslim pria, wanita, atau
anak-anak untuk terlibat, sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Ingatlah ayat di atas dengan artinya juga
kutipan yang mendahului dan mengikutinya sehingga Anda
mempunyai bekal untuk membagi dien kita dengan non-Muslim.
Tak ada jalan pintas untuk berda'wah!
Hasilkan Buktimu!
Mungkin saja ini bukan pertama kalinya Anda membaca atau
mendengar tentang ramalan-ramalan dalam kitab Yahudi atau
Kristen sehubungan dengan kedatangan utusan Allah yang
terakhir dan penghabisan Muhammad, rahmat bagi semua
manusia. Dan mungkin pada suatu waktu Anda telah melakukan
sedikit usaha dengan ragu-ragu mengusulkan bahwa Nabi
Muhammmad diramalkan dalam Injil. Tetapi ketika dibutuhkan
bukti, Anda sama sekali tidak dapat, karena Anda tak pernah
melakukan persiapan diri. Ingat, tak ada yang dapat
menggantikan pekerjaan berat. Saya yakin atas apa yang saya
katakan dan saya lakukan apa yang saya ucapkan. Insya Allah.
Saya pribadi mempunyai ingatan berjenis-jenis pilihan
dari Injil dalam selusin bahasa yang berbeda-beda, termasuk
bahasa Arab dan Ibrani. Bukan untuk pameran tetapi karena
pembuktian potongan-potongan agama ini menimbulkan
berjenis-jenis kelompok bahasa yang berguna untuk
menda'wahkan keyakinan kita. Bahasa adalah kunci untuk
memahami hati suatu kaum.
Di Tanah Fir'aun
Tanpa banyak jaminan, saya terlantar di Kairo karena
kekurangan Visa masuk. Seorang pria ramah dari Al-Azhar,
yang sedang mencoba menolong kami mendapatkan dokumen yang
diperlukan, menjadi putus asa dengan keterlambatan tersebut.
Karena harus melaksanakan shalat Jum'at, Ia menarik saya dan
anak laki-laki saya, Yusuf, menuju seorang wanita Mesir yang
masih muda, berpakaian rapi ala Barat.
Setelah mengeluarkan banyak usaha dan waktu, wanita
tersebut kembali kepada kami dengan kabar baik. "40 dolar",
dia berkata.
Saya bertanya, "Untuk apa?" '
"Untuk Visa", dia menjawab. 20 dolar untuk saya dan 20
dolar untuk anak saya.
"Tetapi saya seorang tamu pemerintah", saya memaksa. Dia
berkata bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang itu, maka saya
tersenyum dan membayar.
Dari pembicaraan dan sikap wanita tersebut, saya merasa
dia seorang yang berpendidikan dan berbudaya, sehingga tanpa
ragu-ragu saya menanyakan lagi namanya dalam bahasa Arab
yang terpatah-patah. Tetapi, namanya terlalu asing bagi saya
untuk mengingatnya. Saya menanyakannya lebih jauh: "Apakah
Anda seorang muslim?"
Dia berkata: "Tidak, saya seorang Kristen Mesir." Ini
pembukaan yang saya tunggu-tunggu. Saya mulai: "Tahukah Anda
bahwa sebelum Yesus Kristus meninggalkan dunia, beliau
memberi tahu murid-muridnya," dan saya mulai mengutip,
sekarang dengan bahasa Arab yang sangat teliti sekali,
sebuah ayat dari Injil berbahasa Arab, yang saya ingat untuk
kesempatan khusus seperti ini:
Terjemahannya: Saya tidak perlu menterjemahkan
bahasa Arab di atas kepadanya, karena sebagai seorang Arab
dia mengerti ayat ini dengan sempurna. Tetapi agar dapat
bermanfaaat bagi orang-orang yang tidak mengetahui bahasa
Arab saya akan memberikan yang tepat sama dari Injil
berbahasa Inggris, di mana saya telah bersusah payah
mengingatnya dalam sebagian waktu saya. Anda juga dapat
memanfaatkan sebagian waktu tersebut jika Anda benar-benar
mencintai Dien Allah dan berharap untuk membaginya dengan
yang lain.
"Namun, Aku mengatakan kebenaran ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu. Tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus
Dia kepadamu." (Injil - Yohanes 16:7).
"Al-Moouzzi" Sang Penghibur
Saya sangat memohon kepada saudara saya yang dapat
membaca kutipan berbahasa Arab untuk mengingatnya bersama
dengan terjemahan Inggris di atas dan mencari kesempatan
untuk menggunakannya. Pelajari ayat-ayat tersebut bersama
dengan bahasa lain yang Anda ketahui. Tentunya akan ada
perbaikan pada kelancaran dan keahlian Anda dalam
mengajarkan Islam ke orang lain.
Kata "comforter (penghibur)" di atas dalam bahasa Arabnya
adalah "Al-Maaouzzi". Saya bertanya pada wanita tersebut:
"Siapakah Al-Maaouzzi pada ramalan tersebut?"
Dia berkata, "Saya tidak tahu".
Dia jujur. Maka saya mengatakan bahwa kami diberitahu
dalam Al-Qur'an bahwa Yesus Kristus telah berkata kepada
murid-muridnya:
"... dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad) ... " (QS. Ash-Shaff 6).
Saya melanjutkan, "Ahmad ini nama lain untuk Muhammad,
dan Muhammad adalah Moouzzi "
"Sangat aneh," dia berseru, "Orang-orang Mesir ini"
(maksudnya umat Islam Mesir) "mengajak kami ke bioskop,
mereka mengajak kami" (maksudnya wanita kristen) "untuk
menari, tetapi tidak ada yang pernah mengatakan Moouzzi
ini!" Melalui wanita tersebut Allah Subhanahu wa Ta'ala
mempersenjatai saya dengan palu seberat 14 pound sebelum
meninggalkan bandara Kairo, Alhamdulillah! Dan, saya telah
mempergunakan palu tersebut.
Kesatuan penjelasan tentang Penghibur/Al-Moouzzi pada
Yohanes 16:7 dan Ahmad/Muhammad pada kitab suci Al-Qur'an
surat Ash-Shaff ayat 6 akan diletakkan dalam tempat ketika
menjelaskan ayat tersebut di awal bab ini.
Pembenaran Yang Berkaitan Dengan Injil
Ingat, pada abad 6 Masehi, ketika Muhammad melagukan
firman Allah yang secara sistematik "diletakkan dalam
mulutnya" Injil berbahasa Arab belum diterjemahkan. Beliau
tak mungkin pernah mengetahui bahwa dia sedang memenuhi dan
membenarkan ucapan pendahulunya (Yesus) untuk isinya.
Hanya Untuk Bangsa Israel
1 . Yesus hanya untuk Bangsa yahudi
"Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam
berkata, 'Hai Bani Israil sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu (bangsa Yahudi)." (QS. Ash-Shaff 6)
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan
kepada mereka, "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa
lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan
pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Injil Matius 15: 5-6).
Bukan Untuk Anjing-anjing
"Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari
daerah itu dan berseru, 'Kasihanilah aku, ya Tuhan, anak
Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita.' Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya, 'Suruhlah ia
pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.' Jawab
Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel.' Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah
Dia sambil berkata, 'Tuhan, tolonglah aku.' Tetapi Yesus
menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing'." (Injil Matius
15: 5-6)
Hal tersebut menandai Nabi Yahudi ini, bahwa Ia melakukan
apa yang diajarkannya. Dalam hidupnya dia tidak pernah
mengajak orang yang bukan Yahudi. Dan dalam memilih
pilihannya (12 muridriya) Ia meyakinkan bahwa mereka
termasuk sukunya sehingga ramalan lainnya terpenuhi:
"... apabila Anak Manusia bersemayam di tahta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikuti Aku, akan duduk
juga di atas tahta untuk menghakimi ke-12 suku Israel...."
(Injil - Matius 19: 28).
2. Tidak Ada Agama Baru
'Membenarkan kitab (yang turun) sebelumku."
(QS. Ash-Shaff:6).
Mesias bukanlah utusan yang lemah di antara orang-orang
Yahudi. Seperti pendahulunya Amos dan Ezekkiel atau Isaiah
dan Jeremiah, Dia keras dalam penghukumannya terhadap
formalisme dan kemunafikan bangsa Yahudi. Pendekatannya yang
baru dan da'wahnya yang agresif telah membuat kecurigaan
tertentu di antara hirarki keagamaan. Ahli menulis dan
orang-orang munafik mendatanginya berkali-kali untuk menguji
kesejatiannya.
Untuk menghilangkan kecurigaan mereka bahwa dia tidak
membawa agama baru dan bahwa dia adalah pembenar semua
ajaran terdahulu sebelumnya. Dia berkata,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku
datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada oranglain, ia akan menduduki
tempat yang paling rendah di dalam kerajaan Surga; tetapi
siapa yang melakukan dan mengajarkan segala
perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat
yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga'." (Injil -Matius
5:17-19).
Bandingkan rangkaian kata ini: "Membenarkan kitab yang
turun sebelumku" kata-kata di awal bab ini dengan 3 ayat
Matius di atas, dan Anda akan menemukan bahwa tidak ada gaya
penulisan yang panjang lebar dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an
menyampaikan pesan Allah dengan singkat, jelas dan teliti.
"Bapak kebenaran memilih nabinya, dan dia
berbicara kepada mereka dalam suara yang lebih kuat dari
suara petir". (Sayed Amir Ali dalam The Spirit of Islam. )
Al-Qur'an telah datang untuk membenarkan, memperbaiki dan
menyempurnakan wahyu, atau apapun yang di kirinya dalam sisi
tak berguna.
"Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh
selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang
telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya,
(diturunkan) dari Rabb semesta alam." (QS. Yunus: 37).
3. Berita Baik
"Memberi kabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasu1 yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." (QS. AS-Shaff 6).
Saya tidak akan meminta maaf, atau datang untuk meminta
maaf atas pengembangan komentar kata per kata di sini pada
kata "Ahmad" dari terjemahan Yusuf Ali yang berbahasa
Inggris. Tetapi sebelum saya melakukan hal tersebut
izinkanlah saya memberi penghargaan yang sesuai kepada:
Kompleks percetakan Kitab Suci Al-Qur'an Raja Fahd di
Madinah Al-Munawwarah yang telah mendistribusikan jutaan
Al-Qur'an dalam berbagai bahasa.
Alasan mereka menggunakan Yusuf Ali sebagai dasar cetak
ulangnya disimpulkan dalam kata-kata berikut ini:
"Pada masa lalu sejumlah individu telah berspekulasi
menterjemahkan Al-Qur'an, tetapi hal itu umumnya adalah
usaha pribadi, sangat dipengaruhi oleh persangkaan mereka.
Untuk menghasilkan terjemahan bebas dari persangkaan
individu, sebuah keputusan raja (No. 19888 tanggal 16/8/
1400 H dikeluarkan oleh petugas dua masjid suci, Raja Fahd
Ibnu Abdul Aziz, yang pada waktu itu menjabat wakil Perdana
Menteri. Terjemahan almarhum Ustadz Yusuf Ali dipilih karena
karakteristiknya yang berbeda, seperti gaya bahasa yang
bagus dan tinggi sekali, pemilihan kata yang dekat dengan
arti teks asli, ditambah dengan komentar dan catatan
ilmiah." (Presiden "Islamic Researches", Ifta, Penyeru dan
Penuntun.).
Di luar 6 ribu catatan penjelasan yang terdapat dalam
terjemahan Yusuf Ali, berikut ini hanyalah satu dari tiga
penjelasan ramalan dalam Firman Yesus sehubungan dengan
kedatangan Muhammmad Shallallahu Alaihi wa Sallam, Sang
Utusan Tuhan.
Catatan No. 5438:
"Ahmad" atau "Muhammad", orang yang mulia, adalah terjemahan
dari kata Yunani Periclytos. Pada kitab Yohanes 14: 16; 15:
26, dan 16: 7, kata "Comforter" dalam versi Inggris sepadan
untuk kata Yunani "Paracletos" yang berarti "penghibur"
seorang yang terpanggil untuk menolong orang lain,
teman/sahabat yang baik, lebih dari sekedar 'Comforter'.
Para doktor berpendapat bahwa Paracletos adalah pembacaan
yang menyimpang dari Periclytos, dan dalam firman asli Yesus
ada ramalan tentang nabi suci yang bernama Ahmad. Bahkan
jika kita baca Paraclete, di
sana tersirat Nabi Suci, "yang penyayang untuk semua mahluk"
(QS. Al-Anbiya:107) dan "paling baik dan penyayang kepada
pengikutnya" (QS. At-Taubat: 128) Lihat juga catatan 416
untuk Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 81.
4. Qs. Ash-Shaff:6
"Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, 'Ini
adalah sihir yang nyata'." (QS. Ash-Shaff 6).
Jadi hal tersebut menyimpulkan Al-Qur'an surat Ash-Shaff
ayat 6. Dalam sebuah diskusi: "Nabi Islam telah diramalkan
dalam banyak cara; dan sejak ia muncul selalu membawa banyak
bukti yang nyata, karena seluruh hidupnya dari awal sampai
akhir adalah sebuah keajaiban yang besar. Dia berjuang dan
selalu menang melawan orang-orang aneh. Tanpa belajar dari
manusia, ia mengajarkan kebijaksanaan tertinggi. Ia
meluluhkan hati yang membatu, dan mengokohkan hati yang
lembut dan membutuhkan dorongan. Dalam setiap perkataan dan
perbuatannya, orang yang bermata jeli dapat melihat peranan
tangan Allah. Namun orang-orang yang skeptis menyebutnya
sihir, sulap atau ilmu gaib.
"Sihir dan sulap! Bukan, bukan! Hati yang
tajam dan agung ini, bergejolak, mendidih seperti tungku
pembakaran pemikiran-pemikiran, bukanlah milik seorang
pesulap." (Thomas Carlyle, hal. 88 dalam bukunya Heroes and
Heroworship.)
Dan mereka menyebut pemenuhan ramalan yang ajaib itu
sebagai kekuatan ghaib, tukang sulap, guna-guna --yang
menjadi fakta paling kuat dalam sejarah manusia-- Islam!
|