| |
|
9. PENTAKOSTA ------------------------------------------------------------ Pentakosta atau Pantekosta adalah suatu pesta yang ummat Kristen warisi dari ummat Yahudi. Kata Pentakosta itu berasal dari kata Yunani (Greek) PENTEKOSTE yang berarti "hari yang kelima-puluh," yakni hari yang kelima puluh sesudah pesta Paskah Semula Bani Israil merayakan pesta ini sebagai pernyataan syukur kepada Yahwe atas hasil panennya, dengan lain kata pesta panen. Kemudian mereka juga merayakan pada tanggal itu Syari'at yang diturunkan di bukit Sinai, yakni Tauratnya Nabi Musa a.s. (1230 s.M.) Oleh karena keajaiban yang terjadi pada pesta Pentakosta sebagai dikisahkan di Kitab Perbuatan Rasul-rasul bab kedua, maka sudah seyogianya ummat Nasara memberi arti lain pada Pentakosta, arti yang berhubungan dengan keajaiban itu. Menurut sarjana modern dan theolog yang berdada luas Kitab Kisah Perbuatan Rasul-rasul bukan seluruhnya ditulis oleh Lukas. Sebagai seorang dukun Yunani, Lukas senantiasa mengiringi Paulus yang berpenyakitan. Banyak tangan yang bekerja kemudian, ada bagian-bagian yang dibuang dan terang sekali bahwa ada bagian-bagian yang ditambah . Hal ini dapat dilihat antara Codex Alexandrinus dan Codex Bezae. Pendeta masyhur Dr. A. Powell Davies16 berpendapat bahwa semua bagian yang bertalian dengan pemberian Ruhulkudus adalah tambahan, karena perlunya mengisi pengharapan kembalinya Yesus di muka bumi sebagai Messiah pada Pentakosta. Katanya bahwa mereka yang percaya berkemasukan ruh pada Pentakosta beberapa minggu sesudahnya bangkit kembali Yesus (Perbuatan Rasul-rasul 11:1-4). Akibatnya adalah "glossolalia," pengeluaran suara dari mulut dengan "excited" dan yang tak dapat dimengerti orang, bukannya berbicara bahasa asing. Agama adalah untuk dimengerti orang, dan oleh karenanya Paulus khawatir tentang junun ini, walaupun ia berkata bahwa ia melewati lain orang dalam hal "kerasukan" secara begini; beliau berpikir tidak ada gunanya kalau tidak ada yang dapat "menafsirkan" lebih baik adalah bertabligh secara terang-terangan (I Korintus XIV). Pesta Pentakosta adalah hampir sama tuanya dengan Pesta Paskah Nasara dan di samping memperingati turunnya Ruhulkudus, juga diperingatinya pembentukan jemaah Kristen yang mutlak di Yerusalem Dahulu kala di Roma malam Pentakosta sama saja seperti malam Paskah: orang-orang yang tak dapat dibaptis pada malam Paskah dibaptisnya pada malam Pentakosta. Pada zaman itu belum ada kesempatan lain untuk membaptis orang. Menurut Gereja Katolik Romawi air baptis dibacakan dahulu pada hari Vigilie, dan ini adalah sisa dari upacara baptis kuna. Semula Pentakosta, hari yang kelima puluh sesudah Paskah, adalah hari penutup dari Musim Paskah. Sesudah Leo yang Agung, pesta gereja dirayakan selama sepekan. |
|
|
|
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | | ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | |