Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    SIAPAKAH PAULUS ITU?
 
    Menurut sejarah, maka tokoh Paulus alias Saulus  ini  muncul
    kira-kira  tahun  38 M. Ada pula yang mengatakan tahun 80 M,
    tetapi saya kira yang jelas ia ada  hidup  di  zaman  Yesus,
    paling  tidak ia seangkatan dengan murid-murid Yesus. Paulus
    adalah anak didik Gamalied, seorang  guru  yang  termasyhur,
    akhli  Taurat  dan Falsafah. Ibu Paulus adalah orang Yunani,
    dan ayahnya orang  Yahudi,  sehingga  pelajaran  agama  yang
    diperolehnya  adalah gabungan daripada kepercayaan Yahwe dan
    Helenisme. Dari percampuran darah Yahudi dan  Yunani,  yaitu
    darah Pandai dan darah Berpikir (Kita mengetahui bukan bahwa
    orang-orang Yahudi terkenal kepandaian dan penemuan-penemuan
    ilmiahnya,  dan  Yunani  kita  kenal  pula  telah melahirkan
    tokoh-tokoh falsafah yang agung-agung), maka  Paulus  memang
    luar  biasa  sekali.  Otaknya  cerdas luar biasa, dapat kita
    saksikan  nanti  dalam  surat-surat  kirimannya.  Ia  bahkan
    dengan  gemilang, sekalipun mendapatkan tantangan yang bukan
    sedikit berhasil menyatukan alam pikiran orang-orang Gerika,
    Alexandria,  Gybelle  dan Yahudi, yang kemudiannya merupakan
    suatu kekuatan yang luar  biasa.  Terdorong  oleh  ibunyalah
    barangkali  makanya ia berkeras hati ingin mengabarkan Injil
    kepada orang orang kafir (Gerika maksudnya),  dan  terdorong
    oleh kebenciannya kepada sang ayah yang menurut penyelidikan
    sejarah  tidak  pernah  mencintai  Paulus,  maka  ia  sangat
    memusuhi  ayahnya,  bahkan bangsa dan agama ayahnya. Kitapun
    dapat membaca nanti dalam surat-surat kirimannya, betapa  ia
    mencuci  bersih-bersih  orang-orang  Yahudi,  bahkan  sampai
    kepada Tauratnya sekalipun.
 
    PRIBADINYA
 
    Mengenai sukubangsanya, ia Paulus sendiri memberikan iawaban
    sebagai berikut:
 
    1. Ia adalah orang Rum, dalam keterangannya kepada orang
       Rum. (Kisah rasul-rasul 16:37)
    2. Ia adalah orang Yahudi, dalam keterangannya kepada orang
       Yahudi. (Kisah rasul-rasul 22:2)
    3. Ia adalah orang Parisi, dalam keterangannya kepada orang
       Parisi. (Kisah rasul-rasul 23:6)
 
    Menurut  definisi  ilmu  jiwa,  maka  bila  saja   seseorang
    memberikan dua buah keterangan, dan kedua-duanya tidak sama,
    artinya  manusia  itu  tengah  berdusta.  Paulus  saya  kira
    menyadari  dustanya  ini,  sebab  dikemudian  hari ia bahkan
    menekankan   kepada   pengikut-pengikutnya   untuk   berbuat
    demikian  seperti  katanya  dalam  Korintus  I:  9:21:  yang
    bunyinya, berbuatlah seperti Yahudi dihadapan orang  Yahudi,
    dan  berbuatlah seperti Gerika dihadapan orang-orang Gerika.
    Ia kemudian dengan sombongnya mengatakan: Bila  dustaku  ini
    melimpahkan  kepada  kemuliaan  Allah,  adakah aku ini masih
    akan dihukumkan pula? (Rum 3:7)
 
    Pribadi Paulus telah kita kenal. Ia bukan saja  ahlhi  putar
    balik  yang baik, tetapi iapun seorang yang keras kepala. Ia
    dengan bangganya pula menulis, bahwa  ia  tidak  mau  tunduk
    kepada  suatu  hukum  apapun  dan  begitulah  katanya, bahwa
    segala sesuatu halal baginya, meskipun segala sesuatunya itu
    belum    tentu    berfaedah.    Keterangan    dustanya   ini
    berlarut-larut terus, sehingga  kita  dapatkan  pula  nanti,
    pada   waktu   ia   menerima   "panggilan  Ilhami,"  menurut
    keterangannya  yang  pertama,  ia  tidak  menampak  apa-apa,
    menurut   keterangan   kedua   ia   melihat  cahaya.  (Kisah
    rasul-rasul  9:4  dan  22:9).  Menurut  keterangannya   yang
    pertama  pula  ia  sendiri saja yang mendengarkan suara itu,
    menurut keterangannya  yang  kedua,  katanya  kami  semuanya
    mendengarkan.  (Kisah  rasuh-rasul  9:4  dan  21:9,  menurut
    keterangannya yang  pertama  pula  ia  mengatakan  bahwa  ia
    sendiri   yang  jatuh,  menurut  keterangan  yang  kedua  ia
    mengatakan "kami semuanya rebah." Lho, dia buta,  tetapi  ia
    dapat  melihat  dengan jelas kawan-kawannya pada berjatuhan,
    aneh sekali bukan? (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 26:14)


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team