Persepsi dan Salah Persepsi | |
|
Pengetahuan Kristen di MekahUmat Kristen pada masa Nabi Muhammd SAW, golongan Nestorian dan golongan Monofisit, adalah kelompok kultural yang paling penting yang berbeda dengan golongan yang bercampur gaul di bawah kepemimpinan kultur "Yunani." Pada gilirannya, seorang ahli teologi, Hans Kung, membicarakan garis pemikiran yang diikuti oleh para ilmuwan Jerman terdahulu dan menyatakan bahwa bentuk Kristiani yang paling baik yang dikenal masyarakat Mekah di masa itu adalah kelompok-kelompok kecil umat Kristen dari latar belakang Yahudi. Kelompok-kelompok kecil ini tidak pernah mau mengakui rumusan kredal Gereja Besar, namun teratur untuk mempertahankan keberadaannya pada isolasi yang relatif. Kelompok-kelompok kecil itu tetap mengakui Yesus sebagai Sang Juru Selamat (Messiah) namun bukan sebagai hypostasis ketuhanan. [4] Mustahil untuk mengetahui apakah yang diperluas umat Kristen Yahudi tersebut ataukah jumlah yang lebih besar dari golongan monofisit Arab dan golongan Nestorian yang mempengaruhi ide-ide tentang Kristianitas terakhir di Mekah Dalam beberapa cara pandang kultural umum masyarakat Arab Mekah kiranya paling dekat dengan golongan Nestorian. Lebih dari itu, disamping hadirnya sejumlah kelompok umat Kristen ditengah bangsa Arab yang nomadik dan bangsa Arab sebagai penduduk yang menetap, agaknya hanya sedikit orang yang mempunyai pengetahuan terpelajar tentang Kristen dan mereka hanya terdiri dari sebagian kecil biarawan dan anggota gereja (kleriks). [5] Orang Kristen awam Arab ini diduga hanya mempunyai pengetahuan yang amat sedikit tentang agamanya sendiri. Tidak ada terjemahan kitab Bibel atau bahkan kitab Perjanjian Baru kedalam bahasa Arab, walaupun hanya sebagian kecil ayat-ayat pendek di biara-biara dan tempat-tempat yang sejenis. [6] Pernyataan Ibnu Ishaq [7] bahwa Waraqah Ibnu Nawfal, saudara sepupu Khadijah yang isteri Nabi Muhammad itu, adalah seorang yang beragama Kristen dan mengetahui tentang kitab-kitab suci. Pernyataan ini dimaksudkan bahwa orang ini hanya membaca kitab Bibel dalam bahasa Syria atau apa yang dia pahami dengan bahasa mereka sendiri. Sejumlah saudagar Mekah, termasuk Muhammad yang tengah berjalan menuju ke Gaza dan Damascus di wilayah kekaisaran Byzantine dan sebagian ke Abyssinia Kristen. Akan tetapi tiap orang pada umumnya hanya belajar tentang gambaran-gammbaran keabadian Kristianitas mereka yang tertarik secara khusus. Ada pula sebagian umat Kristen Byzantine di Mekah dari waktu ke waktu, boleh jadi terutama para ahli pertukangan. Terkadang dikenal dengan bangsa Yahudi di Mekah karena adanya klen-klen Yahudi di Madinah dan di berbagai oasis Arabia. Jadi masyarakat di Mekah mengetahui adanya agama Yahudi dan Kristen (Nasrani), namun informasi yang akurat tentang kedua agama ini hanya sedikit sekali dan kurang memadai. |
|
|
|
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang | | ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | |