Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

   Kekuatan dan Kelemahan
          
   1.  Apa  yang  telah  diuraikan  di atas memberikan gambaran
   kepada kita bagaimana ketekunan dan  keuletan  mereka  dalam
   menyebarkan  agama  Kristen.  Bagaimena  kerapian organisasi
   mereka  serta  lengkapnya  rencana  yang  mereka  buat;  dan
   bagaimana  besarnya pembeayaan  yang sengaja disediakan. Apa
   yang kita lihat dewasa ini adalah kemajuan kristenisasi yang
   semakin  meningkat.  Berpuluh-puluh  rumah sakit yang mereka
   dirikan, semuanya besar dan lengkap  dengan  peralatan  yang
   modern.  Beratus-ratus  sekolah  dengan gedungnya yang indah
   dan megah, dari Taman  Kanak-kanak  hingga  Universitas  dan
   Perguruan  Tinggi,  yang  sebagian besar siswa dan mahasiswa
   terdiri dari kalangan orang Islam. Kantor dan  gereja-gereja
   merupakan   gedung-gedung  indah  menghiasi  kota,  terutama
   Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Belum lagi  disebutkan
   proyek-proyek dalam bermacam-macam bidang tersiar di seluruh
   tanah  air.  Dalam  dunia  persuratkabaran  dan   penerbitan
   buku-buku   serta  pendirian  percetakan-percetakan  modern,
   mereka memegang peranan yang amat menentukan.
 
   2. Namun segala  kebesaran  yang  mengagumkan  sebagai  yang
   tersebut  di  atas  itu  tidak  berarti  bahwa  mereka tidak
   mempunyai  kelemahan-kelemahan.  Mereka   banyak   mempunyai
   kelemahan,  itu  sudah  tentu.  Kelemahan itu tidak terletak
   pada  beaya,  mereka  berlebih  dan  melimpah-limpah   dalam
   memiliki  pembeayaan.  Tidak terletak pada man-power, mereka
   cukup dan mempunyai kemampuan untuk membayar siapa saja yang
   bersedia bekerja bagi mereka. Tidak terletak pula pada ilmu,
   mereka ahli dan  mampu  memperkerjakan  tenaga-tenaga  ahli.
   Tidak  juga  pada  kekuasaan  dan  pengaruh  dalam bidangnya
   masing-masing.
 
   Tetapi kelemahan itu terletak pada  kelemahan  ajaran  agama
   mereka  sendiri  dipandang  dari  segi  ratio,  justru dalam
   hal-hal yang prinsipiil.  Yaitu  tentang  I'tikad  Trinitas,
   Ke-Allahan   Yesus,   Dosa   Turunan,   Pertentangan  Antara
   Ayat-ayat Dalam Kitab Suci Mereka, serta tentang  Pengertian
   Wahyu  dan sebagainya. Mereka menyadari bahwa ajaran Kristen
   sebagaimana tersebut di  atas  memang  sukar  diterima  oleh
   akal. Hal-hal inilah yang telah menyebabkan kemunduran agama
   Kristen di dunia barat di mana  orang-orang  tidak  bersedia
   lagi menerima ajaran bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Allah
   Sendiri, seperti antara lain yang  pernah  dikemukakan  oleh
   Dr.  B.J.  Boland ketika berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat
   Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu.  Seperti  yang  telah
   pernah ditulis oleh seorang pastor dalam salah satu majallah
   bahwa jumlah pengunjung gereja  di  negeri  Belanda  semakin
   menurun,   dan   seperti   yang   sering   diceritakan  oleh
   orang-orang  yang  pernah  mengunjungi  Eropah  dan  Amerika
   Serikat.   Padahal   di   sana   disediakan   kenangan  yang
   melimpah-limpah  untuk   penyiaran   agama   Masehi   dengan
   pendirian  gereja  serta  pergedungan lainnya. Di sana dapat
   dikatakan uang itu tidak memperoleh sasaran yang semestinya,
   dan perlu dialihkan ke bagian dunia yang lain, ke timur.
 
   3.  Dengan  keadaan  demikian  maka  nampakya di dunia barat
   terutama di Eropah sudak  tidak  dapat  diharap  lagi  untuk
   menjadi  bumi  subur  bagi  agama Masehi, yang dewasa inipun
   telah  menjadi  hanya  seperti  adat,   bukan   agama   yang
   dimengerti  dan  disadari  secara  jelas.  Apalagi andaikata
   (mudah-mudahan jangan) Perang Dunia III  sudah  sampai  pada
   taraf  tidak terelakkan lagi, maka seperti yang telah pernah
   diramalkan orang,  dalam  17  jam  pertama  dari  meletusnya
   perang nuilir itu, seluruh Eropah Barat akan musnah demikian
   juga mungkin seperempat dari bumi Amertka Serikat. Begitulah
   agama  Masehi  akan  kehilangan  tempat berpijak serta basis
   yang amat kuat dan kaya raya. Jadi apa yang harus  dilakukan
   orang   dewasa   ini   ialah   sejauh   mungkin   berikhtiar
   menghilangkan gejala yang mungkin dapat  menimbulkan  perang
   itu,   dan  usaha  itu  sampai  sejauh  sekarang  ini  telah
   berhasil. Apa yang terjadi hanyalah perang setempat  seperti
   misalnya  Victnam,  Timur Tengah, dan kini di Afrika. Tetapi
   apakah keadaan  ini  dapat  dipertahankan  untuk  selamanya?
   Nampaknya  karena  itu mengapa agama Masehi memerlukan tanah
   persemaian baru yang masih dapat bertahan lebih  lama  serta
   jauh  dari  kancah  perang  nuklir  yang  akan  datang.  Dan
   persemaian itu harus  sejak  sekarang  disiapkan  agar  jika
   perang  pecah  (mudah-mudahan jangan) tempat yang baru sudah
   siap  selesai  serta  telah  dapat  berjalan  seperti   yang
   diharapkan. Tempat itu terletak di timur, dimana penduduknya
   belum sekritis penduduk Eropah.
 
   4. Indonesia akibat penjajahan Belanda selama tiga  setengah
   abad,  penduduknya  kebanyakan  bodoh dan miskin. Maka usaha
   kristenisasi telah dapat menutupi kelemahan-kelemanannya itu
   dengan   membangun  usaha-usaha  pertolongan  kepada  rakyat
   seperti mendirikan rumah pcmeliharaan orang miskin dan  anak
   yatim piatu, membangun rumah sakit dan balai pengobatan, dan
   sekolah-sekolah  yang  beraneka   macam   ragamnya.   Bangsa
   Indonesia  yang  memeluk  agama  Kristen  pada umumnya bukan
   hasil  daripada  pengertian  dan  kesadaran,  tetapi  karena
   pendidikan  dimasa  kanak-kanak  dan karena merasa berhutang
   budi atau jasa, sedang keyakinan dan pengertiannya  terhadah
   agamanya  yang  lama  (Islam)  masih terlalu dangkal. Adapan
   mereka yang cerdas dan pandai atau mendapat  gelar  keilmuan
   yang  tinggi  telah  lebih  dahulu  hatinya  disegel  dengan
   rumusan: imanadalah iman dan bukan  pengetahuan,  berimanlah
   lebih  dahulu  barulah  berusaha untuk mengerti. Akan tetapi
   sampai berapa lama  dan  sampai  berapa  berapa  generasikah
   segel  ini  dapat  dipertahankan?  Manusia  di  barat  telah
   menjadi bukti bahwa akal tidak  akan  sanggup  terlalu  lama
   disegel.  Segel  itu  jebol  dan  akan  keluar mencari jalan
   lepas.


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team