|
SYUBHAT KETIGABELAS
13. ISA AS. ADALAH RUH ALLAH SWT. YANG MENJELMA MENJADI
MANUSIA YANG SEMPURNA.
"fat takhadzat min duunihim hijaaban fa arsalnaa
ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran swiyaa".
"Maka dia mengadakan pembatas dari keluarganya, lalu
Kami mengutus Ruh Kami kepadanya, lalu dia menyerupakan
dirinya di hadapannya sebagai manusia sempurna" (Qs. 19
Maryam 17).
TANGGAPAN
Tinjauan Al Quran
Baiklah, mari kita lihat dahulu teks ayatnya, terjemah
ayat tersebut yang benar adalah sebagai berikut:
"Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya)
dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka
ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna" (QS. Maryam 17).
Terjemahan tersebut bila dibandingkan dengan terjemah
resmi Depag sepintas sama. Serupa memang, tapi tak sama.
Karena disana penulis menuliskan kata Ruh Kami dengan huruf
besar (kapital). Sehingga terkesan bahwa yang masuk ke dalam
tubuh Yesus (Isa as) adalah Ruhnya Allah sendiri. Karena
menurut Bibel, Ruh (dengan huruf besar) adalah kata ganti
dari Allah. Padahal yang benar adalah ruh Kami (dengan huruf
kecil) yang berarti roh dari Allah atau roh pemberian Allah.
Jadi yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah roh
karunia ciptaan dari Allah.
Kemudian yang dimaksud dengan "ia menjelma" ialah
malaikat Jibril. Jadi yang menjelma seperti manusia sempurna
di hadapan Maryam adalah malaikat Jibril yang diutus oleh
Allah, bukan Allah yang menjelma seperti manusia sempurna.
Perhatikan petikan kisah tersebut didalam Al Quran yang
artinya:
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al
Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya
ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan
tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami [901] kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung
dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu
seorang yang bertakwa". Ia (jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu,
untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Maryam
berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun
menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" (Jibril
berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu
adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami;
dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS Maryam 16-21)
|