|
SYUBHAT KEDUA BELAS
12. ISA AS. ITU UTUSAN ALLAH SWT. DAN FIRMANNYA
"Inamal Masihu 'Isabnu Maryama rasuulullahi wa
kalimatuhu".
"Sesungguhnya Isa Al Masih putera Maryam itu utusan
Allah dan firman-Nya. (Qs. 4 An Nisaa 171).
ISA AS. ADALAH RUH ALLAH SWT. DAN FIRMANNYA
"Iisaa fa innahu ruhullah wa kalimatuh".
"Isa itu sesungguhnya ruh Allah dan firman Allah" (HR.
Anas ibnu Malik hal. 72).
TANGGAPAN
Tinjauan Al Quran
Perhatikan teks lengkap ayat tersebut:
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih
Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya
kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan para rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan: "Tuhan itu tiga", berhentilah
(dari ucapan itu). Itu lebih baik bagimu. Sesunggunnya
Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara" (Qs. An
Nisaa 171).
Kalau kita perhatikan, hampir seluruh kandungan ayat
tersebut merupakan kritik tajam atau peringatan keras dari
Allah kepada umat Kristen, antara lain:
- Umat Kristen diperingatkan oleh Allah agar
tidak boleh melampaui batas dalam agamanya. Maksudnya
tidak boleh memelihara sifat buruk dalam beragama, yaitu
menambah, mengurangi dan menyembunyikan kebenaran.
- Tidak boleh mengatakan terhadap Allah kecuali yang
benar. Maknanya ialah tidak boleh mempersekutukan Allah
dengan yang lainnya (syirik).
- Diperingatkan Allah bahwa Isa as. (Yesus (Isa as))
hanyalah utusan Allah, yang diciptakan dengan
"kalimat-Nya" (yaitu "Kun", artinya: jadilah). Jadi bukan
Tuhan yang menjelma jadi manausia.
- Diingatkan oleh Allah bahwa ruh yang masuk ke dalam
tubuh Yesus (Isa as) adalah ruh pemberian dari Allah,
bukan ruh yang ada dalam diri Allah sendiri yang masuk ke
dalam tubuh Yesus (Isa as).
- Disuruh beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
dengan benar, berarti tidak boleh mengajarkan
"Trinitas/Tritunggal" artinya Tuhan itu tiga tapi satu,
sebab Tuhan itu Esa, dan tidak boleh menjadikan nabi itu
sebagai Tuhan
- Dilarang keras mengatakan bahwa Allah itu punya
anak.
- Dilarang mencari pemelihara lain selain Allah,
apalagi menjadikan Yesus (Isa as) sebagai pemelihara, itu
dilarang keras oleh Allah.
Ayat (QS An Nissa 171) tersebut sengaja dicuplik hanya
sepotong saja, karena dia menghendaki agar kata 'firman-Nya'
terkesan cocok dengan bunyi Haditst Anas ibnu Malik hal. 72
yang dia kutip itu, yaitu kata 'ruh Allah' dan 'firman
Allah'.
Penafsiran tekstual ini sangat dangkal sekali. Padahal
yang dimaksud dengan dua kata tersebut adalah sebagai
berikut:
'Ruh Allah' ialah ruh dari ciptaan Allah atau ruh
pemberian dari Allah Swt. Bukan ruh yang ada dalam diri
Allah yang masuk ke dalam Yesus (Isa as) dan menjelma jadi
manusia.
'Firman Allah' ialah perkataan atau ucapan atau kalam
dari Allah yang tak lain yaitu 'KUN' artinya 'jadilah'.
Maksudnya, jika Allah menghendaki sesuatu cukuplah Dia
katakan "kun" (jadilah) maka jadilah.
Tinjauan Al Kitab
Pemaksaan ayat diatas sengaja dilakukan agar
"menampakkan" bahwa kata Firman Allah yang dimaksud
mendukung, kata "Firman Allah" yang terdapat di Injil
Yohanes 1: 1: "Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah".
Hal ini merupakan sebuah "Kesalahan" dalam mempelajari
arti firman/kalimat dalam Al Qur'an. Sebab jauh sebelumnya
dia sudah kental dengan kerancuan ajaran Bibel tentang
Firman.
Dalam ayat Injil tersebut dikatakan "Firman itu
bersama-sama dengan Allah". Lalu dilanjutkan dengan kalimat
"Firman itu adalah Allah". Ini jelas rancu, membingungkan.
Kalau dikatakan "Firman itu bersama-sama dengan Allah", ini
berarti "Firman itu tidak sama dengan Allah". Analoginya,
kalau "Gersom berkomplot bersama-sama dengan Matius", ini
jelas berarti bahwa Gersom tidak sama dengan Matius.
|