Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

   Putusan Terakhir
          
   Memang  tidak  mudah  untuk  mengambil  keputusan  terakhir,
   lebih-lebih jika ini menyangkut soal iman. Pada  studi  saya
   lebih  lanjut  disamping  saya  sampai pada kesimpulan bahwa
   Yesus bukan pribadi Allah, sampai juga saya mengimani  bahwa
   Muhammad itu adalah Nabi Utusan Allah.
 
   Sebetulnya  dengan  ini saya sudah menjadi orang Islam dalam
   batin. Saya seorang yang  dalam  mengambil  keputusan  tidak
   begitu  tergesa-gesa,  segi-segi  saya  pertimbangkan dengan
   betul.
 
   Dalam awal tahun  1977,  saya  pergi  ke  Lampung  menghadap
   orang-tuaku  untuk  mohon doa restu. Keputusanku sudah bulat
   pada waktu itu ialah: "masuk Islam." Teringatlah  saya  akan
   sabda   Yesus   "Carilah  dulu  Kerajaan  Allah  dan  segala
   kebenarannya yang  lain  akan  diberikan  sebagai  tambahan"
   (Mateus 6: 33).
 
   Ujian  pertama,  ialah  kemarahan  orang  tuaku, ibuku marah
   dengan sangat begitu mendengar keputusanku.    Saya:  pulang
   dari rumah ibu dengan hati yang berkeping-keping. Di Jakarta
   saya istirahat beberapa hari. Dan akhirnya saya bisa bertemu
   dengan  Bapak  Mollammad  Natsir gelar Datuk Sinaro Panjang.
   Beliau  sekarang  menjabat  sebagai   Ketua   Dewan   Dakwah
   Islamiyah  Indonesia  Pusat.  Akhirnya dengan bantuan beliau
   saya berkuliah  untuk  memperdalam  Agama  Islam  pada  IAIN
   "Sunan Kalijogo," Fakultas Ushuludin Yogyakarta.
 
   Keputusanku  masuk Islam kutuangkan dalam Pernyataan didepan
   Bapak Syamsuri Ridwan, Kepala Dep. Agama  Kab.  Banyumas  di
   Purwokerto  disaksikan  oleh:  AK. Ansori, Somad, Moh. Tohar
   BA, tgl. 14 Januari 1977. Perpisahan dengan  Gereja  Katolik
   bukan  berarti  perpisahan dengan Yesus atau Isa a.s. Guruku
   yang pengajarannya kukagumi.
 
   Selamat tinggal Gereja Katolik saya  merasa  berhutang  budi
   kepadamu  karena  engkau  telah  mendewasakan  pribadiku dan
   mengembangkannya. Seminggu setelah aku  mengambil  keputusan
   ini, aku masih tetap menangis. Bukan menangis menyesal telah
   mengambil  keputusan  yang  engkau   anggap   salah,   namun
   perpisahan  dengan  engkau  almamater yang telah sekian lama
   aku  berkecimpung  di   dalamnya   cukup   mengharukan   dan
   menyedihkan hatiku.
 
   Walaupun pengajaran-pengajaranmu banyak yang tidak kupercaya
   lagi namun aku ingin menjadi sahabatmu yang  baik,  walaupun
   aku sudah dalam biduk lain.
 
   Akhir  tulisan  saya, saya ingin minta maaf kepada para Wali
   Gereja Katolik  terlebih-lebih  Bapa  Uskup  Alb.  Hermelink
   Gentiaras   SCY,   bekas   Uskup  Tanjungkarang,  Mgr.  P.S.
   Harjosumarto MSC, Uskup Purwokerto, para Pastor  yang  telah
   mengenal  saya,  sesama rekan Guru Agama dan saudara-saudara
   yang  beragama  Katolik,  barangkali  saya  dianggap   telah
   mengambil  keputusan  yang  sesat. Namun keputusan itu telah
   saya ambil dalam kedewasaan pribadi, waktu yang lama,  studi
   yang   mendalam   dan   doa   kepada  Tuhan.  Akhirnya  saya
   mengucapkan selamat tinggal.


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team