| |
|
KATA SAMBUTAN WAKIL KETUA III MUHAMMADIYAH DAERAH KABUPATEN SUMBAWA. Assalamu alaikum wr. wb. Buku yang anda baca ini, adalah karya sdr. Zulkarnain, tentang dasar dasar fikirannya mengapa ia sudah mengalihkan agamanya dari Kristen kepada Islam. Bertolak dari fikiran-fikiran rasionil, sebagai pisau analisa yang pertama untuk meletakkan dasar-dasar kepercayaannya, sdr. Zulkarnain sudah menjelajah bagian demi bagian dari perjanjian lama kepada perjanjian baru dan sekaligus mengadakan perbandingan dengan Al Qur'anul Kariem. Sebagai putera zaman, yang mementingkan ratio, yang mementingkan akal budi dan fikiran yang sehat, dan yang kebahagiaannya ingin dibina atas dasar itu, maka approach semacam ini adalah haknya, asalkan penggunaannya masih dalam ukuran norma-norma yang wajar, guna mengambil dasar-dasar kebenaran bagi kita dan bagi bangsa sesamanya yang seiman atas fakta-fakta yang jelas ada, dalam kitab-kitab suci yang bersangkutan. Kami kira, tidak ada alasan bagi siapapun untuk tidak menghormati kebebasan berpikir yang sehat ini. Sebagai salah seorang penganut Islam yang yakin akan kebenaran ruh ajaran agama ini yaitu agama yang mengutamakan kebebasan akal dan ilmu, yang seperti tercantum dalam Al-Quran dan literatur-literatur Islam yang sudah cukup tersebar, dalam bentuk suatu apologi Islam yang cemerlang, mengakar dan tak tergoyahkan. Saya rasa sudah mulai datang masanya, dimana anggauta-anggauta dari suatu ummat beragama bebas berpikir dan mengoreksi dasar-dasar kepercayaannya, apakah ia sesuai dengan pembawaan atau fitrah manusia atau tidak. Agama apapun, yang tidak sesuai dengan fitrah/ratio/akal sehat ini, apakah ia bernama Islam, Hindu, Katolik ataupun Protestan dan lain-lain, berangsur-angsur akan ditinggalkan oleh ummat manusia. Tidak ada satu kekuasaanpun yang dapat menahan arus kesadaran ini. Ini baru suatu kompetisi yang sehat, yang adil. kompetisi yang ditentukan oleh hukum dan seleksinya oleh penganut kepercayaan itu sendiri, sebagai hak privelegenya/pribadinya, yang tak dapat diganggu gugat. Jadi bukan kompetisi adu kuat. memberikan beras, adu kuat memberikan obat-obatan, pakaian dan benda-benda materi lainnya, dus menggunakan segi-segi yang lebih dalam posisi manusia awam, manusia yang kehidupannya under developed yang ekonominya terbelakang. Menghadapi tantangan ini maka Islam yang posisi dan kondisinya latent sekali serta memiliki penuh syarat-syarat untuk menerima tanggung jawab mengembani masa depan manusia yang gemilang, akan selalu menyambut hangat cetusan pikiran penyaluran kehendak fitrah yang bebas serta bersifat abadi itu. Dalam arus besar inilah termasuk butiran-butiran pikiran yang brilliant dari sdr. Zulkarnain, yang kini saya mendapatkan kehormatannya untuk meletakkan kata sambutannya. Dan untuk menghadapi koreksi serupa, ummat Islam telah memiliki kepercayaan bagi dirinya dimana kitab sucinya telah menyebutkan: "Alhaqqu min rabbika falaa takunana minal muntariin." Maka sarjana besar Sir Bernard Shaw berkata: Religion of educated, culture and Enligtened people will be Islam. = BAHWA AGAMA YANG AKAN MENJADI ANUTAN ORANG BANYAK DIMASA DEPAN, DIMANA ORANG TELAH BERKEBUDAYAAN YANG TINGGI DAN TERPELAJAR ADALAH ISLAM. Sekian, wassalam wr. wb. Sumbawa Besar, 15 Oktober 1968. Ketua III Muhammadiyah Daerah Kabupaten Sumbawa: ttd. L. MUHAMMAD SALEH |
|
|
|
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang | | ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | |