Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

   Hirarkie Gereja Katolik Di Indonesia
          
   Seperti  diuraikan  di  atas  bahwa  sebelum  th.  1961   di
   Indonesia  belum ada Keuskupan Agung dan ke uskupan yang ada
   ialah  Vikariat  Apastolik  (Perwakilan  Takhta  Suci)  atau
   Prefektur  Apostolik.  Dengan Dekritnya tgl. 3 Januari 1961,
   Acta Apostolicae Sedis LIII (l961) hal: 244 Sri Paus Yohanes
   XXIII  memberikan  hirarkie  Gereja kepada Gereja Katolik di
   Indonesia.
 
   Menteri Agama RI dengan surat keputusan No. 89  tanggal:  13
   Desember   1965;   atas  usul  Kepala  Biro  Urusan  Katolik
   Departemen  Agama  (sekarang  Direktorat  Jenderal)  No.  B.
   IX/I/7/616   tgl   10   Februari  1965  dan  usul  MAWI  No.
   A/12174/211/00, tanggal 2 Oktober 1964 telah menetapkan:
 
   1. Merobah nama Vikariat  dan  Prefektur  Apostolik  menjadi
   Keuskupan  Agung  dan Keuskupan, kecuali Prefektur Apostolik
   Sibolga, dan juga Prefektur Weetebula.
 
   2. Menetapkan pembentukan hirarkie baru bagi Gereja  Katolik
   di Indonesia sebagai berikut:
 
   a.  Keuskupan Agung Semarang: meliputi wilayah-wilayah bekas
   Vikariat Apostolik  Semarang,  Keuskupan  Purwokerto  (bekas
   V.A.  =  Vikariat  Apostolik Purwokerto), Keuskupan Surabaya
   (bekas V.A, Surabaya), Keuskupan Malang (bekas V.A. Malang).
 
   b. Keuskupan Agung  Jakarta:  meliputi  wilayah  bekas  V.A.
   Jakarta,  Keuskupan  Bandung (bekas V A. Bandung), Keuskupan
   Bogor (bekas V.A Bogor).
 
   c. Keuskupan Agung Pontianak: meliputi  wilayah  bekas  V.A.
   Pontianak,  Keuskupan Banjarmasin (bekas V. A. Banjarmasin),
   Keuskupan  Samarinda  (bekas  V.A.   Samarinda),   Keuskupan
   Sintang  (bekas  V.  A.  Sintang), Keuskupan Ketapang (bekas
   V.A. Ketapang).
 
   d.  Keuskupan  Agung  Medan:  meliputi  bekas  V.A.   Medan,
   Keuskupan   Palembang   (bekas  V.A.  Palembang),  Keuskupan
   Pangkalpinang   (bekas   V.A.   Pangkalpinang),    Keuskupan
   Tanjungkarang  (bekas  V.A. Tanjungkarang), Keuskupan Padang
   (bekas V.A. Padang) dan Prefektur Apostolik Sibolga.
 
   e. Keuskupan Agung Ende: meliputi bekas  Vikariat  Apostolik
   Ende,  Keuskupan Larantuka (bekas V.A. Larantuka), Keuskupan
   Ruteng (bekas V.A. Ruteng), Keuskupan  Atambua  (bekas  V.A.
   Atambua),   Keuskupan  Denpasar  (bekas  Prefekur  Apostolik
   Denpasar) dan Prefekur ApostolikWeetebula.
 
   f. Keuskupan Agung  Makasar:  meliputi  bekas  VA.  Makasar,
   Keuskupan  Manado  (bekas V.A. Manado) dan Keuskupan Amboina
   (bekas V.A. Amboina) dalam bagian lain  dalam  S.K.  Menteri
   Agama  itu disebut bahwa mempunyai daya surut 3 Januari 1961
   sesuai Keputusan Sri Paus.
 
   Dalam perkembangan selanjutnya, Sri Paus membentuk  propinsi
   Gerejani  di  Irian  Jaya,  yakni:  Keuskupan Agung Merauke,
   Keuskupan Agats-Asmat,  Keuskupan  Manokwari  dan  Keuskupan
   Jayapura.


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team