Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

   Sejarah Kristenisasi oleh Agama Protestan
          
   1. Zending Protestan pertama kali datang ke  Indonesia  pada
   tahun  1831  dengan  dua  orang  pendeta  bernama Riedel dan
   Schwarz ke Minahasa. Pada tahun 1850 mereka  membuka  sebuah
   Kweekschool  (sekolah  pendidikan  guru) di Tomohon dan pada
   tahun 1868 dibuka pula Sekolah Guru Injil (Hulpzendelingen).
   Kristenisasi  di  Minahasa  itu  ditangani dan dibeayai oleh
   Nederlandse Zendelinggenootschap yang didirikan di Rotterdam
   tahun  1787.  Pada  tahun  1882  di  Minahasa juga didirikan
   asrama dan sekolah  khusus  bagi  anak-anak  pegawai  negeri
   serta orang-orang terkemuka. Semua sekolah tersebut mendapat
   subsidi dari Pemerintah Hindia Belanda.  Tahun  1888  mereka
   mendirikan  percetakan  untuk  mencetak buku-buku, selebaran
   dan sebuah surat kabar yang bernama, "Cahaya Siang."
 
   2. Di kepulauan Sangihe dan  Talaud  bangsa  Portugis  telah
   lebih   dahulu   menyiarkan  agama  Kristen.  Pekerjaan  ini
   kemudian diambil alih dan diteruskan oleh bangsa Belanda  di
   Ambon  dan  Maluku  dipelopori antara lain oleh: J. Kam pada
   pertengahan  abad  ke  19  juga.  Dia  adalah  utusan   dari
   Nederlandse  Zendinggenootschap  tersebut.  Kemudian  mereka
   luaskan sampai ke pulau Buru. Adapun daerah Sulawesi  Tengah
   dan  Tenggara  kristenisasi  dilakukan oleh Bala Keselamatan
   atau  Leger  des  Heils,  sedang  Gereformeerde  Zendingbond
   mengirimkan  pendeta  Van  Den Loodrecht ke Luwuk pada tahun
   1913. Di  Bolaang  Mongondow  pengkristenan  dilakukan  oleh
   Nederlandse Zendinggenootsehap. Pada tahun 1904 seorang raja
   meminta kepada Zending itu untuk  mendirikan  sebuah  H.l.S.
   disana.  Sekolah ini terlaksana pada tahun 1913. Perkumpulan
   De Nederlandse Zendingvereniging yang semula diberikan tugas
   mengkristenkan  Jawa  Barat, pada tahun 1915 juga beroperasi
   di Sulawesi Tenggara.
 
   3. Kristenisasi di Jawa Timur dipelopori oleh seorang tukang
   jam bangsa Belanda di Surabaya yang bernama Emde dan seorang
   tuan tanah bernama C.  Coolen  kira-kira  pada  tahun  1840.
   Empat  tahun  kemudian  pengikut  mereka  berhasil membentuk
   sebuah desa Keristen di Mojowarno di mana dewasa ini berdiri
   sebuah  rumah sakit Kristen yang amat besar dan modern. Pada
   tahun 1848 seorang zendeling lagi yaitu E.J. Jellesma datang
   ke  Surabaya  lalu ke Mojowarno. Dengan dibantu oleh seorang
   guru Injil Paulus  Tosari  didirikannya  sebuah  Kweekschool
   yang  kemudian terpaksa ditutup pada tahun 1858. Tetapi pada
   tahun 1500 dapat dibuka kembali. Murid-murid  dari  pengikut
   C.  Coolen  menyebarluaskan  agama  Kristen  ini  sampai  ke
   Pasuruan dan Kediri.  Kemudian  berdatangan  para  zendeling
   dari   negeri   Belanda   untuk   menyebarkan   agamanya  di
   tengah-tengah umat  Islam.  Mereka  mendirikan  rumah  sakit
   rumah  sakit  di  banyak tempat di samping rumah sakit besar
   Mojowarno.
 
   4. Di Jepara tinggal seorang  bernama  Tunggul  Wulung  yang
   terkenal  dengan  julukan Kiyahi Berahim. Dia adalah seorang
   petapa yang mengaku telah mendapat  wahyu  dari  Allah  lalu
   masuk    Kristen.   Tetapi   kemudian   dia   campur-adukkan
   kepercayaan Kristen dengan Islam dan animisme, akhirnya  dia
   tidak  diakui  lagi  oleh  gereja.  Ada  pula seorang santri
   bernama Sadrah, yang berhasil ditarik memeluk agama  Kristen
   oleh  seorang zendeling yang bernama Hoezoo. Sadrah kemudian
   mengembara hampir ke seluruh tanah Jawa dan  banyak  bertemu
   serta berwawancara dengan penyebar agama Kristen lainnya. Di
   Jakarta,  dahulu  Batavia,  dia  bertemu  dengan  MR.   F.L.
   Anthing,  bekas  pejabat  tinggi  kehakiman di Semarang yang
   telah pindah ke Jakarta, Dia ini sangat besar jasanya  dalam
   pernyebaran  Kristen.  Tahun 1867 Sadrah dibaptiskan dan dua
   tahun kemudian dia dipindahkan ke Purworejo untuk menyiarkan
   Kristen  bekerja  sama  dengan  nyonya  Philips.  Tahun 1870
   pindah ke desa  Karangjasa  dekat  Bagelen  dan  terus  giat
   menyebarkan  agamanya  dan  memimpin kaum Kristen Jawa. Dari
   sana Kristenisasi diperluas oleh Dewan Gereja (Gereformeerde
   Kerken)  ke  Banyumas dan Kedu lalu meluas ke Yogyakarta dan
   Surakarta.
 
   5. Adapun di  Sumatera  pekerjaan  zending  dapat  dikatakan
   dimulai  pada  tahun  1890 di dacrah Sumatera Pasisir Timur.
   Pada tahun 1894 mereka sampai ke  utara  Danau  Toba  daerah
   Batak  Karo.  Pada  tahun  1915 mereka dirikan rumahsakit di
   bawah pimpinan seorang Zuster  bangsa  Belanda.  Pulau  Nias
   dimasuki   pada   tahun   1866   oleh  para  zendeling  dari
   perkumpulan Rheinische Missionsgeselschaft,  yaitu  gabungan
   zending  yang berdiri pada tahun 1823 dan berpusat di Barmen
   wilayah Dusseldorf, Jerman. Mereka juga melebarkan sayap  ke
   Pulau  Mentawai  dan Enggano. Rheinische Missionsgeselschafe
   ini juga beroperasi di pulau Kalimantan sebelah Selatan  dan
   Timur  untuk  mengkristenkan  suku  Dayak.  Pada  tahun l904
   kelihatan kemajuannya di Kuala Kurom dan Kahayan Hulu,  lalu
   meluas dengan pesat.
 
   Demikianlah  ringkasan  sejarah  kristenisasi yang dilakukan
   oleh agama Protestan di tanah air kita.


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team