Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    NABI MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA
 
    Didalam perjanjian lama, kita dapat pula  menjumpai  tentang
    Muhammad  ini,  misalnya  dalam  kitab  Ulangan  18 :18 yang
    bunyinya:
 
    "Maka pada masa itu berfirmanlah  Allah  kepadaku,  benarlah
    perkataan  mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka
    itu seorang Nabi  diantara  segala  saudara-saudaranya  yang
    seperti  engkau  ya  Musa.  dan  Aku  akan memberikan segala
    firmanKu dalam mulutnya dan  iapun  akan  mengatakan  segala
    yang Kusuruh akan dia."
 
    Dalam  ayat ini dijelaskan akan kedatangan seorang Nabi yang
    sebesar   Nabi   Musa,   yang    datangnya    dari    antara
    saudara-saudara   Nabi   Musa.  Allah  sudah  terlalu  kesal
    terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah sebabnya  Allah
    tidak  lagl  akan  membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan
    Israel (Yahudi) tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab.
    Ini  kuat,  sebab  kalau ditarik garis keturunan yang lurus,
    maka  Nabi  Musa  adalah  keturunan  Ishak,  sedangkan  Nabi
    Muhammad  adalah  keturunan  Ismail. Ishak dan Ismail adalah
    dua bersaudara anak Ibrahim. Hal ini ditegaskan  pula  dalam
    kitab (Taurat Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:
 
    1. Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa
       khalil Allah pada Bani Israil dahulu daripada matinya.
    2. Maka katanya: "Tuhan telah datang dari Thursina, dan
       telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia
       gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir
       dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi
       mereka itu."
    3. Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku
       bangsa itu, segala kesuciannya dalam tangannya, dan mereka
       itu duduk dikakinya masing-masing akan mendapat
       perkataannya.
 
    Didalam ayat 1 dijelaskan akan  hikmah  ini,  suatu  berkat,
    suatu  kebahagiaan  yang  diberikan  oleh  Musa khalil Allah
    untuk Bani Israil. Ayat ke-2  membicarakan  lebih  jauh  isi
    dari  hikmak  ini, yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir
    dan Paran. Thursina  adalah  bukit  dimana  Nabi  Musa  a.s.
    mendapatkan  dua  log  batu  dan  Tauratnya dari Allah, Seir
    menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang  dalam  hal  ini
    menunjukkan  dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni
    di Baitlahim, sedangkan tempat ketiga "Paran" namanya adalah
    menunjukkan  di  mana  Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran
    itulah nama Mekkah yang aslinya.  Pada  tempat  ketiga  akan
    muncul  seseorang.  Siapakah  Dia?  Yaitu yang datang hampir
    atau  mendekati  Kades  yang  artinya  Baitullah.   Alangkah
    hebatnya  tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu Tiang Api,
    (suatu  kesalahan  lagi.  Dalam  Perjanjian  Lama  berbahasa
    Belanda   disebutkan  bukan  tiang  api,  tetapi  Hukum  Api
    (Vuurwet)  suatu  unsur  yang   sanggup   dan   akan   dapat
    membinasakan  unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia
    baja sekalipun. Jadi yang dimaksud dengan tiang  atau  hukum
    api,  ialah sudah tentu munculnya suatu agama atau keyakinan
    yang  sendi-sendinya  sangat  kuat,  sebagaimana  tiang  api
    itupun  kuat. Agama apakah yang muncul dari Paran? Tidak ada
    duanya, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh
    yaitu  Tauhid  (Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa
    serta haji), Muamalah (cinta sesama manusia,  sosialis  yang
    merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
 
    Ayat  ke-3  selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu
    dikasihi    oleh    Allah,    serta    berkenan     menerima
    perkataan-perkataan   dari  Dia,  yang  muncul  dari  Mekkah
    (Paran) itu. Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran
    ini,  ialah:  ,"Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi
    Muhammad s.a.w."


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team