Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    SUNGGUHKAH YESUS DISALIBKAN?
 
    Untuk menjawab persoalan ini saya sebenarnya telah mengarang
    sebuah buku yang memuat suatu uraian yang lengkap, yang saya
    beri nama: "Sekitar Salib." Maka untuk  rnenjawab  persoalan
    ini  baiklah  saya  kemukakan  beberapa  persoalan persoalan
    saja.
 
    1. Dengan berdasarkan pada teriakan: "Eli eli, lama sabath
       tani," dapat ditarik dua kesimpulan:
       a. Allah tidak setiawan, sehingga diperlukan suatu
          teriakan-teriakan yang nyaris histeris kepadanya.
          b. Allah jelas tidak Esa, karena ada 2 Allah disaat
          itu, yaitu Allah yang memanggil dan Allah yang
          dipanggil-panggil (tetapi tidak datang).
          Setidak-tidaknya, keesaan Allah telah pernah retak,
          yaitu pada sekitar tahun 33 M.
    2. Kalau Allah Bapa sama dan sehakekat dengan Allah Putera
       dan sama sehakekat pula dengan Allah Rokhulkudus, mengapakah
       tidak boleh dikatakan bahwa yang disalib adalah Bapa ataukah
       Rokhulkudus? Kalau tidak boleh, apakah masih akan
       dipertahankan bahwa Tuhan itu tiga tetapi satu?
    3. Kalau dosa manusia adalah tersebab oleh sebuah apel yang
       dimakan Adam, dan Yesus kemudiannya turun ke dunia untuk
       menebus dosa itu, adakah buah apel itu lebih penting
       daripada Yesus, sehingga olehnya Yesus harus dikorbankan?
       Manakah yang terlebih utama, Anak Allah ataukah sebuah Apel
       yang kecil?
    4. Kalau penyaliban Yesus di kayu palang merupakan
       persembahan atau pengurbanan yang paling lezat "sehingga
       Allah berkenan atasnya," bertanyalah akal kita: "Adakah
       Allah sedemikian kejamnya sehingga tega menyantap tubuh dan
       darah anaknya sendiri??? Bahkan acara "Makan-makan dan
       Minum-minum" ini diikuti pula oleh ummat manusia di seluruh
       dunia pada tiap-tiap perjamuan suci atau misa vang kudus.
    5. Bagaimanakah akal harus menangkap, bahwa disamping
       menyembah. padanya, kitapun memakan dan meminumi tubuh dan
       darahnva sepuas-puasnya?
    6. Dengan dalih akal yang mana, atau logika apa, dapat
       dimengerti bahwa roti hostia itu akan berubah menjadi "Tubuh
       dan Darah" Tuhan Yesus? Bukankah Hostia itu dibuat dari
       tepung biasa?


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team