Persepsi dan Salah Persepsi | |
|
PENGANTAR PENTERJEMAHWilliam Montgomery Watt adalah seorang penulis barat tentang Islam. Ia pernah mendapatkan gelar "Emiritus Professor," gelar penghormatan tertinggi bagi seorang ilmuwan. Gelar ini diberikan kepadanya oleh Universitas Edinburgh. Penghormatan ini diberikan kepada Watt atas keahliannya di bidang bahasa Arab dan Kajian Islam (Islamic Studies). Tentu kajian Islam ini beliau tekuni selama bertahun-tahun sehingga sampai kepada keahlian yang dimilikinya. Hasilnya, berbagai buku telah dilahirkan dari hasil pikiran dan penelitiannya tentang Islam. Di pihak lain, beliau juga banyak menulis tentang kajian non Islam, misalnya tentang Kristen, Hindu, Budha, dan agama-agama besar lainnya di dunia, termasuk di dalamnya adalah agama Yahudi. Kajian-kajian yang dilakukan meliputi berbagai aspek, baik aspek ajaran maupun aspek masyarakat beragama sesuai dengan landasan pemikiran fenomenal dalam kehidupan keagamaan yang dipeluknya. Dengan demikian, tidak salah bila dikatakan bahwa William Montgomery Watt adalah sosok ilmuwan barat yang selalu mengkaji masalah-masalah yang berkembang pada kehidupan keberagamaan manusia di dunia. Perkembangan yang senantiasa diikutinya ini mempengaruhi sikap Watt dalam menatap zaman dan merangkumnya dalam sudut pandang yang lebih harmonis, namun tetap menghorrnati peran agama yang dipeluk oleh manusia di dunia. Buku ini mencoba mengkaji persoalan-persoalan yang berkembang bagi setiap pemeluk agama, yang satu dengan yang lainnya tentu mempunyai perbedaan, entah esensial entah substansial. Walaupun demikian, disadari bahwa agama-agama yang dipeluk oleh manusia itu benar-benar mempunyai landasan ajaran agamanya masing-masing pemeluknya. Lalu, tiap-tiap pemeluk agama itu memahami ajaran-ajaran agamanya sendiri sesuai dengan persepsi dan asumsi tiap pemeluknya. Berdasarkan asumsi-asumsi dan persepsi-persepsi yang dimiliki oleh pemeluk agama itu dijadikan alat untuk menafsiri ajaran agamanya yang diyakini sebagai kebenaran -- mungkin bersifat sementara mungkin juga bersifat permanen. Kemudian dipegangi sesuai dengan aksiomatika yang diyakininya sebagai kebenaran. Oleh karenanya, tentu hasilnya berbeda-beda antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama yang lain. Ini pun masih dalam kerangka memahami satu agama yang dipahami oleh pemeluk-pemeluknya. Bagaimana jika pemeluk satu agama tertentu mencoba memahami satu agama yang lain? Tentu hasilnya akan berbeda dengan apa yang biasa dipahami oleh pemeluk agamanya sendiri ketimbang oleh pemeluk agama yang lain. Belum lagi apabila dikaitkan dengan sikap dan watak manusia, apakah pengkaji suatu agama itu bisa jujur ataukah juga bisa tidak jujur. Seluruh sejarah pertentangan Islam-Kristen yang telah berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar itu, menurut Watt, diliputi oleh mitos-mitos dan persepsi-persepsi yang salah. Namun sebagian persepsi dan mitos itu masih diabadikan sampai hari ini. Yang aneh bahwa mitos dan persepsi itu selalu bertumbuh dan berkembang sehingga merusak persepsi Islam dan Kristen satu sama lain. Bagi Watt, memperdebatkan kedua agama -- Islam dan Kristen -- itu diperlukan pengetahuan yang lebih akurat. Juga diperlukan apresiasi yang lebih positif dan kreatif terhadap agama lain. Jalan yang hendak ditempuhnya adalah bagaimana pemeluk agama yang satu dapat menghormati pemeluk agama yang lain, bagaimana menghormati agama satu dengan agama yang lain, dan bagaimana antara berbagai pemeluk agama itu memampukan dirinya untuk dapat melihat agama lain sebagai partner bukan sebagai lawan yang harus dimusuhi dalam kehidupan semesta. Akhirnya, kepada sidang pembaca buku ini dipersembahkan untuk sama,sama memahami isi dan maknanya dalam setiap kajian yang dilakukan oleh Watt. Ditangan pembacalah penilaian akan kebenaran dan manfaat yang terkandung dalam hasil pena seorang Barat yang mencoba memahami Islam Kristen dari sudut pandangnya sendiri. Sidang pembaca mempunyai hak sepenuhnya untuk merenungi maknanya dan untuk menjadikannya sebagai titik tolak memahami Islam-Kristen dalam perspektif masa depan yang lebih luas. Semoga Tuhan melindungi kita, dengan rahmat dan petunjukNya. Amin. Jakarta, 20 Januari 1996 |
|
|
|
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang | | ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota | |