| |
|
6. TETRAGRAMMATON ------------------------------------------------------------ Nama Tuhan yang sebetulnya didalam Perjanjian Lama adalah Yahweh, bukannya Yahowah. Ummat Yahudi menganggap nama Yahweh terlalu suci untuk diucap, dan oleh karenanya diganti dengan kata Adonai yang berarti Tuan, dan dengan kata Elohim yang bermakna Tuhan. Kalau Adonai ditempatkan di muka kata Elohim, yakni Adonai-Elohim, maka artinya Tuan-Tuhan. Juga terdapat sebutan Yahweh-Elohim yang artinya Yahweh-Tuhan. Tidak ada vocal, huruf hidup dalam abjad Ibrani kuna, yang barulah kemudian diberi tanda-tanda untuk maksud itu, seperti juga halnya dalam alfabet Arab: fatha, kasra dan dhumma. Yahweh terdiri (dari kanan ke kiri) atas letter Yod, Ha, Wau, Ha, dan kalau diberi tanda menjadi Ya-Ho-WaH; orang Yahudi tidak membaca ini tetapi menggantinya dengan Adonai atau Elohim. Terjemahan terkuna dari Bijbel (Wasiat Lama) bahasa Ibrani adalah Septuaginta bahasa Yunani (Greka), dibuat oleh lebih kurang 70 ulama Yahudi di Mesir kira-kira pada tahun 280 S.M., yang dipakai oleh orang Yahudi perantau (Diaspora) yang berbahasa Yunani dan kemudian juga oleh para tabik dari hawari Yesus. Aslinya dari Septuaginta tersebut sudah tidak ada lagi. Ditemukan banyak bagian dari salinan-salinan (codices) dari salinan Septuaginta yang berasal dari antara abad ke-II SM hingga abad ke-III M., di mana terdapat nama Tuhan dengan 4 Huruf Ibrani tadi yang dinamakan "tetragrammaton." Karena ke-empat aksara Ibrani ini mirip sekali dengan huruf Yunani ¹ I ¹ I maka disebutnya Pi Pi oleh orang Kristen yang kurang dalam pengetahuannya. Semula mereka yang menamakan dirinya Kristen terdiri dari kaum Yahudi-Diaspora dan orang-orang mualaf (bukan Yahudi); kedua golongan ini berbahasa Koine, yakni Greka sehari-hari Ketika para pemimpin agama Kristen tidak lagi menyebut nama Tuhan sebagai mestinya, yakni Yahweh, dan khalayak tidak lagi mengerti maksud ke 4 huruf itu, maka tetragrammaton ini diganti dengan kata Yunani "kyrios" yang artinya "Tuan." Dr. Paul E. Kahle13 menulis: "Adalah orang-orang Kristen yang menggantikan Tetragrammaton dengan "Kyrios," ketika nama Tuhan yang tertulis dalam huruf Ibrani tidak dimengerti orang lagi." Perlu kiranya diketahui bahwa titel atau gelar "kyrios" diberi oleh Hellenistic mystery cults kepada putera perkasa dari para dewa, dan dewa juga dipanggil dengan sebutan "kyrios." Pada akhir abad ke IV Jerome, penterjemah yang masyhur dari Bijbel (Wasiat Lama) ke bahasa latin yang dinamakan Vulgata, walaupun beliau mengetahui tentang tetragrammaton, menterjemahkan Yahweh (Ya-Ho-Wa-H) dengan kata Dominus yang artinya "tuan" atau "tuhan." Segala terjemahan kemudian hingga kini dari bahasa Latin ini mengganti Yahweh dengan "Adonai" atau "Tuhan." Bukti adalah saduran Douay dari Roma Katolik dalam Kitab Keluaran 6:3 bahwa Tuhan berkata: "namaku adalah Adonai," bukannya Yahweh. Dalam terjemahan Indonesia menjadi Tuhan Allah, dan Yahweh ini tidak ada hubungannya dengan oknum dari Trinitas ciptaan gereja. Nama Yesyua atau Iesous (Yesus) juga lambat-laun tidak diketahui orang lagi. Yang dikenal orang hanya gelarannya Christos (Al-Masih) yang menjadi namanya, dan "kyrios" menjadi titelnya, sehingga orang menyebutnya Kyrios Christos, Lord Christ, Tuhan Kristus. Dalam segala kitab Injil dari Perjanjian Baru yang dimaksud dengan Sang Bapa dan Bapaku adalah Yahweh. Tidak dipersamakan Sang Putera dengan Sang Bapa seperti sebaliknya diajar oleh hampir segala gereja sehingga mendiamkan nama Allah s.w.t. Paulus yang dipengaruhi oleh cult-myth dari aneka agama mystery hellenistic yang kafir dan gnosticisme, dan yang memasukkan istilah Bapa dan Putera dalam theologinya, tidak mengatakan bahwa Kristus adalah Tuhan, malah ia berkata tentang Tuhan Bapa (kita) dan Tuhan Yesus Kristus (Sang Putera). Yohanes 5:19 - Anak itu tiada boleh membuat barang sesuatu menurut kehendaknya sendiri, melainkan Ia melihat Bapa itu berbuat. Yohanes 14:28 - Bapaku itu lebih mulia dari pada Aku. Istilah Bapa dan Putera inilah yang menjadi sebab musababnya pertikaian antara gereja dari awal zaman hingga kini, dan dilarangnya dalam Islam. |
|
|
|
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | | ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | |