ANCAMAN ISLAM
Mitos atau Realitas

oleh John L. Esposito

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

ASAL-USUL DAN SIFAT ISLAM
 
Walaupun asal-usul komunitas Islam  itu  dari  Muhammad  dan
abad ketujuh, orang-orang Islam - seperti Yahudi dan Kristen
- asal-usul tradisi agamanya (Islam) berasal dari Tuhan Yang
Esa  (Allah) melalui garis panjang kenabian. Dengan demikian
orang-orang Islam menekankan  bahwa  tradisi  Yudaeo-Kristen
lebih  tepat  dikatakan sebagai tradisi Yudaeo-Kristen-Islam
karena ketiganya merupakan putra-putra  Ibrahim  a.s.,  Nabi
pertama  yang menerima Wahyu Tuhan. Mereka sama-sama percaya
kepada  Nabi  Ibrahim  a.s.,  yang  percaya  kepada   Tuhan,
nabi-nabi  wahyu,  umat  yang  mengemban  mandat  Tuhan, dan
tanggung jawab  moral.[1] Jika asal-usul  orang  Yahudi  dan
Kristen  dari  Ibrahim  dan Sarah melalui Ishaq, orang Islam
pun demikian halnya melalui Isma'il, putra  pertama  Ibrahim
dan Hajar.
 
Kalau   dalam   kisah   suci   orang-orang  Yahudi  tercatat
kemenangan monoteisme yang diturunkan kepada  Adam,  Ibrahim
dan  Musa  dalam  dunia  politeistik,  demikian  juga  dalam
sejarah Islam terungkap proses yang  sama  dari  monoteisme,
kerasulan  dan  wahyu  Tuhan yang tidak mengenal kompromi di
kalangan  lingkungan  sosial  politeisme  kesukuan.[2] Kalau
orang-orang  Yahudi  mempunyai  Taurat,  orang-orang Kristen
mempunyai Injil, orang-orang Islam pun mempunyai Kitab  Suci
Al-Quran. Orang-orang Islam percaya bahwa Tuhan pertama kali
menurunkan  wahyu   kepada   bangsa   Yahudi   lalu   kepada
orang-orang  Kristen,  tetapi kemudian wahyu itu terdistorsi
karena ulah manusia yang melakukan perubahan dan  penambahan
terhadap   kitab   tersebut   yang  mengakibatkan  timbulnya
kepercayaan  akan  inkarnasi,   penyaliban,   kematian   dan
kebangkitan  Nabi  Isa  a.s.  serta  doktrin penebusan dosa.
Bibel  Yahudi  atau  Perjanjian  Lama  dan  Perjanjian  Baru
Kristen diyakini sebagai versi wahyu Ilahi yang sudah rusak.
Kemudian Tuhan menurunkan wahyu sekali lagi kepada Muhammad,
Nabi  yang  paling akhir. Inilah yang kemudian menjadi dasar
kepercayaan orang-orang Islam bahwa Al-Quran, yang dipandang
sebagai   Firman   Tuhan   yang   sempurna,   lengkap,  yang
menggantikan kitab suci Kristen dan Yahudi.
 
Catatan kaki:
[1]:
Untuk perspektif kesarjanaan Barat, lihat Francis E. Peters,
Children of Abraham (Princeton, N.Y.: Princeton University
Press, 1982). Untuk melihat teks dasar (basic texts)
mengenai ketiga sistem religius yang ditempatkan sejajar
dengan masalah-masalah umum ini, lihat Judaism, Christianity
and Islam The Classical Text and Their Interpretation, oleh
pengarang yang sama, 3 Jilid (Princeton, N.Y.: Princeton
University Press, 1990).
[2]:
Sebagai pengantar untuk mengenali Islam sejak masa awal
komunitas Muslim hingga sekarang, lihat John L. Esposito,
Islam, the Straight Path, edisi yang diperluas (New York:
Oxford University Press, 1991); Frederick Mathewson Denny,
An Introduction of Islam (New York: Macmillan, 1985); Fazlur
Rahman, Islam (Chicago: University of Chicago Press, 1979).


ANCAMAN ISLAM Mitos atau Realitas? (The Islamic Threat: Myth or reality?) John L. Esposito Penerbit Mizan Jln. Yodkali 16, Bandung 40124 Telp. (022) 700931 - Fax. (022) 707038


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team