Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    PERJANJIAN BARU
 
    Perjanjian Baru ialah kitab-kitab atau tulisan-tulisan  yang
    datangnya  sesudah  Nabi  Isa,  apakah  itu sepuluh, ataukah
    mungkin ratusan tahun sesudahnya.  Perjanjian  Baru  terdiri
    atas  dua bagian, yaitu Injil-injil dan surat-surat kiriman.
    Isi Perjanjian Baru ialah:
 
    1. Injil yaitu Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya,
       Termasuk pula dalam injil Lukas ialah Kisah Rasul-Rasul,
       yaitu tulisan Dr. Lukas, tabib pribadi Paulus, tentang
       diri Paulus.
    2. Surat-surat kiriman (oleh Paulus) terdiri dari
       14 surat banyaknya:
       Surat kiriman kepada orang Rum
       Surat kiriman kepada orang Korintus I & II
       Surat kiriman kepada orang Galatia
       Surat kiriman kepada orang Epesus
       Surat kiriman kepada orang Pilipi
       Surat kiriman kepada orang Kolose
       Surat kiriman kepada orang Tesalonika I & II
       Surat kiriman kepada sahabatnya Titus I & II
       Surat kiriman kepada sahabatnya Pilemon
       Surat kiriman kepada orang orang Ibrani
 
    Surat dari Yakub, Petrus I & II, Yahya I,  II,  III  dan  V,
    dimana  yang  ke-IV  ini  disebutkan  wahyu kepada Yahya dan
    sebuah dari Yehuda.  Maka  jumlah  keseluruhannya  ialah  27
    buah,  yaitu  5  buah  Injil, termasuk kisah rasul-rasul, 22
    buah surat  kiriman,  14  diantaranya  buah  tangan  Paulus.
    Didalam   kita   menelaah  Perjanjian  Baru  maka  ada  tiga
    persoalan  yang  harus  kita  selesaikan  yaitu:  Satu  atau
    Tigakah Allah menurut Perjanjian Baru?
 
    Manusia atau Tuhankah tokoh Yesus dalam Perjanjian Baru?
 
    Masihkah Hukum Musa (Taurat) itu berlaku?
 
    Untuk supaya kita dapat menyelaminya lebih mendalam  baiklah
    lebih  dahulu  kita  cantumkan beberapa ayat-ayat Perjanjian
    Baru, yang mungkin berguna  dalam  penyelidikan  kita  lebih
    lanjut. Kita lihat sekarang:
 
     1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke
        dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi,
        bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau
        nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.
     2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan
        Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak
        melainkan kami meneguhkannya.
     3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam
        lamanya, maka iapun laparlah.
     4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini,
        sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang
        siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan
        hidup yang kekal.
     5. Yahya 5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu
        bapa, firman dan rokhulkudus.
     6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang
        keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk
        seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang
        tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam
        kitab Taurat.
     7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum
        manusia kamu turut.
     8. Rum 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh
        sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.
     9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada
        didalam surga.
    10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa?
        Mustahil.
 
    Seperti  Perjanjian  Lama,  maka  kemungkinan  besar,  sebab
    Perjanjian  Baru  ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka
    didalam   Perjanjian   Barupun   kita    banyak    menjumpai
    pertentangan-pertentangan,  bahkan  yang lebih prinsip, yang
    lebih penting lagi dibanding dengan  Perjanjian  Lama.  Kita
    lihat sekarang:
 
    1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi:
       Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk
       merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan
       Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa
       itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada
       tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung
       pada kayu.
    2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini
       membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali
       tidak.
       Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka,
       siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan.
       (Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia
       dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).
    3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil,
       adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.
       Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu
       bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan
       Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh
       bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan Anak dan
       Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya
       sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan yang tiga yaitu
       Bapa, Anak dan Rokhulkudus.
    4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada
       42. Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada
       55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah; kalau
       Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula
       menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan
       Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui
       keturunan Natan).
    5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang
       sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku.
       Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.
       Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang
       kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus
       manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia
       Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1).
       Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa
       Yahudi saja. Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua
       orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27.
       (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah
       bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya
       dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa
       dan bahasa dan kaum).
    7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat?
       Tidak, sekali-kali tidak. Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang
       ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu.
       (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia
       tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia
       berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).
    8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa,
       hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi
       itu akan diterima.
       Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk
       bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya,
       masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita
       kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan
       penulisan buku ini.
 
