Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

   KRISTENISASI
 
   Arti Kristenisasi
 
   1. Yang dinamakan kristenisasi  ialah  mengkristenkan  orang
   atau membuat seseorang memeluk agama Kristen. Arti kata-kata
   itu  menurut  istilah  ialah:  mengkristenkan  orang  secara
   besar-besaran  dengan  segala  daya  upaya yang mungkin agar
   supaya adat  dan  pergaulan  dalam  masyarakat  mencerminkan
   ajaran  agama  Kristen.  Masyarakat yang demikian akan lebih
   melancarkan  tersiar   luasnya   agama   Kristen.   Akhirnya
   kehidupan  rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke
   gereja.
 
   2. Kristenisasi tidak hanya dilancarkan terhadap orang-orang
   yang  belum  memeluk  agama  atau  mereka yang memeluk agama
   animisme saja, tetapi juga  ditujukan  terhadap  orang  yang
   telah  memeluk agama Islam. Pengkristenan dipercayai sebagai
   satu tugas suci yang dalam keadaan bagaimanapun tidak  boleh
   ditinggalkan.  Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa
   kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada
   induknya.  Manusia-manusia  sebagai  anak  domba akan dibawa
   kepada kerajaan Allah.
 
   3. Kristenisasi adalah usaha internasional,  artinya  mereka
   bermaksud  menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Dapat
   diakui bahwa ini adalah mutlak hak asasi mereka, sebagaimana
   orang  Muslimin-pun  mempunyai  tugas  menyiarkan  Islam  ke
   seluruh  dunia.  Namun  demikian  memang   perlu   sama-sama
   disadari   perlunya   suatu   garis  pengamanan  yang  dapat
   menghindarkan  terjadinya   pergesekan   dan   perselisihan,
   sehingga  masing-masing  pemeluk agama tertentu tidak merasa
   cemas untuk dipaksa atau dibujuk atau  diusahakan  pindahnya
   kepada  agama  lain.  Garis  ini  harus  jelas  dan  ditaati
   terutama oleh para pemeluk agama yang  telah  disahkan  oleh
   Negara  Republik  Indonesia seperti misalnya agama Islam dan
   Kristen (Masehi).
 
   4. Pada  tanggal  30  Nopember  1967  Pemerintah  mengadakan
   Musyawarah   Antar   Agama   bertempat   di   gedung   Dewan
   Pertimbangan Agung Jakarta, dengan maksud antara lain  untuk
   membina   saling  pengertian  dan  saling  toleransi  antara
   pemeluk-pemeluk  agama  terutama  Islam  dan  Masehi.  Dalam
   sambutan  tertulis  Jenderal Suharto pada waktu itu, Pejabat
   Presiden Republik Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas
   kenyataan   bahwa  penyiaran  agama  masih  dilakukan  orang
   terhadap mereka yang telah memeluk agama  tertentu.  Dijiwai
   oleh  sambutan  Pejabat  Presiden  itu maka pihak umat Islam
   mengusulkan rumusan persetujuan, yaitu:  rakyat  yang  telah
   beragama  jangan  dijadikan  sasaran  penyebaran agama lain.
   Pihak Masehi menolak  keras  usul  itu.  Maka  dicoba  untuk
   mengadakan   pertukaran  pikiran  dan  pendekatan-pendekatan
   namun   sia-sia,   yang   mengakibatkan   musyawarah    yang
   berlangsung  hampir  24  jam  itu tidak menghasilkan sesuatu
   yang kongkrit.
 
   5. Kristenisasi dalam  pengertian  politik  ialah:  berusaha
   untuk lahirnya undang-undang ataupun peraturan atau tindakan
   dan sikap penguasa, yang  memberi  kesempatan  lebih  banyak
   lagi bagi tersiarnya agama itu atau menguntungkan bagi agama
   itu. Apabila penyebaran dalam masyarakat telah berhasil  dan
   dalam  bidang  politik  berhasil pula, maka terbukalah jalan
   yang   selebar-lebarnya   untuk    menjadikan    keseluruhan
   masyarakat  bernapaskan  Kristen, sehingga diharapkan dengan
   cepat umat Kristen akan menjadi mayoritas, seperti umpamanya
   kejadian  di  Pilipina,  yang  sekarang ini ternyata menjadi
   basis perluasan ke seluruh Asia Tenggara.
 
   6. Usaha Kristenisasi  itu  dilakukan  dengan  segala  daya,
   beaya  peralatan  yang  lengkap,  rencana yang masak, tehnik
   yang tinggi, kemauan dan kesungguhan yang mantap  dan  kuat,
   keyakinan  yang  mendalam  serta  melalui  segala  jalan dan
   saluran yang meresap  dalam  hampir  semua  aspek  kehidupan
   manusia:  sosial,  budaya,  ekonomi, pendidikan, politik dan
   segala macam hiburan.


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team