|
Menuju Sikap Hormat Kepada Agama-Agama
Ada landasan berfikir bahwa suatu dunia agama yang
tunggal ini, apabila bersifat monolitik maka tidak
dikehendaki, karena tujuan kita menuju masa depan yang
paling jauh akan menjadi kenyataan yang telah dijelaskan di
atas sebagai sikap hormat kepada agama-agama. Tujuan ideal
itu merupakan kata pamungkas yang dapat diberikan kepada
kaum muslimin yang mengidam-idamkan terwujudnya kenyataan
seperti itu: [30]
Islam akan dapat menolong manusia mencari
jalan keluar mengatasi kesulitannya dari kerusakan dan
keterasingan, namun hanya kaum muslimin yang secara serius
hidup sama hak iman dan tuntutan-tuntutan sosial, politik,
etika dan ekonominya. Pada akhirnya, tantangan Islam
sebagaimana agama yang dilembagakan adalah intisari jiwa
Islam yang mendalam, atau menyerahkan segala sesuatu dengan
pasrah kepada Allah. Inilah keteguhan untuk menyebut Allah
menjadi Allah dalam urusan-urusan kehidupan individual,
sosial dan dunia kita sehari-hari. Ini adalah tantangan
bukan hanya bagi umat Islam sendiri, melainkan bagi seluruh
makhluk ciptaan Allah. Apabila kebijakan politik dalam
negeri dan luar negeri di Barat dapat benar-benar
di-Kristen-kan dan dunia Islam dalam segala aspeknya
di-Islam-kan, maka "Dar al-islam" dapat masuk Gereja dan
Gereja menyaksikan seluruh dunia sebagai "tubuh Kristus yang
bersifat mistik." Maka itulah kehendak hamba Allah yang
salih dan ikut "mewarisi bumi."
|
|
TITIK TEMU ISLAM DAN KRISTEN
Persepsi dan Salah Persepsi
William Montgomery Watt
Penerjemah: Zaimudin
Hak Terjemahan pada Penerbit Gaya Media Pratama Jakarta
Desain Sampul: Salimi Akhmad
Diterbitkan Oleh: Penerbit Gaya Media Pratama Jakarta
Dicetak Oleh: Percetakan Radar Jaya Jakarta
Anggota IKAPI
Cetakan 1, 1996
ISBN 979-578-007 7
Harga Rp. 9.500,-
|