    EMPAT PENULIS INJIL
 
    Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun  berbeda  satu
    dengan  yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu
    saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut  ada
    dua  orang  malaikat  didalam kubur Yesus, sedangkan didalam
    Markus  hanya  disebutkan  ada  seorang  muda?  Maka  sambil
    mengelus-elus  kepalanya  yang  botak  ia  menjawab: Akh itu
    bukan soal, mam, Matius dan  Markus  menuliskan  berdasarkan
    penglihatan  masing-masing.  Tetapi berdasarkan Rokhulkudus.
    Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu  menceriterakan
    tentang  syaithan  dan  jin,  dimana  si A bisa melihat si B
    tidak.  Maka  percakapan  selanjutnya  lalu  berkisar   pada
    pengalaman-pengalaman  Ayah  tentang  Syaithan.  (Eh, Kumaha
    Eta, Aba?) Yang  "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi
    persoalan"  bagi  saya,  sebab  dengan simpang-siurnya wahyu
    Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula
    ummatnya,  bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan
    perhitunganNya dan kita. Baiklah  mari  kita  teliti  dahulu
    betapa  satu  persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh
    penulis- penulis Injil dalam versi yang  berbeda-beda.  Kita
    jumpai misalnya:
 
    1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman
       Getsemani:
       a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.
       b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.
       c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.
       d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata
          sebab jatuh.
 
    2. Pemarangan seorang hamba imam besar:
       a.  Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.
       b.  Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.
       c.  Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.
       d.  Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.
 
    3.  Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.
       a. Menurut Matius 26:71-74:
          (1) Tiada aku mengerti.
          (2) Tiada aku kenal orang itu.
          (3) Tiada aku kenal orang itu.
          (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).
       b. Menurut Markus 14:66-72:
          Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan
          perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal
          orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah)
          jawaban ke-3 ...?
       c. Menurut Lukas 22: 57-60:
          Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak,
          jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak,
          jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa
            yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)
       d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17:
          Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...?
            (lalu ayampun berkokoklah).
 
    4.  Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya,
        di hari Minggu pagi-pagi:
       a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu
          dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang
          mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan
          malaikat itu.
       b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai
          orang muda.
       c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu
          berjumpa dengan 2 orang
       d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa
          dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada
          perempuan-perempuan itu.
 
    ULASAN DAN TANGGAPAN KITA
 
    Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan
    "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama
    dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi  pendeta
    yang  tentunya  sudah  jauh  mendalam  daripada saya. Tetapi
    menurut saya, maka hal ini  malahan  merupakan  "suatu  soal
    besar"  mengingat  bahwa  keempat  penulis  Injil itu adalah
    manusia-manusia  yang  sudah  dipenuhi  dengan  Rokhulkudus.
    Rokhulkudus   adalah  oknum  Allah  ketiga  yang  sama  juga
    hakekatnya dengan Allah, atau Jibril  menurut  faham  Islam.
    Bertanyalah  kita:  Mengapakah  manusia-manusia  yang  sudah
    mendapat bimbingan Illahi itu  masih  pula  "salah"  menulis
    didalam  menanggapi  sesuatu  persoalan yang sama? Persoalan
    yang  mudah,  yaitu  pendengaran  dan   penglihatan.   Salah
    Rokhulkuduskah?  Artinya  Allah  didalam memberikan wahyunya
    memang   dengan   suatu   rasa   diskriminasi,   atau   rasa
    membeda-bedakan?  Maka  tidaklah  kita  akan  menolak, kalau
    kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah
    mewahyukan,  melainkan  penulis-pentilis itulah sendiri yang
    menulis tiada dengan ilham rokhnya.  Mereka  menulis  dengan
    tangannya  sendiri,  bukan  dengan  bimbingan  Allah. Dengan
    demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan  Yesus,  adalah
    karena  kekhilafan  mereka,  penulis-penulis  ini, dus bukan
    karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam  penyelidikan
    yang  teliti,  mereka,  yaitu  Matius  c.s.  bukanlah mutlak
    murid-murid Yesus sendiri. Mereka,  Lukas  misalnya,  adalah
    malahan  hanya  seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang
    lebih besar pula, ialah Paulus.


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team