|
SYUBHAT KEDUA
02. MUHAMMAD SAW. LEBIH DEKAT DENGAN ISA AS. DI DUNIA
DAN AKHIRAT
"Anaa aulan naasi bi 'iisabni maryama fiddunyaa
wal aakhiraati wal anbiyaa-u ikhwaatul li'allaatin
ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waa hidun".
"Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam di dunia
dan di akhirat. Semua nabi-nabi itu bersaudara karena
seketurunan. Ibunya berlainan sedangkan agamanya satu"
(HR. Bukhari No. 1501).
TANGGAPAN
Tinjauan Al Quran
Hadits tersebut menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul
terhimpun dalam satu tujuan yang sama memurnikan AQIDAH.,
sehingga dikatakan 'wa diinuhum waahid'. Terbukti, semua
nabi mengajarkan aqidah yang sama, yaitu Tauhid (mengesakan
Allah), bahwa Tuhan itu Esa, bukan tiga, tidak beranak dan
tidak diperanakkan. Didalam Al Quran Allah menegaskan
artinya:
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil
perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku
berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang
kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada
padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang
demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan
Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".(QS Ali
Imraan:81)
Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut
agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat
petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti)
agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari
golongan orang musyrik".
Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman
kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa
yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub
dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan
Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS Al
Baqarah 135-136)
Sehingga jelas kearah mana tujuan dari pencantuman hadits
tersebut, hadits tersebut ditampilkan untuk memaksa pembaca
menafsirkan bahwa Rasulullah memberikan dukungan atas hujjah
ajaran Kristen disebarkan oleh Yesus (Isa as), dan
seolah-olah Yesus (Isa as)l-ah satu-satunya orang yang
paling mulia di sisi Allah. Sehingga karena begitu
pentingnya posisi Yesus (Isa as), maka Nabi Muhammad
membonceng namanya dengan mengatakan bahwa beliau paling
dekat di dunia dan akhirat. Hal ini adalah penyesatan dan
pembodohan.
Tinjauan Al Kitab
Umat Islam tidak menyanggah bahwa Muhammad saw. adalah
nabi yang paling dekat dengan Isa as. karena didalam Al
Kitab sendiri Yesus (Isa as) meninggalkan wasiat sebagai
berikut:
"Jikalau kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti
segala perintahku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 16:
15-16).
Juga perhatikan Wasiat Yesus (Isa as) dalam injil Yohanes
16: 4-14 berikut:
4 Tetapi semuanya ini kukatakan kepadamu, supaya
apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa aku telah
mengatakannya kepadamu. Hal ini tidak kukatakan kepadamu
dari semula, karena selama ini aku masih bersama-sama
dengan kamu, 5 tetapi sekarang aku pergi kepada Dia yang
telah mengutus aku, dan tiada seorang pun di antara kamu
yang bertanya kepada-ku: Ke mana engkau pergi? 6 Tetapi
karena aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu
berdukacita. 7 Namun benar yang kukatakan ini kepadamu:
Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab
jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang
kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus dia
kepadamu. 8 Dan kalau ia datang, ia akan menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9 akan dosa,
karena mereka tetap tidak percaya kepada-ku; 10 akan
kebenaran, karena aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak
melihat aku lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa
dunia ini telah dihukum. 12 Masih banyak hal yang harus
kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. 13 Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari diri-nya
sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-nya itulah
yang akan dikatakan-nya dan ia akan memberitakan kepadamu
hal-hal yang akan datang. 14 Ia akan memuliakan aku,
sebab ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya
daripadaku.
Ayat-ayat tersebut merupakan isyarat/nubuat akan
datangnya seorang rasul lain sepeninggal Yesus (Isa as),
yang akan meneruskan risalahnya untuk seluruh umat di muka
bumi ini sekaligus menjadi penutup para nabi. Dan sudah
barang tentu yang datang itu adalah orang yang paling
dipercaya dan yang paling dekat dengan Yesus (Isa as).
Beliau tidak lain adalah Nabi Muhammad saw., bukan Paulus
(pendiri agama Kristen).
Tepat sekali sabda Yesus (Isa as) itu, sebab satu-satunya
nabi yang memuliakan Yesus (Isa as) adalah Nabi Muhammad.
Beliaulah satu-satunya yang dimaksud dengan 'seorang
Penolong yang lain' dan 'Penghibur' serta 'Roh Kebenaran'
dalam konteks ayat tersebut.
Keterangan tersebut sejalan dengan wahyu Allah dalam Al
Qur'an berikut ini:
"Dan ingatlah ketika Isa putera Maryam berkata,
"Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat,
pemberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan
datang sesudahku, namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala
ia datang kepada mereka dengan keterangan-keterangan,
mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata" (Qs. 61 Ash
Shaff 6).
Sekarang mari kita uji argumentasi tersebut, siapakah
yang lebih dekat dengan Nabi Isa? Nabi Muhammad beserta umat
Islam atau Paulus beserta umat Kristen?
- Yesus (Isa as) mengatakan bahwa Tuhan itu Esa
(Yohanes 17: 3).
Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa Allah itu Esa, tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan (Qs. Al Ikhlash 112:
1-4).
Sedangkan Umat Kristen mengikuti Paulus meyakini bahwa
Yesus (Isa as) Tuhan (Kisah Para Rasul 2: 36).
Ini berarti Nabi Isa as dekat dengan Nabi Muhammad,
sedangkan Paulus, pendiri agama Kristen, sangat bertolak
belakang dengan ajaran Yesus (Isa as).
- Yesus (Isa as) mengatakan dalam Injil Matius 10: 5-6
dan Matius 15: 24 bahwa dia hanya diutus Allah untuk Bani
Israel saja. Nabi Muhammad pun mendapat wahyu dalam Al
Qur'an surat Ali 'Imraan 49 bahwa misi Yesus (Isa as)
hanya khusus untuk Bani Israel. Sedangkan Paulus berani
menyalahi sabda Yesus (Isa as) dengan menyatakan bahwa
ajaran Yesus (Isa as) adalah utusan untuk seluruh dunia
(Roma 1: 5).
Dari dua argumen tersebut, jelaslah bagi pencari
kebenaran, bahwa Nabi Muhammad dan umat Islam sangat dekat
dengan Isa as. di dunia dan akhirat. Sedangkan Paulus dan
umat Kristen sangat jauh bertentangan dari ajaran Nabi
Isa.
|